Hadirkan Masa Depan Berkelanjutan, PT Vale Dukung Rehabilitasi DAS di Sulawesi Selatan

*Periode 2024 berhasil Merehabilitasi 14.230 hektar DAS di Sulsel

SOROWAKO – Komitmen menciptakan lingkungan yang lestari senantiasa diupayakan oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale). Perseroan ikut mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).

Hal ini juga sejalan dengan Pilar ketiga dalam SDGs Indonesia yakni pembangunan lingkungan. Selama 56 tahun beroperasi di Sulsel, PT Vale merupakan bagian dari *group MIND ID* memegang teguh prinsip pertambangan berkelanjutan (good mining practices).

Dengan prinsip ini, perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan produksi (profit) tapi ikut memikirkan pemberdayaan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet) di sekitar wilayah operasional.

Salah satu komitmen terhadap lingkungan direalisasikan melalui program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Bersama Pemprov Sulsel, Perseroan ikut menjaga area hutan dengan melakukan penanaman pohon.

Selama 2024, PT Vale telah berhasil merehabilitasi 14.230 hektar DAS di Sulsel yang tersebar di 17 kabupaten, seperti Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kota Pare-Pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara dan Wajo.

Terdapat 9,5 juta pohon dari berbagai jenis telah ditanam dalam program ini, yakni Buangin, Mahoni, Pinus, Eucalyptus, Jati, Puspa dan tanaman Multipurpose Tree Species (MPTS).

Komitmen Perseroan untuk melakukan rehabilitasi juga menjadi bukti tanggungjawab sebagai pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH).

Sebagai perusahaan tambang, PT Vale diwajibkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatan fungsi DAS di wilayah sekitar. Kontribusi PT Vale ini membantu Pemprov Sulsel dalam menanam 10 juta bibit pohon di area DAS pada tahun 2024. Pencapaian ini sekaligus meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) menjadi 75,69 poin dan melebihi target nasional sebesar 74,39 poin.

“Kami merasa bangga karena turut membantu Pemprov Sulsel dalam menghadirkan kehidupan berkelanjutan. Apa yang kami lakukan sesuai dengan nilai perusahaan, yaitu menghargai bumi dan masyarakat,” ujar Bernardus Irmanto, Chief of Sustainability and Coorporate Affairs Officer PT Vale.

Bernardus Irmanto juga menambahkan saat ini PT Vale dipercayakan untuk melakukan rehabilitasi di luar wilayah Sulsel. “Ada program rehabilitasi DAS di Jawa Barat dan Bali yang sedang kami kerjakan. Terima kasih untuk kepercayaan yang diberikan kepada PT Vale. Ini adalah bukti nyata bahwa perseroan peduli terhadap kelestarian lingkungan, tidak hanya pada lahan yang ada di wilayah konsesinya,” ucapnya.

Dia merinci luas area rehabalititasi DAS mencapai lebih dari 33,092 hektar. Dari jumlah tersebut sudah ditanami 16,500 hektar dengan jumlah pohon sebanyak lebih dari 13,5 juta pohon. Rehab DAS dilakukan di luar konsesi, yakni 17 kabupaten di Sulsel, 4 Kabupaten di Sulteng, 3 Kabupaten di Jawa Barat, 6 Kabupaten di Sulawesi Tenggara dan 2 kabupaten di Bali.

“Tak hanya rehab DAS, upaya reklamasi juga terus dilakukan. Hingga Q3 2024 total area terbuka yang dimiliki mencapai 5,806,39 hektar, dari jumlah tersebut yang telah direklamasi sebanyak 3.835 hektar”ujarnya.

Sementara lebih dari 4,90 juta total akumulasi pohon yang telah ditanam termasuk tanaman endemik. “Lebih dari 80 ribu pohon kayu hitam (Ebony) ditanam yang menjadikan PT Vale sebagai salah satu konservasi kayu hitam terbesar didunia, tentunya komitmen ini dapat terus dijalankan dengan maksimal,” ungkap Bernadus Irmanto.

Saat ini, per tahun nursery atau area pembibitan mampu memproduksi 700.000 bibit dengan luas lahan 2,5 hektar.
Dari jumlah tersebut sekitar 40% bibit yang ditanam merupakan pohon lokal, termasuk pohon endemik, yakni: Eboni (Diospyros celebica), Dengen (Dillenia serata), Kaloju (Caralia braciata), Bitti (Vitex coffasus), Uru (Emerillia tsiampacca), Agathis (Agathis celebica) dan spesies lokal superior lainnya.

