Dinkes  Himbau Masyarakat Waspadai Penyakit Ini di Musim Hujan 

KABAR LUTIM | MALILI– Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang rentan terjadi di musim  penghujan.

Itu disampaikan plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur, dr Adan, Kamis , 7 Desember 2023.

Menurutnya, Saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan ini masyarakat rentan terserang penyakit dikarenakan menurunnya daya tahan tubuh. Seperti penyakit influenza dan gangguan pencernaan.

Akibat penurunan daya tahan tubuh, di musim Hujan  ini masyarakat lebih rentan terserang penyakit infeksi.

Tidak hanya itu, Masyarakat juga harus mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD

“Di musim hujan, memungkinkan adanya genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti,”katanya

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu melaksanakan 3M yakni menguras tempat penampungan air atau bak mandi, kemudian menutupnya, dan menimbun benda yang dapat menampung hujan.

Dinkes juga mengimbau masyarakat dapat memerhatikan peringatan ini sebagai bentuk pencegahan sebelum terserang penyakit

“Masyarakat juga diminta segera langsung ke puskesmas terdekat bila mengalami demam tinggi lebih dari 3 hari , sehingga mendapatkan penanganan yang cepat,”kuncinya.(*)

PT.CLM Turunkan Mobil Watertank, Suplai Air Bersih di Puskemas  dan  Rumah Ibadah 

KABAR LUTIM | MALILI- PT. Citra Lampia Mandiri (PT CLM) kembali mengerahkan mobil tangki (watertank) guna menyuplai air bersih di UPTD Puskesmas Lampia, Desa Harapan, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Kamis 26/10/23.

Suplai air bersih yang dilakukan PT CLM ini menanggapi keluhan masyarakat yang kekurangan air bersih dampak kemarau berkepanjangan hingga menyebabkan berkurangnya debit air pada sumber air baku disejumlah wilayah di Kecamatan Malili.

Dimana sebelumnya,Perumdam Waemami Luwu Timur, juga mengumumkan kondisi debit air baku yang masih kurang dan belum mampu melayani kebutuhan air pelanggan secara kesuluruhan.

Sehingga perusahaan pengelola air bersih di Luwu Timur ini menyiasati dengan cara melakukan suplai air dengan metode dua zona.

Dampaknya, sejumlah warga, rumah ibadah, hingga fasilitas kesehatan juga turut mengalami kondisi kekurangan air bersih.

Mengetahui salah satu fasilitas kesehatan di wilayah pemberdayaannya membutuhkan tambahan suplai air bersih, PT CLM segera menerjunkan watertank ke Puskesmas Lampia.

Manager Eksternal PT CLM, Fauzi Lukman mengatakan musim kemarau yang berkepanjangan dari fenomena El Nino ini membuat sebagian besar masyarakat di wilayah Pemberdayaan PT.CLM juga kesulitan mendapatkan air bersih.

Adapun Wilayah Pemberdayaan PT.CLM, Terdiri dari beberapa desa, diantaranya Desa Pongkeru, Desa Pasi-Pasi , Desa Harapan dan Desa Wewangriu

“Melihat kondisi ini , kami dari Pihak Perusahaan bergerak cepat membantu masyarakat dengan menyalurkan bantuan air bersih,”Kata Fauzi

Sebelumnya, Lanjut Fauzi, PT CLM juga telah mengerahkan dua unit Water Tank untuk membantu suplay air ke sejumlah rumah warga dan rumah ibadah di Desa Harapan dan Wewangriu, Kecamatan Malili.

“Dua unit Watertank ini untuk menyupai air ke pemukiman masyarakat serta rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan beribadah warga” tambahnya

Dikatakan Fauzi, bantuan air kepada warga ini akan terus berlangsung hingga pasokan kebutuhan air bagi masyarakat kembali normal dengan menyiapkan penampungan di rumah-rumah warga.

“Kegiatan ini akan terus berlangsung dengan tetap berkoordinasi dengan pemerintah Desa yang berada di wilayah pemberdayaan PT CLM” Tutupnya.(*)

DP2KB Identifikasi 7.588 Keluarga Berisiko Stunting di Luwu Timur

KABAR LUTIM | MALILI– Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Luwu Timur mencatat ada 7.588 Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Luwu Timur teridentifikasi merupakan keluarga berisiko stunting.

