Cukup Tinggi, 52 Orang Meninggal Dunia Karena Kecelakaan Lalulintas di Luwu Timur

MALILI, KABAR LUTIM – Jumlah korban meninggal dunia yang disebabkan kecelakaan lalulintas di kabupaten Luwu Timur masih cukup tinggi.

Dari catatan Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Luwu Timur sebanyak 52 orang tewas karena kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di sepanjang tahun 2024.

Kapolres Luwu Timur, AKBP Zulkarnain mengatakan, sepanjang tahun 2024 ini terjadi 274 peristiwa kecelakaan lalulintas di jalan raya.

Data peristiwa lakalantas ini menurun dari angka tahun 2023 lalu yang mencapai 283 orang. Meksi begitu angka kematian dijalan akibat lakalantas meningkat dari tahun sebelumnya.

Dari kecelakaan ini, telah mengakibatkan 10 orang luka berat , 430 luka ringan dan 52 orang meninggal dunia.

Kapolres menyebutkan, beberapa faktor penyebab masih tingginya angka kecelakaan lalulintas di Luwu Timur.

Diantaranya adalah melampaui batas kecepatan, lalai, tidak mematuhi rambu lalu lintas, hingga tak menjaga jarak aman.

Kemudian selanjutnya disebabkan karena beberapa kondisi jalan yang sempit di beberapa titik jalan poros Luwu Timur, trans Sulawesi.

“Kondisi jalan bagus tapi sempit, faktor ini juga yang menyebabkan di beberapa titik jalan itu sehingga terjadi lakalantas,” kata Kapolres AKBP Zulkarnain saat Konferensi perss Akhir tahun, Selasa 31 Desember 2024

Faktor penyebab itu, lanjut Kapolres , pihak nya sudah melakukan koordinasi dengan pihak dinas terkait diantaranya dishub , Dinas PU -PR untuk supaya dilakukan pelebaran jalan .

Kemudian, Meskipun sebagian pelanggar lalulintas hanya diberikan sanksi teguran, namun kepolisian tetap memberikan tindakan tegas bagi pengendara yang tingkat pelanggarannya cukup parah.

“Ada juga yang kita tilang manual dan secara elektronik (ETLE). Karena memang pelanggarannya cukup fatal,” katanya

Adapun teguran dalam pelanggaran lalulintas tahun 2024 Sebanyak 1.834, untuk tilang sebanyak 151.(*)

Gerakan Luwu Timur Sedekah Jumat Tetap Konsisten, 20 Paket Sembako Disalurkan di Lakawali

MALILI,KABAR LUTIM– Komunitas Gerakan Luwu Timur Sedekah Jum’at terus konsisten menjalankan rutinitasnya. Pekan ini, yang bertepatan hari Jumat terakhir di tahun 2024, Giat dilaksanakan di Desa Lakawali, Kecamatan Malili.

Paket sedekah Jumat yang di salurkan ini seperti biasanya berupa beras, telur, mie instan, gula, sarden, minyak, teh dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Ada dua puluh (20) paket yang disalurkan kepada warga yang kurang mampu di desa tersebut.

Penyaluran paket yang dilaksanakan langsung ke rumah warga kurang mampu ini, dipimpin oleh Sekretaris Daerah Luwu Timur, H. Bahri Suli, Jumat (28/12/2024).

H. Bahri Suli saat menyerahkan bantuan sembako tersebut menyampaikan kepada penerima manfaat bahwa paket ini merupakan sumbangsih dari para pegawai dilingkup Sekretariat Daerah yang setiap pekan di hari Jumat disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Alhamdulillah, pada Jumat akhir di tahun ini kami masih diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan rutin kami yakni bersedekah sembako kepada warga yang membutuhkan,” ucap H. Bahri Suli.

Sementara warga yang menerima bantuan paket sembako merasa senang dan mengucap syukur. Merekapun menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang di berikan.

“Terima kasih atas bantuannya bapak ibu. Semoga bapak ibu selalu dilancarkan rejeki, diberi kesehatan dan dipanjangkan umurnya. Aamiin,” ucap Boniah (47) salah satu penerima sembako tersebut.