“Pada Fasilitas produksi kami kembangkan produksi secara vegetatif/stek dan generatif/benih,sistem irigasi otomatis dengan pengatur waktu dan mengurangi sampah plastik melalui penggunaan wadah bibit secara berulang.Kami melakukan yang terbaik untuk meminimalkan jejak tambang kami dan terus merehabilitasi area (di dalam dan di luar konsesi) lebih dari 2,5 kali,”tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, menyatakan bahwa upaya rehabilitasi ini menjadi fokus utama Pemerintah Provinsi Sulsel, khususnya oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan meningkatkan kegiatan penanaman pohon secara intensif.

Dalam mewujudkan upaya tersebut, DLHK Sulsel juga berkolaborasi dengan beberapa
perusahaan dalam proyek rehabilitasi DAS, dengan total penanaman pohon melebihi 10 juta bibit.

“Salah satu proyek besar adalah rehabilitasi DAS yang dilakukan oleh PT Vale, yang mencakup area seluas 14.000 hektar di beberapa kabupaten seperti Barru, Bone, Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Sidrap, Wajo, Gowa, dan Toraja Utara,”tuturnya.(*)

PT.Vale Indonesia Raih Pengakuan Tinggi di Indeks Integritas Bisnis Lestari

*Buktikan Komitmen Kuat dalam Praktik ESG*

JAKARTA – Sebagai salah satu produsen nikel berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk meraih pengakuan prestisius dalam Indeks Integritas Bisnis Lestari, yang diluncurkan oleh Transparency International Indonesia (TII) bersama TEMPO Data Science.

Indeks ini menjadi tolok ukur penting yang mengevaluasi integrasi prinsip Environment, Social, Governance (ESG) ke dalam praktik bisnis berdasarkan tiga aspek utama: anti-korupsi, penghormatan hak asasi manusia (HAM), dan pelestarian lingkungan hidup.

Melalui evaluasi terhadap 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan laporan keberlanjutan, kode etik, dan dokumen informasi publik lainnya, PT Vale Indonesia Tbk menerima penghargaan di kategori berikut:
1. Aspek Bisnis Berintegritas / Anti-Korupsi – Kategori EMERALD: PT Vale telah mengimplementasikan kebijakan anti-korupsi dan anti-suap yang transparan, disertai mekanisme pelaporan (whistleblowing) yang efektif untuk mencegah praktik tidak etis.
• Tata kelola perusahaan secara konsisten mengikuti standar internasional untuk memastikan integritas dalam operasional sehari-hari.
2. Aspek Bisnis dan Hak Asasi Manusia – Kategori EMERALD: Penghormatan terhadap HAM diwujudkan melalui program pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar area tambang kami, termasuk dukungan di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan kapasitas.
• Kebijakan keberagaman yang diterapkan telah mendorong perempuan untuk mengambil peran strategis di sektor pertambangan, sebuah langkah penting dalam inklusi sosial.
3. Aspek Lingkungan Hidup – Kategori RUBY: PT Vale memanfaatkan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air, yang telah mengurangi emisi karbon secara signifikan.
• Reklamasi lahan bekas tambang telah menghasilkan jutaan pohon baru untuk memulihkan keanekaragaman hayati dan meningkatkan kualitas lingkungan.
4. Indeks Total – Kategori SAPPHIRE: Penghargaan ini mencerminkan keberhasilan PT Vale dalam mengintegrasikan ketiga pilar ESG ke dalam strategi dan operasional perusahaan, menciptakan dampak positif jangka panjang bagi pemangku kepentingan dan lingkungan.

Keberhasilan PT Vale dalam meraih penghargaan ini adalah hasil dari pendekatan strategis perusahaan yang memprioritaskan keberlanjutan dan integritas dalam semua aspek bisnis.

Andaru Adi, Manager of Corporate Finance and Investor Relations PT Vale Indonesia Tbk, menjelaskan, “Penghargaan ini adalah bukti nyata dari komitmen PT Vale Indonesia untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam setiap aspek operasional kami.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras tim kami, dukungan dari para pemangku kepentingan, dan pendekatan strategis yang berfokus pada tata kelola yang baik, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pelestarian lingkungan.

“Kami terus berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan, sejalan dengan visi kami untuk mendukung transisi energi bersih dan keberlanjutan global,”ujarnya.

Indeks ini mendorong perusahaan di Indonesia untuk dapat memastikan tata kelola yang bebas korupsi sebagai pondasi keberlanjutan. Selain itu, mampu mengintegrasikan penghormatan terhadap HAM dalam kebijakan dan program sosial. Selain itu, mengimplementasikan praktik pelestarian lingkungan yang berorientasi pada masa depan.

Ia menambahkan, dengan memanfaatkan sumber daya secara bertanggung jawab, mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga air, serta memastikan transparansi melalui laporan keberlanjutan. “Kami berhasil menciptakan keseimbangan antara pencapaian kinerja bisnis dan tanggung jawab sosial. Hal ini yang memungkinkan kami untuk mencapai pengakuan di Indeks Integritas Bisnis Lestari,”ujarnya.