Itu disampaikan Kadis (DP2KB) Lutim, Hj. Puspawati Husler, melalui Kepala Bidang KB , Suliati saat dikonfirmasi Wartawan, Selasa 23 Oktober 2023.

Dikatakan Suliati, Data tersebut Berdasarkan Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 atau (PK22 ) di 11 kecamatan di Luwu Timur.

Ia menjelaskan, PK22 sendiri merupakan kegiatan pengumpulan data mikro tentang data kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

“Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode sensus, di mana kader mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan dengan kunjungan ke rumah,”kata Suliati

Dijelaskan Suliati, Adapun sasaran Keluarga Berisiko Stunting yaitu kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 59 Bulan.

Sasaran lain adalah pasangan usia subur yang butuh ber-KB menggunakan alat kontrasepsi (alkon) modern namun tidak terlayani agar mereka tidak mengalami stunting.

Ia menambahkan, dalam penanganan Stanting ini tidak hanya DP2KB tapi melibatkan lintas sektor , termasuk diantaranya Dinas PU-PR terkait untuk mencari keluarga yang tidak mempunyai sumber air minum sehat.

Kemudian, rumah tidak layak untuk dihuni, ibu yang terlalu tua untuk hamil dan melahirkan, terlalu dekat jarak anak yang dilahirkan, atau terlalu muda untuk melahirkan.

“Untuk itu, Pemerintah Luwu Timur melakukan upaya ini sekaligus mencapai 14 persen prevalensi stunting sesuai target Nasional,”tandas Sulianti

Ia menambahkan, dalam penanganan stanting ini, pihaknya mendapatkan dana Rp 2,1 Miliar dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Khusus DP2KB, Rp 2,1 miliar, masih ada juga di Dinas terkait , untuk itu dibutuhkan komitmen dan kolaborasi semua stakeholder dalam menanggulangi stunting, yang dituangkan pada program dan kegiatan,”pungkasnya.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mencatat ada 874 kasus stanting di Luwu Timur, data per- Agustus tahun 2023.

Itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Luwu Timur, Nelli Mualim, Selasa 23 Oktober 2023.

Jumlah tersebut  berdasarkan sistem aplikasi online Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).(*)

Berikut Data Keluarga Berisiko Stanting Berdasarkan PK22 di 11 Kecamatan di Luwu Timur

  • Kecamatan Mangkutana, jumlah Keluarga Berisiko 398 (KK)
  • Kecamatan Nuha, Jumlah Keluarga Berisiko 766 (KK)
  • Kecamatan Towuti, Jumlah Keluarga Berisiko 1.272 (KK)
  • Kecamatan Malili , Jumlah Keluarga Berisiko 1.289 (KK)
  • Kecamatan Angkona, Jumlah Keluarga Berisiko 754 (KK)
  • Kecamatan Wotu, Jumlah Keluarga Berisiko 896 (KK)
  • Kecamatan Burau, Jumlah Keluarga Berisiko 965 (KK)
  • Kecamatan Tomoni , Jumlah Keluarga Berisiko 495 (KK)
  • Kecamatan Tomoni – Timur, Jumlah Keluarga Berisiko 264 (KK)
  • Kecamatan Kalena , Jumlah Keluarga Berisiko 211 (KK)
  • Kecamatan Wasuponda, Jumlah Keluarga Berisiko 278 (KK)

Inovasi “SiPuang” Puskesmas Lakawali, Pelayanan Publik yang Lebih Berkualitas Melalui Teknologi Digital

KABAR LUTIM – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lakawali, Kecamatan Malili, Luwu Timur telah menghadirkan solusi baru dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang mereka tawarkan.

Pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas ini, terutama oleh Puskesmas Lakawali, dinilai masih memiliki beberapa kelemahan dan kekurangan, sehingga belum sepenuhnya memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh masyarakat.

Padahal, pelayanan publik memiliki peran sentral dalam sistem layanan kesehatan masyarakat, yang membantu memenuhi kebutuhan kesehatan mereka.

Pemenuhan kualitas pelayanan menjadi aspek yang sangat penting, yang harus diperhatikan dan ditingkatkan oleh Puskesmas. Seiring dengan kemajuan teknologi digital yang terus berkembang, Puskesmas dapat mengambil langkah maju untuk memecahkan permasalahan pengaduan yang ada.

Teknologi digital dapat menjadi solusi untuk meningkatkan sistem pengaduan dan menghadirkan pelayanan yang lebih baik dan sesuai dengan harapan masyarakat.