Sebagai Informasi, Gerakan Luwu Timur Jumat Sedekah ini telah berjalan sejak pertengahan Agustus 2021 dan sampai hari ini masih terus berlanjut. (op/prokopim/ikp-humas/kominfo-sp)

Komisi III DPRD Hearing PT.Vale Soal Tanamalia , Hasilnya PT Vale Buka Ruang Diskusi dan Hentikan Aktivitas

MALILI, KABAR LUTIM-  DPRD Luwu Timur menghering PT.Vale Indonesia soal Persoalan Tanamalia di Lohea Raya, Kecamatan Towuti, Luwu Timur.

Blok Tanamalia masuk dalam operasional pertambangan PT.Vale, persoalan ini dibahas di DPRD perihal adanya Penolakan Warga Petani Merica di Wilayah Pesisir Lohea Raya.

Lohea Raya ini tergabung di 5 Desa yang terletak di sebelah Danau Towuti, yakni Desa Rante angin, Lohea, masiku, Bantilang dan Tokalimbo.

Rapat dengar Pendapat (RDP) dilaksanakan di Gedung Banggar DPRD Luwu Timur, dipimpin Ketua DPRD , Ober Datte , Wakil Ketua I, HM Siddik BM, Wakil Ketua II, Hj. Harisa Suharjo dan Ketua Komisi III, Rivaldi dan Anggota Dewan yang hadir.

Dihadapan pimpinan dan Anggota Komisi III DPRD , Manajemen PT Vale menyampaikan jika pihaknya membuka ruang diskusi bersama warga untuk membahas operasional di Blok Tanamalia. Upaya tersebut dilakukan menyusul adanya masukan dari sejumlah pihak.

\”Adapun Bentuk komitmen membuka ruang dengan menghentikan sementara kegiatan eksplorasi dan mengajak warga berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang ada diwilayah tersebut,\” Kata Manaeger External Relations Tanamalia PT Vale Indonesia Tbk, Aswaddin, dalam Rapat Dengar Pendapat di DPRD Luwu Timur. Jumat ( 27/12/2024).

Menurut Aswaddin sapaan akrabnya Kamto, PT Vale sangat memperhatikan aspirasi yang berkembang, dan PT Vale tetap ingin penyelesaian masalahnya berlangsung transfaran dan memperhatikan hak azasi manusia.

”Berdasarkan hasil evaluasi dan identifikasi yang kami lakukan, kami paham masyarakat resah, masyarakat resah akan kehilangan mata pencaharian. Resah bagaimana masa depannya dan resah masa depan generasinya, “ungkap Kamto.

Untuk itu upaya PT Vale hari ini ;

1. PT Vale membuka ruang diskusi untuk mencari solusi bersama, karena kami merasakan itu belum bisa terbangun dengan baik karena hubungan antara PT Vale dengan Masyarakat belum cukup harmonis. Tapi kami tetap membuka ruang untuk mendiskusikan itu, karena ini tidak bisa diselesaikan dalam satu hari.

2. PT Vale akan melakukan inventarisasi aset dan identifikasi petani terdampak melalui sensus ( Profil pengguna lahan, status lahan, identifikasi tanaman, harapan petani, cara menghitung biaya operasional dan produksi, dokumentasi sebagai acuan dalam menyusun skema penyelesaian masalah bersama petani.

3. Sebagai pemegang izin PPKH, PT Vale berkewajiban untuk melakukan explorasi yang akan dimulai Februari 2025. Dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2026. Dan meminimalkan dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan.

4. PT Vale akan melakukan explorasi pada area yang tidak ada aktivitas kebun masyarakat. Dan memastikan tidak akan melakukan aktivitas explorasi dikebun masyarakat sebelum ada diskusi dan kesepahaman bersama dengan petani penggarap.

5. Bekerjasama dengan tim DLHK Provinsi Sulsel dan Pemerintah Daerah Luwu Timur untuk pencegahan pembukaan lahan baru di wilayah IUPK PT Vale di Tanamalia.
6. Menyusun konsep bersama dan penyelarasan rencana pemberdayaan petani dan masyarakat terdampak bersama Pemerintah, PT Vale dan Perwakilan Masyarakat.