Sebagai pelopor dalam pertambangan berkelanjutan, PT Vale terus berkomitmen untuk memimpin transisi energi bersih dengan memanfaatkan teknologi rendah emisi dan praktik ramah lingkungan. Kami percaya bahwa setiap langkah menuju keberlanjutan membawa manfaat nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.(*)

Bangun Lapangan Futsal, Pelaksana Tugas Desa Baruga Apresiasi PT.CLM

MALILI, KABAR LUTIM- Pelaksana tugas (PLT) Desa Baruga,Yudi mengapresiasi PT.Citra Lampia Mandiri (PT.CLM) yang telah berkontribusi membangun lapangan futsal untuk masyarakat Desa Baruga.

Langkah ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas olahraga di desa tersebut.

“Tentu kami sangat mengapresiasi bantuan sosial yang diberikan oleh PT. CLM. Dukungan ini benar-benar menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, khususnya masyarakat Desa Baruga,” ujarnya pada Selasa, 10 Desember 2024.

Bantuan ini kata Yudi, tidak hanya membantu meringankan tanggung jawab kami tetapi juga memberikan semangat baru bagi kami untuk terus melangkah maju.

“Semoga kerja sama ini terus terjalin dan membawa manfaat yang lebih luas bagi semua pihak,”ucapnya.

Dikatakan Yudi, dengan adanya Pembangunan lapangan futsal ini, diharapkan dapat menjadi sarana olahraga bagi warga Desa Baruga, khususnya untuk mengembangkan keterampilan futsal di kalangan pemuda setempat.

“Kami atas nama Pemerintah Desa Baruga dan Seluruh masyarakat Desa Baruga berterima kasih atas kontribusinya yang telah memulai pembangunan lapangan futsal untuk warga Desa Baruga, “tandasnya.(*)

PT Vale Indonesia Tbk Capai Peningkatan Peringkat Kredit BB+

*Perkuat Kepercayaan Investor dan Memajukan Pertumbuhan Strategis

JAKARTA– Sebagai salah satu perusahaan tambang nikel berkelanjutan terbesar di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) meraih pencapaian penting dengan peningkatan peringkat kreditnya oleh S&P Global Ratings dari ‘BB’ menjadi ‘BB+’ dengan prospek stabil.

Pencapaian ini menandai langkah besar yang meningkatkan kredibilitas PT Vale di pasar keuangan global, mencerminkan pengelolaan keuangan yang bijaksana, serta menegaskan dukungan strategis dari PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (“MIND ID”), holding tambang milik negara.

Peningkatan peringkat kredit ini hadir di momen yang krusial ketika PT Vale menyelaraskan strategi jangka panjangnya dengan agenda nasional Indonesia untuk pertumbuhan industri dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

S&P Global Ratings menyoroti peran penting MIND ID dalam mendorong transformasi ini, dengan kepemilikan 34% yang memberikan pengawasan dan dukungan modal yang kuat terhadap inisiatif strategis PT Vale, termasuk pengembangan tambang nikel baru dan peningkatan kapasitas pengolahan hilir.

Peningkatan saham MINDID di PT Vale sejalan dengan aspirasi pemerintah Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional yang kuat dan percepatan pertumbuhan hilirisasi industri mineral Indonesia, sementara PT Vale mendapatkan pertambahan nilai dan manfaat dari sinergi di antara anggota grup MIND ID.

Rizky Putra, Direktur Keuangan PT Vale, menyatakan, “Peningkatan peringkat kredit ini adalah bukti nyata dari pengelolaan keuangan yang disiplin oleh PT Vale serta pentingnya peran strategis kami dalam ekosistem pertambangan Indonesia.

Kepercayaan yang meningkat dari investor dan pemberi pinjaman akan memungkinkan kami mengakses pendanaan yang lebih besar dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif.

Hal ini pada akhirnya akan mempercepat proyek transformasi yang mendorong pertumbuhan jangka panjang dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,”katanya.

Peringkat ini juga mengakui manajemen keuangan PT Vale, di mana Perseroan berhasil mempertahankan posisi kas yang kuat serta rasio utang terhadap EBITDA yang diperkirakan tetap di bawah ambang batas fase pengembangan.

Meski menghadapi tantangan di pasar nikel global, PT Vale menunjukkan ketangguhan dengan menunda belanja modal yang tidak mendesak sambil tetap fokus pada investasi strategis.