Dalam konteks ini, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Lakawali telah mengeluarkan inovasi yang bernama “SiPuang” singkatan dari Sistem Informasi Kepuasan Pelanggan.

Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengaksesnya secara online 24 jam melalui barcode atau tautan yang terhubung dengan internet. SiPuang memiliki beberapa kolom yang harus diisi, termasuk kolom penilaian kepuasan layanan. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan penilaian kepuasan, pengaduan, kritik, dan saran terkait pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Lakawali.

Koordinator Data dan Informasi Puskesmas Lakawali, Akmal Andirga Sahputra, adalah sosok di balik gagasan inovatif ini. Aplikasi SiPuang telah resmi diluncurkan pada tanggal 29 November 2022.

“Dengan menggunakan aplikasi ini, pengaduan dari berbagai sumber dan mengenai berbagai masalah dapat langsung diarahkan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk segera ditindaklanjuti. Hal ini menghasilkan proses penanganan yang lebih cepat, efektif, dan efisien,” kata dia.

Inovasi SiPuang ini, kata Akmal, tidak hanya menguatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengaduan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan.

“Sesuai dengan semangat motto Bupati Luwu Timur, inovasi ini sejalan dengan visi Puskesmas Lakawali untuk memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat. Dengan mengatasi hambatan dalam sistem pengaduan, Puskesmas dapat memberikan jawaban yang lebih cepat terhadap keluhan yang diajukan oleh masyarakat,” tururnya.

Selain itu, Akmal menjelaskan inovasi ini mempermudah masyarakat dalam menyampaikan keluhan dan memberikan umpan balik yang lebih baik kepada Puskesmas.

“Puskesmas Lakawali telah membuktikan bahwa teknologi digital dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Melalui inovasi SiPuang, langkah besar telah diambil dalam menjawab tantangan pelayanan dan membuka pintu bagi masa depan yang lebih baik dalam layanan kesehatan publik,” jelasnya.(**)

Dinkes Himbau Masyarakat Waspadai Penyakit di Musim Pancaroba

KABAR LUTIM | MALILI– Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang rentan terjadi di musim pancaroba atau peralihan kemarau ke musim penghujan.

Itu disampaikan plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur, dr Adan, Rabu 9 Agustus 2023.

Dikatakan dr Adnan, Peralihan musim ini masyarakat diminta senantiasa menjaga pola hidup sehat, bersih, dan beristirahat cukup.

“Masyarakat harus selalu menjaga pola hidup sehat. Istirahat yang cukup, ” kata dr Andan

Menurutnya, Saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan ini masyarakat rentan terserang penyakit dikarenakan menurunnya daya tahan tubuh. Seperti penyakit influenza dan gangguan pencernaan.

Akibat penurunan daya tahan tubuh, di musim pancaroba ini masyarakat lebih rentan terserang penyakit infeksi.

“penyakit yang kadang muncul saat pancaroba disebabkan oleh virus, sehingga masyarakat harus sigap dalam penanganan penyakit,”tambahnya

Tidak hanya itu, Masyarakat juga harus mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD

“Di musim hujan, memungkinkan adanya genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti,”katanya

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu melaksanakan 3M yakni menguras tempat penampungan air atau bak mandi, kemudian menutupnya, dan menimbun benda yang dapat menampung hujan.

Dinkes juga mengimbau masyarakat dapat memerhatikan peringatan ini sebagai bentuk pencegahan sebelum terserang penyakit

“Masyarakat juga diminta segera langsung ke puskesmas terdekat bila mengalami demam tinggi lebih dari 3 hari , sehingga mendapatkan penanganan yang cepat,”kuncinya.(*)

Poliklinik THT RSUD I Lagaligo Miliki Peralatan Lengkap dan Dokter Spesialis THT-KL

KABARLUTIM–  RSUD I Lagaligo Luwu Timur saat ini telah memiliki Peralatan Pemeriksaaan Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher (THT-KL) yang Lengkap dan canggih, serta terstandarisasi untuk memberikan pelayanan poliklinik spesialistik dalam rangka pencegahan, diagnosis, dan pengobatan berbagai penyakit yang berhubungan dengan telinga, hidung dan tenggorokan pada pasien dari berbagai usia, mulai dari bayi sampai lanjut usia di Kabupaten Luwu Timur.