” Jika Vale konsisten dengan enam point ini saya rasa bisa diselesiakan persoalan di tanamalia ini. Ternyata Vale juga siap berdialog dengan warga untuk menyelesaikan masalah. ” Kata Siddiq Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Siddiq juga mengakui tidak ada kewenangan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk menghentikan aktivitas PT Vale di Tanamalia. Point – point pertemuan ini akan disusun untuk selanjutnya diserahkan ke DPR RI.

” Biarlah di pusat juga ikut menyelesaikan persoalan Tanamalia ini, untuk itu semua masalah sedapat mungkin di susun agar dibicarakan ditingkat pusat. ” Kata Siddiq.

Siddiq juga baru tahu bahwa luas area IUPK PT Vale di Tanamalia seluas 9 Ribuan Hektar saja. ” Kita sudah dengar tadi pemaparan dari PT Vale ternyata luas area PT Vale di Tanamalia itu hanya 9 Ribuan hektar saja, tidak seperti yang disampaikan Walhi 20 Ribuan Hektar ya. Dan Vale dalam hal ini masih membuka ruang diskusi penyelesaian masalah dengan warga. Kita berharap ada opsi – opsi yang lahir sebagai sebuah kesepakatan bersama,”katanya.

RDP ini sempat berjalan panas, karena Aripin Anggota DPRD berkali – kali memotong pemaparan yang disampaikan Kamto. Aripin menilai PT Vale tidak konsisten terhadap lahan yang sudah dilepasnya dan diambil kembali.

” Dia sudah lepas lahannya tiba – tiba diambil kembali dan ini sudah kita bicarakan sebelum ini tapi tidak ada penyelesaian ” Ujar Aripin yang merupakan anggota Komisi I DPRD Luwu Timur.

Oleh Siddiq, Aripin diminta menyampaikan pendapat tidak disertai emosi. ” Kita pahami itu, masukkan juga itu sebagai suatu masalah di Tanamalia, nanti sama – sama kita sampaikan di DPR RI. Karena yang perlu dipertanyakan itu Negara, kenapa lahan yang dilepas di masukkan kembali ke konsesi PT Vale.

RDP ini dihadiri oleh Komisi Tiga dan Komisi I DPRD Lutim, Tim PT Vale, dan Perwakilan Masyarakat Tanamalia.(*)

PT Vale Salurkan Bantuan Sembako Hingga Obat-Obatan ke Korban Banjir di Barru dan Soppeng

BARRU-Sebagai wujud komitmen dan kepedulian terhadap kemanusiaan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai bagin dari group *MIND ID* berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan turut membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Barru dan Soppeng, Sulawesi Selatan.

Bantuan yang disalurkan berupa makanan instan, air mineral, ikan kaleng, popok, susu bayi, sarung, terpal, hingga obat-obatan. Bantuan tersebut disalurkan ke posko korban bencana di Kabupaten Barru dan Soppeng, pada Selasa 24 Desember 2024.

Head of External Relation PT Vale Indonesia, Endra Kusuma menyebutkan, bantuan kemanusiaan disalurkan perseroan untuk membantu meringankan beban masyarakat di Barru dan Soppeng yang terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

“Perseroan berkolaborasi dengan Kementerian ESDM hari ini menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Kabupaten Barru dan Soppeng. Kita bersama Kementerian ESDM dan Dinas ESDM Provinsi Sulsel dalam rangka ‘ESDM Siaga Bencana’ membantu masyarakat di dua daerah ini, dan semoga ini bisa membantu masyarakat dan menjadi berkah untuk kita semua,” jelas Endra Kusuma didampingi Senior Coordinator Government & Stakeholder Relations PT Vale, Esse Yuspianti dan tim ‘Vale Cares’ usai melepas tim relawan ke lokasi, di Kantor Perwakilan PT Vale Makassar.

Selanjutnya, Endra juga berharap agar kedepannya semua pihak bisa bahu-membahu, dan saling membantu untuk menanggulangi serta menurunkan bencana alam di Sulawesi Selatan.
Bantuan disalurkan lewat dua unit mobil box, masing masing diserahkan di Posko Bencana Barru di Gedung Islamic Center Barru, dan Rujab Bupati Soppeng di Kabupaten Soppeng.