Akhmad Fazri, Direktur Keuangan MIND ID, menekankan, “Pencapaian ini mencerminkan kekuatan kolaborasi antara PT Vale dan MIND ID. Ini menegaskan komitmen kami untuk mendukung entitas strategis yang berperan penting dalam pengembangan hilirisasi mineral Indonesia. Peningkatan peringkat kredit ini tidak hanya memperkuat posisi pasar PT Vale tetapi juga meningkatkan kredibilitas industri tambang Indonesia di panggung global. Bersama, kami menciptakan jalur untuk dampak ekonomi yang lebih besar, keberlanjutan, dan inovasi.”

Peningkatan peringkat kredit ini merupakan bukti ketangguhan keuangan PT Vale serta kekuatan kemitraan strategisnya. Dengan akses yang lebih luas terhadap pembiayaan yang kompetitif, PT Vale berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai, memperkuat perannya sebagai kontributor utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia.(*)

Gerakkan Generasi Muda untuk Aksi Nyata Lingkungan

*PT Vale Kampanye ESG Demi Masa Depan Berkelanjutan

MAKASSAR– Dalam langkah strategis untuk memperkuat kesadaran global akan keberlanjutan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari Mining Industri Indonesia (MindID) menggelar Identitas Talk bersama Universitas Hasanuddin (UNHAS) sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-50 Penerbitan Kampus (PK) Identitas.

Mengangkat tema “Dari Media Sosial ke Aksi Nyata: Anak Muda dan Lingkungan Sehat Berkelanjutan,” acara ini berhasil menginspirasi ratusan peserta, termasuk mahasiswa, akademisi, dan NGO, untuk bersama-sama mendukung penerapan Environment, Social, and Governance (ESG) dalam menjaga masa depan yang lebih hijau, di Auditorium Prof. A. Amiruddin, Jumat (6/12/2024).

Kegiatan ini menegaskan komitmen PT Vale dalam mendorong peran generasi muda sebagai motor penggerak perubahan lingkungan, sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap pencapaian target Net Zero Emissions yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan yakni menghargai bumi dan masyarakat, serta sejalan dengan prinisp People, Planet dan Profit (3P).

Menurut Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, aksi keberlanjutan adalah tanggung jawab kolektif. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

“PT Vale telah menjalankan good mining practices selama 56 tahun dengan menjaga ekosistem Danau Matano, merehabilitasi lahan lebih dari 2,5 kali dari yang dibuka, serta melibatkan generasi muda dalam berbagai inisiatif lingkungan,” jelas Endra.

Salah satu contoh nyata adalah program Hari Konservasi Alam Nasional 2023, di mana PT Vale melibatkan 34 pelajar SMA/SMK se-Luwu Timur untuk menanam mangrove di pesisir Laut Malili, yang bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Kegiatan Identitas Talk ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga bukti nyata sinergi antara PT Vale dan UNHAS dalam membangun ekosistem keberlanjutan.
Saat ini, PT Vale percaya bahwa kolaborasi dengan generasi muda adalah kunci untuk menciptakan perubahan nyata. Melalui kampanye ESG dan program edukasi, perusahaan terus menginspirasi anak muda untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keberlanjutan.

“Harapan kami, kegiatan ini akan memotivasi lebih banyak pihak untuk bersama-sama menjaga bumi, sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai pemimpin global dalam solusi keberlanjutan,” tutup Endra.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen PT Vale terhadap SDG 13 (penanganan perubahan iklim) dan target Net Zero Emissions pada 2050, menjadikan perusahaan sebagai salah satu pelopor utama keberlanjutan di Indonesia.

Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Prof.dr. Eng. Adi Maulana, S.T, M.Phil, menyampaikan apresiasi untuk PT Vale Indonesia yang selama ini banyak mendukung berbagai kegiatan Unhas.

“Kita juga akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan PT Vale, selama ini PT telah banyak mensupport kegiatan-kegiatan Unhas. Kegiatan Ident Talk merupakan hal baik untuk melakukan sharing ide terkait upaya anak muda dalam mendukung lingkungan berkelanjutan,” ungkap Adi Maulana disambut tepuk tangan peserta talkshow.

Dia menyebutkan, Unhas dan PT Vale punya sejarah yang panjang, dan selalu berkolaborasi dalam berbagai kegiatan selama ini.

Terkait event Ident Talk yang mengangkat tema media sosial, pemuda dan lingkungan, Adi menyinggung target Indonesia Emas 2045 yang ditandai dengan penghasilan masyarakat Indonesia rata-rata USD 14.000 per tahun, dibandingkan saat ini sebesar USD 3.000.

Menurut dia, selain target-target pengurangan emisi karbon, target lainnya adalah tingkat korupsi yang bisa berkurang karena penghasilan naik dan biaya kesehatan serta pendidikan yang terjamin.

“Masalah pertama yang bisa memicu korupsi, adalah orang tua yang ingin anaknya terjamin pendidikannya, masa depannya. Kedua, kalau sakit, negara belum bisa memberi jaminan kesehatan sampai 100 persen. Makanya orang orang berlomba cari duit supaya kalau sakit bisa berobat ke luar negeri, ke Singapura dan lainnya.Ketiga, belum ada jaminan di hari tua,” ungkap dia.

Pembicara lainnya, Nurul Masyiah Rani, Dosen Teknik Lingkungan Unhas, menyebutkan, upaya-upaya dekarbonisasi atau mengurangi emisi karbon bukan cuma tanggung jawab pemerintah.

Semua masyarakat khususnya anak muda juga harus berupaya menurunkan emisi karbon. Dosen Antropologi Unhas Dr. Yahya, MA menuturkan, pemanasan global terjadi karena ada industri ekstraktif, namun yang jauh berbahaya petani masyarakat. Dimana sekarang petani diarahkan untuk menanam tanaman orientasi market, maka terjadilah marketisasi, profitisasi dan konsekuensinya deforetisasi.

“Pengalaman di PT Vale, rusak hutan karena tanaman merica dan sama sekali tidak bisa dikontrol, karena permintaan luar biasa dasyat. Isu-isu selalu luput, bahwa ada aktifitas penduduk yang sangat berkontribusi pada kerusakaan ekosistem,”tuturnya.

Begitupun, ketika membahas lingkungan berkelanjutan harusnya masyarakat disana hidupnya juga berkelanjutan. Hadirnya kebijakan deforestasi menghabisi masyarakat lokal atau indigineous people, ketika pemerintah menetapkan kawasan hutan lindung maka akses masyarakat hilang, hak-hak ekonomi hilang.

Hak budaya, ekonomi penduduk lokal termarginalisasi terjadi etnosida.
Identitas Talk merupakan talkshow yang menjadi rangkaian kegiatan dari Dies Natalis Penerbitan Kampus (PK) Identitas Unhas ke-50 tahun.

Kegiatan menghadirkan narasumber President Site Reliability Engineering (SRE) Unhas Adib Mapparaga, Member Society of Indonesian Science Journalists (SISJ) Irmawati, Dosen Teknik Lingkungan Unhas Nurul Masyiah Rani. Sementara hadir sebagai penanggap Peneliti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Slamet Riyadi, Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup Unhas Prof Anwar Daud, Akademisi Teknik Lingkungan Unhas Dr. Eng, Irwan Ridwan Rahim dan moderator oleh Direktur Kemahasiswaan Unhas Abdullah Sanusi. (*)

Sehat Bersama, PT Vale Gelar Aksi Donor Darah Serentak di Morowali dan Pomalaa

MOROWALI – Dalam upaya memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai bagian dari group MIND ID mempertegas komitmennya terhadap kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan aksi donor darah dan pemeriksaan _Voluntary Counseling and Testing_ (VCT) serentak di dua lokasi pengembangan proyek strategisnya: Morowali dan Pomalaa yang dimulai sejak tanggal 30 November dan ditutup hari ini dengan mengumpulkan total 174 kantong.

Kegiatan ini menggambarkan pendekatan kolaboratif antara perusahaan, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menciptakan dampak nyata terhadap kesehatan komunitas lokal.

Melalui aksi ini, sekitar 174 kantong darah terdiri dari 84 kantong dari Indonesia Growth Project (IGP) Morowali dan 90 kantong dari IGP Pomalaa berhasil di kumpulkan. Darah yang terkumpul dengan dukungan dari Palang Merah Indonesia (PMI) di Pomalaa dan Unit Transfusi Darah RSUD Morowali, akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan kritis stok darah di fasilitas kesehatan setempat.

“Donor darah bukan hanya tindakan kemanusiaan, tetapi juga bentuk nyata dari semangat berbagi dan tanggung jawab sosial perusahaan,” ujar Octavianus Riza Ganna, Head of Health, Safety, Environment, and Risk (HSER) Project PT Vale. “Melalui momen Hari Kesehatan Nasional ini, kami ingin menginspirasi lebih banyak pihak untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan peduli,”katanya.

Riza juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai inisiatif berkelanjutan PT Vale dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar area operasional perusahaan. PT Vale menargetkan agar aksi donor darah ini dapat menjadi agenda tahunan yang konsisten menghadirkan manfaat positif.

Kepala PMI Kabupaten Kolaka, Andi Wahidah, mengapresiasi inisiatif PT Vale, menyebut langkah ini sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Langkah ini menunjukkan bahwa dunia usaha dapat berperan besar dalam menjawab tantangan kesehatan di daerah,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Kepala Unit Transfusi Darah RSUD Morowali, Nurmalasari Rahim, menyebut kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan darah tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya membantu sesama.