Adapun bantuan yang disalurkan ke dua daerah tersebut berupa 100 Galon air mineral, 200 kardus mi instan, 100 kaleng ikan sarden, ratusan pcs obat obatan seperti Paracetamol, diatabs, minyak kayu putih, 150 dos susu bayi, 1.440 pcs popok bayi, 60 lembar sarung serta 60 lembar terpal.

Supervisor Provincial Government Relations PT Vale, Esse Yuspianti, turun langsung menyerahkan bantuan ke salah satu titik yang terdampak, yakni di Perumahan BTN Ghina Sakinah, Kelurahan Tuwung, Kecamatan Barru.

Esse menyebutkan, aksi ini merupakan bagian dari komitmen PT Vale dalam menjalankan nilai- nilai *CARES*, yakni Compassion, Accountability, Resilience, Excellence, dan Sustainability.

“Di titik yang terdampak banjir ini, kita memberi fasilitas yang paling dibutuhkan warga, seperti susu formula untuk bayi, sarung, air mineral dan obat-obatan. Kita berharap semua pihak bisa saling membantu memitigasi dampak banjir ini,” ujarnya.

Plh Sekda Barru, Andi Syarifuddin Andi Pasinringi, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang besar kepada Vale atas bantuan tersebut.

“Atas nama Pemkab Barru kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada PT Vale. Ada beberapa item bantuan yang betul betul dibutuhkan korban yang disalurkan Vale. Seperti susu, popok bayi dan obat-obatan. Ini baru Vale yang memberikan,” ungkap Andi Syarifuddin usai menerima secara resmi bantuan dari PT Vale, didampingi Kepala BPBD Barru, Umar S.

Salah satu korban bencana banjir di BTN Ghina Sakinah, Kecamatan Barru Kabupaten Barru, Hadawiyah, 47, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak termasuk PT Vale yang telah menyalurkan bantuan.

“Terima kasih, hari ini dapat sarung, Indomie dan susu. Waktu kejadian, jam 5 subuh hari Sabtu, saya sama 2 anak terpaksa mengungsi ke masjid karena air sudah masuk rumah sampai leher. Pas besoknya kembali, barang-barang sudah basah. Beras terpaksa dibuang karena tidak bisa mi dimasak,” ungkapnya.

Ada belasan orang di BTN Ghina Sakinah yang sempat mengungsi karena banjir dan rumahnya dikunjungi tim relawan Vale.
Hingga saat ini, BPBD Barru mencatat ada 6.099 lebih keluarga yang terdampak, dan ada 400 ha lebih lahan juga terdampak. Sementara di Soppeng, ada dsekitar 11.691 orang yang terdampak bencana banjir dan 119 pengungsi.(*)

PT CLM Lakukan Uji Coba Produksi Cokelat Lokal, Siap Rilis Awal Tahun Depan

MALILI, KABAR LUTIM– Suasana berbeda terlihat pagi tadi, Senin (23/12/24), di kantor PT Citra Lampia Mandiri (CLM).

PT CLM yang selama ini fokus pada sektor pertambangan ini menunjukkan komitmen pemberdayaan masyarakat melalui inovasi di bidang agribisnis.

Dalam langkah awal yang menggembirakan, UMKM binaan PT CLM berhasil mengolah biji kakao menjadi produk makanan cokelat.

External Act Manager PT CLM, Fauzi mengungkapkan program ini merupakan wujud nyata dukungan PT CLM terhadap petani lokal dan pengembangan usaha mikro di wilayah Luwu Timur.

“Uji coba pertama ini menandai langkah awal produksi cokelat lokal berkualitas. InsyaAllah, produk ini akan resmi diluncurkan awal tahun depan,” ujarnya.