Dengan tema “Sehat Bersama, Peduli Bersama,” PT Vale terus menunjukkan bahwa komitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan sosial adalah bagian integral dari visi perusahaan untuk menciptakan nilai bersama yang berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya memperingati Hari Kesehatan Nasional tetapi juga menjadi momentum strategis untuk menginspirasi lebih banyak pihak, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh.

Melalui program-program berbasis kesehatan, PT Vale berkomitmen untuk memainkan peran strategis dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Perusahaan percaya bahwa kolaborasi dan aksi nyata adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan.(*)

PT Vale Perkuat Kesiapsiagaan Bersama Ahli Toksikologi Nasional

*Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja 

LUWU TIMUR, KABAR LUTIM – Wujud nyata kepedulian PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terhadap keselamatan kerja dilakukan melalui Pelatihan Penanganan Gigitan Ular. Memiliki wilayah operasi yang berdekatan dengan area hutan, potensi terserang hewan dan tumbuhan beracun perlu dimitigasi oleh Perseroan.

Kesadaran akan risiko bekerja di alam liar, mendorong PT Vale mengambil langkah proaktif melalui edukasi keselamatan kerja kepada karyawan serta tenaga medis di sekitar wilayah operasional.

Edukasi diberikan secara bergiliran dalam bentuk Pelatihan Penanganan Gigitan Ular di tiga lokasi, yakni Sorowako, Morowali dan Pomalaa pada (19-20 dan 22/11/2024). Sebanyak 400 peserta hadir untuk belajar bersama Ahli Toksikologi Nasional Dr dr. Tri Maharani, Sp.Em.

Dalam pelatihan ini, dr Tri Maharani membagikan wawasan dan keterampilan kepada para peserta mengenai penanganan darurat saat tergigit ular dan terpapar racun lainnya. Ia berbagi kekhawatiran terkait kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pertolongan pertama yang benar dalam kasus gigitan ular berbisa.

“Di Indonesia, tantangan terbesar adalah kurangnya pengetahuan yang benar tentang pertolongan pertama. Meskipun informasi mudah diakses melalui internet, banyak informasi keliru yang justru bisa memperburuk keadaan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pengetahuan mengenai jenis ular berbisa perlu dimiliki oleh setiap pekerja di lapangan. Ia menegaskan, waktu adalah faktor krusial dalam menangani paparan racun saat tergigit hewan. Dengan pengetahuan yang baik, dalam sepersekian detik kita tidak hanya berhasil menyelamatkan nyawa tetapi membantu mencegah dampak yang serius.

dr Tri Maharani juga menambahkan dalam mencegah gigitan ular dibutuhkan pemahaman mengenai teknik evakuasi ular secara aman dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan nilai PT Vale yakni menghargai bumi, sebagai langkah mitigasi risiko tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.

Tidak hanya belajar dari dr Tri Maharani, PT Vale juga merefleksikan kejadian gigitan ular yang pernah menimpah pekerja di lapangan. Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, ada 6 kasus akibat gigitan hewan berbisa ditemukan di Blok Sorowako.

Darmawan, salah satu kontraktor PT Vale pernah mengalami gigitan ular berbisa saat melakukan pekerjaan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan. Berada di hutan terbuka yang ditumbuhi banyak tanaman pakis, membuatnya sulit membedakan tumbuhan dan hewan yang sedang berkamuflase.

“Saat itu saya bekerja di hutan dan tidak melihat ada ular yang bersembunyi di balik tanaman pakis. Ular menyerang lengan dan saya berusaha tenang sesuai dengan materi keselamatan kerja yang saya dapatkan sebelumnya. Saya telpon teman dan dibantu untuk penanganan pertama lalu dirujuk ke Rumah Sakit PT Vale,” katanya.

Setelah menjadi korban gigitan ular, Darmawansyah merasa edukasi penanganan pertama serta pengenalan jenis hewan berbisa sangat penting. Ia berpesan kepada para pekerja lainnya untuk selalu waspada dan mempelajari kondisi alam di sekitar tempat kerja.

Selaras dengan harapan Darmawansyah, Head of Health, Safety, Environment & Risk Project PT Vale, Oktavianus Riza Ganna, mengatakan pelatihan praktis ini sangat penting untuk memastikan setiap pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan dalam situasi darurat.

“Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen PT Vale untuk mengimplementasikan nilai life matter most. Perseroan senantiasa berupaya untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja. Kami ingin agar setiap karyawan merasa siap dan percaya diri dalam menghadapi situasi kritis,” ujar Riza.

*Sub Judul: Edukasi Masyarakat melalui Tenaga Medis*

Pengetahuan mengenai cara menangani gigitan ular berbisa perlu disebarkan ke lebih banyak orang. Tidak dapat dipungkiri, bukan hanya pekerja lapangan yang bisa terdampak. Melainkan masyarakat sekitar wilayah operasional PT Vale juga berpotensi terkena serangan hewan dan tumbuhan beracun.

Hal ini mendorong PT Vale tidak hanya melibatkan para pekerja namun juga menggandeng Dinas Kesehatan dan Tenaga Medis Lokal di setiap desa pemberdayaan.

Perseroan menyadari penanganan keadaan darurat, mulai dari kejadian di lapangan hingga dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat harus memiliki keterikatan. Seperti yang dijelaskan dr. Tri Maharani jika penanganan awal salah, maka potensi risiko kematian atau dampak serius lainnya bisa muncul.

Setelah diberikan berikan materi, berbagai pandangan dari tenaga medis bermunculan. Salah satunya dari dr. Sukmawati Arifuddin yang bekerja di Puskesmas Bantilang. Ia merasa pelatihan sangat relevan dan bermanfaat baginya yang bertugas di wilayah dekat dengan kawasan hutan.

“Sosialisasi ini memberikan edukasi yang baru bagi kami. Sebagai tenaga medis, kami butuh memperdalam pemahaman soal bagaimana penanganan darurat akibat gigitan hewan beracun terlebih dahulu, sebelum menyebarkannya ke masyarakat,” ujarnya.

Sulaiman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali juga merasa sangat bersyukur karena Perseroan telah memfasilitasi pelatihan gawat darurat yang kasusnya sangat dekat dalam kehidupan masyarakat.

“Terima kasih PT Vale untuk kegiatan edukasi kepada para tenaga kesehatan. Melihat pengalaman dan kemampuan dari pemateri yang luas dalam bidang toksikologi, kami merasa lebih yakin dan terinformasi mengenai langkah-langkah yang tepat dalam penanganan gigitan ular,” pungkasnya.

PT Vale berkomitmen untuk terus mengedepankan keselamatan kerja dalam setiap aspek operasionalnya, dan pelatihan semacam ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meminimalkan risiko dan memastikan kesejahteraan seluruh tim yang terlibat.(*)

Erick Estrada Minta Kepastian PT PUL Terkait Pembangunan Flyover, Jangan Hanya Sekedar Janji

KABAR LUTIM– Demi menjaga keselamatan lalulintas masyarakat di lokasi penyebrangan kendaraan PT PUL di Desa Ussu, Kecamatan Malili, Anggota DPRD Luwu Timur Erick Estrada meminta PT PUL membangun flyover.

Meskipun pihak PT PUL merencanakan pembangunan flyover anggota Komisi III DPRD Luwu Timur itu meminta kepastian.

“Bukannya kami tidak percaya dengan janji pak Doni selaku KTT. Kami butuh kepastian apa dan kapan akan dilaksanakan yang tadi itu untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjangnya,” Kata Erick Estrada, Senin 2 Desember 2024.

Menurut Erick Estrada, DPRD dan warga Luwu Timur tidak ada niat untuk menghalangi aktivitas PT PUL. Keberadaan PT PUL juga diyakini akan membawa manfaat buat Luwu Timur.

Namun demikian, PT PUL juga diminta tidak semena-mena memanfaatkan jalan nasional untuk kepentingan perusahaan dengan mengabaikan warga yang juga memiliki hak yang sama untuk melewati jalan nasional diseputaran PT PUL.

Pada manajemen lama PT PUL ini meninggalkan banyak masalah, baik di soal lingkungannya paca tambang yang sampai saat ini belum teratasi. Nah manajemen baru kali ini kami berharap agar tidak seperti dengan manajemen lama. Saya berharap PT PUL berinvestasi di Luwu Timur tidak hanya bermodalkan excavator dan dump truck saja. Dan menaati kewajibannya sesuai aturan. Ikuti aturan saja agar aman berinvestasi” Pungkas Erick Estrada.*

Hilirisasi Pertanian dan Perkebunan Jadi Program Unggulan Budiman-Akbar

MALILI, KABAR LUTIMJuru Bicara pasangan Budiman-Akbar, Ibriansyah Irawan menyampaikan bahwa program hilirisasi pertanian dan perkebunan menjadi salah satu program unggulan yang diusung oleh pasangan Budiman-Akbar dalam Pilkada Luwu Timur 2024.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perkebunan di Luwu Timur, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

“Budiman-Akbar berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada peningkatan produksi pertanian, tetapi juga memperkuat hilirisasi produk agar nilai tambah dari hasil pertanian dan perkebunan lebih besar. Dengan hilirisasi, kita tidak lagi hanya mengirim produk mentah, tetapi bisa menghasilkan produk jadi yang siap dipasarkan dengan harga lebih tinggi,” ujar Rian.