Produk ini diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah pada hasil pertanian kakao lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin UMKM binaan ini menjadi model sukses bagaimana sebuah perusahaan besar dapat bersinergi dengan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal,” tambah Fauzi.(*)

PT Vale IGP Morowali Perkenalkan Produk Herbal Binaan di International Conference and Expo Jamu di Bali

*Komitmen Kembangkan UMKM Lokal

BALI – Sebagai perusahaan yang peduli terhadap keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari *grup MIND ID*, berupaya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan kesehatan berbasis produk yang lebih alami dan ramah lingkungan. Melalui area pengembangan Indonesia Growth Project (IGP) Morowali turut berpartisipasi dalam International Conference and Expo Jamu (Loloh) yang pertama kali digelar di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, pada 16-18 Desember 2024.

Pada kegiatan tersebut ditampilkan berbagai produk herbal organik yang dihasilkan dari bahan-bahan lokal berkualitas, yang merupakan hasil binaan masyarakat di 13 desa pemberdayaan di Morowali._

Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejarah, integrasi budaya, validasi ilmiah, dan sinergi pelayanan kesehatan modern, dan dihadiri oleh berbagai tokoh terkemuka, termasuk perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Bapak Giring Ganesha, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pakar jamu, akademisi, dan berbagai lembaga pemerintahan dan swasta yang memiliki minat pada pengobatan tradisional dan kesehatan.

Produk-produk unggulan yang dipamerkan antara lain Wedangan (terdiri dari wedang sapu jagat, wedang dewi, dan wedang dewa), yang masing-masing mengandung kombinasi rempah pilihan yang berkhasiat untuk kesehatan.

Selain itu, terdapat juga Simplisia Bunga Telang dan Simplisia Bunga Rosella, yang dikenal akan manfaatnya dalam mendukung kesehatan tubuh. Tidak ketinggalan, Virgin Coconut Oil (VCO) yang dihasilkan dengan metode tradisional untuk menjaga kualitas dan khasiat alaminya, serta produk-produk herbal lain seperti Sijale (minuman herbal dari jahe dan rempah), Sirtela (herbal untuk kesehatan pencernaan), Kopi Kampung dengan cita rasa khas Morowali, dan Kunyit Asam Sirih, yang memiliki khasiat anti-inflamasi dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Head of External Relations Bahodopi dan Pomalaa PT Vale, Yusuf Suharso mengatakan, melalui partisipasi dalam konferensi ini, perseroan dapat memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan sektor kesehatan tradisional, serta menciptakan peluang baru bagi masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam ekonomi berbasis herbal yang berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pengobatan dengan memanfaatkan tanaman herbal memiliki potensi yang luar biasa untuk mendukung gaya hidup sehat, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk yang lebih alami dan ramah lingkungan,”katanya.

Dia berharap,seluruh program-program pemberdayaan yang dijalankan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Partisipasi PT Vale IGP Morowali dalam konferensi ini merupakan wujud nyata dari kontribusi perusahaan dalam mempromosikan produk-produk lokal unggulan ke kancah internasional, sekaligus memperkenalkan potensi besar pengobatan tradisional Indonesia yang kaya akan kearifan lokal. Upaya ini juga sejalan dengan pilar ketiga Sustainable Development Goal (SDG) 3, yakni Good Health and Well-Being (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan).

“Melalui keterlibatan ini, kami tidak hanya berfokus pada pengembangan produk herbal yang ramah lingkungan, tetapi juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pendekatan holistik dan integratif dalam dunia kesehatan,”ungkapnya

Saat ini, PT Vale berharap dapat menginspirasi berbagai pihak untuk lebih menghargai nilai-nilai pengobatan alami yang telah terbukti efektif dan berkelanjutan, serta membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi berbasis produk herbal di tingkat internasional.

Salah satu pelaku herbal organik binaan PT Vale IGP Morowali, Tri Puji Nurjanah, mengungkapkan rasa senang dan terima kasihnya kepada PT Vale karena dapat berkontribusi dalam pengenalan produk lokal di ajang International Conference and Expo Jamu ini.

“Terima kasih kepada PT Vale atas dukungannya hingga saat ini. Bisa hadir pada event international merupakan kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk menunjukkan kualitas produk yang kami buat. Keberhasilan ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi kami, tetapi juga menjadi sumber semangat untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas produk kami. Kami berharap keberhasilan ini dapat membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Sebelumnya, PT Vale IGP Morowali telah meluncurkan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB) untuk masyarakat di 13 desa pemberdayaan. Melalui program ini, perseroan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pengolahan tanaman obat lokal, yang dapat dijadikan produk herbal dengan berbagai varian dan khasiat. Kegiatan pelatihan ini dipandu langsung oleh Ahli Herbal Medik, dr. Rianti Maharani, yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang herbal dan pengobatan tradisional.(*)

Dukung Penurunan Angka Kebutaan di Indonesia, PT Vale IGP Pomalaa Gelar Operasi Katarak Gratis Bagi Warga Kolaka

KOLAKA – Sebagai bagian dari komitmen terhadap implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa sebagai bagian dari group MIND ID menggelar kegiatan operasi katarak gratis. Kegiatan ini dilaksanakan di Klinik Mata Kolaka dan melibatkan 20 pasien dari Kabupaten Kolaka.

Operasi ini merupakan dukungan PT Vale untuk penurunan angka kebutaan akibat katarak di Indonesia. Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), sekitar 81,2% gangguan penglihatan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Head of Project IGP Pomalaa, Mohammad Rifai, menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PT Vale, khususnya poin ketiga: Good Health and Well-being.

“Program ini adalah wujud nyata komitmen PT Vale dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan adalah bagian dari budaya perusahaan, bukan sekadar inisiatif,” ujar Rifai saat membuka acara.

Lebih lanjut, Rifai menyampaikan bahwa operasi katarak ini dirancang secara komprehensif, mulai dari skrining awal, pemeriksaan pra-operasi, hingga perawatan pasca-operasi. Pendampingan intensif juga diberikan kepada pasien hingga dinyatakan sembuh.

“Kebutaan akibat katarak dapat diatasi dengan operasi sederhana, namun akses terhadap layanan ini masih terbatas bagi sebagian masyarakat. Program ini bertujuan agar penderita katarak dapat kembali melihat, hidup produktif, dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambah Rifai.

Apresiasi dari Mitra dan Masyarakat
Direktur Klinik Mata Kolaka, dr. Muhammad Rizal Azis, mengapresiasi kolaborasi ini, yang dinilai sangat membantu masyarakat Kolaka.

“Masih banyak penderita katarak yang belum memiliki kesempatan untuk menjalani operasi. Kami berharap program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam penurunan angka kebutaan,” ujar Rizal.

Staf Ahli Bupati Kolaka, Hasimin juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, apalagi manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. “Ini adalah wujud nyata kepedulian sosial PT Vale dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat. Kontribusi seperti inilah yang kita harapkan,” katanya.

Salah seorang pasien operasi katarak, Nuriamin Hamir, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya program ini. “Terima kasih kepada PT Vale. Semoga setelah operasi ini, saya bisa kembali melihat dengan jelas,” ujar Nuriawin penuh haru.

Operasi katarak gratis ini merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale. Dan sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan masyarakat di area pemberdayaan, PT Vale berkomitmen untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan.

Melalui program ini, PT Vale berharap dapat memberikan manfaat konkret bagi kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong lebih banyak pihak untuk turut serta dalam upaya penurunan angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.(*)

Sekda Lutim Ikuti Penyerahan Digital DIPA dan Buku Alokasi TKD 2025

KABAR LUTIM– Sekretaris Daerah Luwu Timur, H. Bahri Suli mengikuti Penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), DIPA Kementerian Negara/Lembaga (K/L) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 Provinsi Sulawesi Selatan Secara Virtual, di Aula Media Center Dinas Kominfo-SP, Senin (16/12/2024).

Kegiatan ini dibuka secara virtual oleh Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh yang diikuti oleh Kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

Turut mendampingi Sekda Lutim, Kadis Kominfo-SP, Alamsyah Perkesi, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Ramadhan Pirade serta Kepala Bapelitbangda, Dohri As’ari.

Dalam arahannya, Pj. Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh mengajak semua untuk memanfaatkan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya.