Program hilirisasi pertanian dan perkebunan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menciptakan rantai ekonomi yang lebih kuat di Luwu Timur. Menurut Rian, dengan adanya industri pengolahan hasil pertanian di daerah, produk lokal tidak hanya dipasarkan dalam bentuk mentah, tetapi diproses menjadi produk bernilai tambah, seperti bahan makanan olahan, minyak kelapa sawit, atau produk turunannya yang lain.

“Hilirasasi pertanian adalah solusi strategis untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ekonomi daerah. Dengan adanya industri pengolahan di Luwu Timur, kita bisa memaksimalkan hasil pertanian dan perkebunan kita, mengurangi ketergantungan pada penjualan bahan mentah, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja lokal,” jelasnya.

Rian juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi Budiman-Akbar yang ingin menjadikan Luwu Timur sebagai pusat ekonomi yang berdaya saing, di mana sektor pertanian dan perkebunan menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Dengan hilirisasi, Luwu Timur dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.

“Budiman-Akbar percaya bahwa pertanian adalah kekuatan utama Luwu Timur, dan dengan hilirisasi kita bisa memanfaatkan potensi itu secara optimal. Tidak hanya memberikan keuntungan bagi petani, tetapi juga bagi seluruh masyarakat melalui penambahan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi lokal,” tambahnya.

Selain itu, Rian menekankan bahwa program hilirisasi ini akan didukung oleh infrastruktur yang memadai, termasuk fasilitas pengolahan hasil pertanian dan perkebunan, serta pelatihan bagi para petani untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi proses produksi yang lebih modern.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap produk pertanian di Luwu Timur bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan hilirisasi, kita bisa memperpanjang rantai nilai produk, sehingga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi seluruh masyarakat,” tutup Rian.(*)

Jubir Ibriansyah: Stabilitas Harga Bahan Pokok Jadi Program Unggulan Budiman-Akbar

*Sejalan dengan Swasembada Pangan

MALILI,KABAR LUTIM – Juru Bicara (Jubir) pasangan calon bupati dan wakil bupati, Budiman-Akbar, Ibriansyah Irawan mengungkapkan bahwa menjaga stabilitas harga bahan pokok merupakan salah satu program unggulan Budiman-Akbar dalam Pilkada Luwu Timur 2024.

Program ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang stabil dan terjangkau. Lebih dari itu, program ini juga dirancang sejalan dengan upaya swasembada pangan yang diharapkan mampu meningkatkan kemandirian Luwu Timur dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok.

“Stabilitas harga bahan pokok sangat penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. Budiman-Akbar berkomitmen untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau, serta mendorong Luwu Timur menuju swasembada pangan melalui berbagai program terkait pertanian,” ujar Rian.

Ia menjelaskan bahwa program ini linier dengan program lain yang fokus pada pengembangan sektor pertanian, seperti Bantuan Pupuk Gratis, Asuransi Tani, serta Hilirisasi Pertanian.

Dengan meningkatkan produksi lokal, Budiman-Akbar berharap Luwu Timur dapat mencapai swasembada dalam kebutuhan bahan pokok, sehingga tidak terlalu bergantung pada pasokan luar daerah yang sering menyebabkan fluktuasi harga.

“Tujuan kami adalah agar Luwu Timur mampu memproduksi sendiri sebagian besar kebutuhan pokoknya. Dengan produksi yang kuat dari sektor pertanian lokal, kami bisa menjaga pasokan tetap stabil dan mencegah lonjakan harga yang sering kali terjadi akibat gangguan rantai pasokan dari luar,” lanjut Rian.

Budiman-Akbar juga merencanakan pengembangan sistem distribusi yang lebih efisien dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti petani, pedagang, dan distributor, untuk memastikan rantai pasokan berjalan lancar. Dengan cara ini, stabilitas harga bahan pokok dapat dijaga, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sejahtera tanpa khawatir terhadap fluktuasi harga.

“Melalui kombinasi program pertanian dan kebijakan pengendalian harga, kami yakin Luwu Timur bisa menjadi daerah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan swasembada pangan, kita tidak hanya menjaga stabilitas harga, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal,” tambah Rian.

Program stabilitas harga bahan pokok ini, menurut Rian, merupakan bagian dari visi Budiman-Akbar untuk menciptakan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berfokus pada kemandirian pangan.

Dengan program ini, diharapkan Luwu Timur akan menjadi daerah yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan harga di tingkat regional.

“Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata, salah satunya melalui swasembada pangan. Dengan demikian, Luwu Timur akan menjadi daerah yang mandiri secara ekonomi dan masyarakatnya akan hidup lebih sejahtera,” tutup Rian.(*)