“54 Triliun adalah peluang besar untuk menggerakkan ekonomi Sulawesi Selatan. Mari kita manfaatkan dari awal tahun dengan investasi yang tepat dan syarat yang lebih fleksibel serta kita jaga iklim investasi yang kondusif agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” ucap Pj. Gubernur Sulsel.

Selanjutnya, Zudan Arif mengingatkan agar setiap tindakan harus tepat, sesuai prosedur dan berdampak langsung pada tujuan yang telah ditetapkan serta selalu saling mengingatkan untuk selalu bekerja sesuai kewenangan.

“Tiga tindakan yang tidak boleh dilakukan, pertama, jangan melakukan tindakan yang bukan kewenangan, kedua, prosedur atau tata cara benar dan ketiga tujuan substansi harus benar terkait dengan persyaratan-persyaratan yang ada,” tegas Zudan Fakrulloh. (ik/ikp-humas/kominfo-sp)

Pemkab Lutim Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas BPD : Wujudkan Desa Mandiri dan Sinergis

KABAR LUTIM- Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), menggelar Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tahun 2024, di Hotel I Lagaligo Malili, Senin (16/12/2024).

Bimtek ini diikuti sebanyak 125 orang dari 125 Desa yang dibagi menjadi 2 angkatan yang berlangsung selama empat (4) hari, mulai tanggal 16-19 Desember 2024.

Kepala Bidang Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat, Muzakkir saat membuka Bimtek mewakili Kepala DPMD mengatakan, tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan paradigma itu, masyarakat dituntut untuk berperan dan berpartisipasi secara aktif, proporsional dan konstruktif pada berbagai bidang pembangunan. Masyarakat diharapkan tidak hanya sebagai obyek, tetapi diharapkan pula sebagai subyek dalam pembangunan,” harap Muzakkir.

Muzakkir juga menjelaskan bahwa, Bimtek ini merupakan bagian dari pola pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa agar dapat berjalan dengan baik.

Sementara maksud dan tujuannya, kata Muzakkir, untuk meningkatkan pemahaman terhadap kinerja BPD sebagai mitra pemerintah desa dan mengoptimalkan fungsi BPD terhadap pemerintahan desa, sehingga terjalin sinkronisasi antara BPD dan pemerintah desa.

“Olehnya itu, diharapkan anggota BPD yang mengikuti bimtek ini agar memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk lebih memahami tugas dan fungsinya serta mengikuti dari awal hingga akhir sehingga dapat menyerap hal-hal yang disampaikan narasumber,” ucapnya.

Turut hadir, Ketua DPRD Lutim, Ober Datte, Perwakilan Kementrian Agama Kabupaten Lutim, Ahmad Supandi dan para Peserta Peningkatan Kapasitas BPD. (ik/ikp-humas/kominfo-sp)

Hadirkan Masa Depan Berkelanjutan, PT Vale Dukung Rehabilitasi DAS di Sulawesi Selatan

*Periode 2024 berhasil Merehabilitasi 14.230 hektar DAS di Sulsel

SOROWAKO – Komitmen menciptakan lingkungan yang lestari senantiasa diupayakan oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale). Perseroan ikut mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).

Hal ini juga sejalan dengan Pilar ketiga dalam SDGs Indonesia yakni pembangunan lingkungan. Selama 56 tahun beroperasi di Sulsel, PT Vale merupakan bagian dari *group MIND ID* memegang teguh prinsip pertambangan berkelanjutan (good mining practices).

Dengan prinsip ini, perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan produksi (profit) tapi ikut memikirkan pemberdayaan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet) di sekitar wilayah operasional.

Salah satu komitmen terhadap lingkungan direalisasikan melalui program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Bersama Pemprov Sulsel, Perseroan ikut menjaga area hutan dengan melakukan penanaman pohon.

Selama 2024, PT Vale telah berhasil merehabilitasi 14.230 hektar DAS di Sulsel yang tersebar di 17 kabupaten, seperti Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kota Pare-Pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara dan Wajo.

Terdapat 9,5 juta pohon dari berbagai jenis telah ditanam dalam program ini, yakni Buangin, Mahoni, Pinus, Eucalyptus, Jati, Puspa dan tanaman Multipurpose Tree Species (MPTS).

Komitmen Perseroan untuk melakukan rehabilitasi juga menjadi bukti tanggungjawab sebagai pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH).

Sebagai perusahaan tambang, PT Vale diwajibkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatan fungsi DAS di wilayah sekitar. Kontribusi PT Vale ini membantu Pemprov Sulsel dalam menanam 10 juta bibit pohon di area DAS pada tahun 2024. Pencapaian ini sekaligus meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) menjadi 75,69 poin dan melebihi target nasional sebesar 74,39 poin.

“Kami merasa bangga karena turut membantu Pemprov Sulsel dalam menghadirkan kehidupan berkelanjutan. Apa yang kami lakukan sesuai dengan nilai perusahaan, yaitu menghargai bumi dan masyarakat,” ujar Bernardus Irmanto, Chief of Sustainability and Coorporate Affairs Officer PT Vale.

Bernardus Irmanto juga menambahkan saat ini PT Vale dipercayakan untuk melakukan rehabilitasi di luar wilayah Sulsel. “Ada program rehabilitasi DAS di Jawa Barat dan Bali yang sedang kami kerjakan. Terima kasih untuk kepercayaan yang diberikan kepada PT Vale. Ini adalah bukti nyata bahwa perseroan peduli terhadap kelestarian lingkungan, tidak hanya pada lahan yang ada di wilayah konsesinya,” ucapnya.

Dia merinci luas area rehabalititasi DAS mencapai lebih dari 33,092 hektar. Dari jumlah tersebut sudah ditanami 16,500 hektar dengan jumlah pohon sebanyak lebih dari 13,5 juta pohon. Rehab DAS dilakukan di luar konsesi, yakni 17 kabupaten di Sulsel, 4 Kabupaten di Sulteng, 3 Kabupaten di Jawa Barat, 6 Kabupaten di Sulawesi Tenggara dan 2 kabupaten di Bali.

“Tak hanya rehab DAS, upaya reklamasi juga terus dilakukan. Hingga Q3 2024 total area terbuka yang dimiliki mencapai 5,806,39 hektar, dari jumlah tersebut yang telah direklamasi sebanyak 3.835 hektar”ujarnya.

Sementara lebih dari 4,90 juta total akumulasi pohon yang telah ditanam termasuk tanaman endemik. “Lebih dari 80 ribu pohon kayu hitam (Ebony) ditanam yang menjadikan PT Vale sebagai salah satu konservasi kayu hitam terbesar didunia, tentunya komitmen ini dapat terus dijalankan dengan maksimal,” ungkap Bernadus Irmanto.

Saat ini, per tahun nursery atau area pembibitan mampu memproduksi 700.000 bibit dengan luas lahan 2,5 hektar.
Dari jumlah tersebut sekitar 40% bibit yang ditanam merupakan pohon lokal, termasuk pohon endemik, yakni: Eboni (Diospyros celebica), Dengen (Dillenia serata), Kaloju (Caralia braciata), Bitti (Vitex coffasus), Uru (Emerillia tsiampacca), Agathis (Agathis celebica) dan spesies lokal superior lainnya.

“Pada Fasilitas produksi kami kembangkan produksi secara vegetatif/stek dan generatif/benih,sistem irigasi otomatis dengan pengatur waktu dan mengurangi sampah plastik melalui penggunaan wadah bibit secara berulang.Kami melakukan yang terbaik untuk meminimalkan jejak tambang kami dan terus merehabilitasi area (di dalam dan di luar konsesi) lebih dari 2,5 kali,”tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, menyatakan bahwa upaya rehabilitasi ini menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Sulsel, khususnya oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan meningkatkan kegiatan penanaman pohon secara intensif.

Dalam mewujudkan upaya tersebut, DLHK Sulsel juga berkolaborasi dengan beberapa
perusahaan dalam proyek rehabilitasi DAS, dengan total penanaman pohon melebihi 10 juta bibit.

“Salah satu proyek besar adalah rehabilitasi DAS yang dilakukan oleh PT Vale, yang mencakup area seluas 14.000 hektar di beberapa kabupaten seperti Barru, Bone, Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Sidrap, Wajo, Gowa, dan Toraja Utara,”tuturnya.(*)