Selain peralatan canggih, Poliklinik THT RSUD I Lagaligo juga disupport oleh dua orang tenaga dokter spesialias Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher, yakni ; dr. Adi Matra Prawira, Sp.THT-KL dan dr. Asria Rusdi, Sp. THT-KL, dibantu 1 orang Perawat yang berkompoten dan 1 Orang Admin. Polilinik THT ini melayani pasien setiap rata-rata antara 15-20 Orang, serta dicover oleh BPJS Kesehatan.

dr. Adi Matra Prawira, Sp.THT-KL mengatakan, pemeriksaan THT dilakukan bertujuan untuk mengetahui berbagai kondisi atau masalah yang ada di telinga, hidung, atau tenggorokan.

“Ada beberapa jenis penyakit yang dapat ditangani oleh dokter spesialis THT, antara lain gangguan telinga seperti kehilangan pendengaran, gangguan keseimbangan, telinga berdengung, infeksi, dan tumor atau kanker di telinga. Gangguan hidung seperti alergi, sinusitis, sulit mencium suatu aroma, cedera hidung, hidung tersumbat, serta tumor atau kanker di hidung,“ jelas dr. Adi Matra Prawira, Kamis (08/06/2023).

“Gangguan tenggorokan seperti sulit menelan, suara terganggu, gangguan pada kelenjar adenoid, laringitis, atau tonsillitis. Gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif, kebiasaan mendengkur, dan gangguan tidur lain yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan. Gangguan di leher dan kepala seperti masalah di tulang tengkorak, rongga mulut, kelenjar ludah, kelenjar tiroid dan paratiroid, atau beberapa gangguan di kulit wajah.” Imbuhnya lagi.

Selain itu, ada beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis THT di RSUD I Lagaligo saat melakukan pemeriksaan maupun pengobatan seperti Audiometri (Pemeriksaan audiometri dilakukan untuk menilai kemampuan pendengaran dan mendeteksi masalah pendengaran sejak dini), Esofangoskopi (dokter akan memasukkan selang fleksibel dengan ujung berkamera ke dalam mulut, lalu diarahkan ke kerongkongan untuk menilai gangguan pada tenggorokan, misalnya kondisi sulit menelan), Operasi sinus dengan endoskopi (dokter akan memasukkan selang teropong kecil ke dalam saluran hidung untuk mendiagnosis dan mengobati sinus), Tonsilektomi (Tonsilektomi dilakukan dengan cara memotong dan mengeluarkan amandel dari dalam tenggorokan. Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien anak-anak). Septoplasti (Metode operasi septoplasti bertujuan untuk memperbaiki posisi septum hidung dan membuka sumbatan yang menghambat saluran pernapasan).

Selanjutnya, Trakeostomi (Tujuan utama prosedur trakeostomi adalah mengatasi saluran pernapasan yang tersumbat dengan memasang tabung pernapasan di trakea), Timpano mastoidektomi (Operasi ini bertujuan untuk membuang jaringan abnormal atau jaringan yang telah rusak karena infeksi pada area tulang mastoid di belakang telinga), dan Operasi tumor di leher (melakukan operasi untuk menghilangkan benjolan atau tumor yang berada di area leher dan kepala). (*)

Stok Hewan Qurban di Luwu Timur Aman, Capai 2267 ekor

MALILI – Jelang hari raya idul adha, stok ternak hewan kurban sapi potong di Kabupaten Luwu Timur tersedia sebanyak 2267 ekor.

Itu Disampaikan Fungsional Medik Veteriner, Dinas Peternakan Lutim, Sukma saat dikonfirmasi , Senin (05/06/23).

“Data ini bukan jumlah ternak yang betul – betul mau di potong tapi data ini adalah stok ternak,” kata Sukma

Dikatakannya , dari jumlah 2267 itu, tersebar di 11 Kecamatan yang ada di Lutim. Untuk di kecamatan Burau tersedia hewan ternak sebanyak 123 ekor Sapi Potong.

Kemudian, Wotu 366 ekor, Tomoni 432 ekor, Tomoni Timur 120 ekor, Mangkutana 398 ekor, Kalaena 200, Angkona 247 ekor, Malili 96 ekor, Wasuponda 137 ekor, Towuti 55 ekor, dan Nuha 93 ekor.

Soal kesehatan hewan ternak kurban, kata Sukma, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjut saat tiga hari sebelum hari raya Idul Adha dimulai.

“Jadi Sebelum disembelih, hewan kurban ini juga akan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu. Ada petugas kesehatan yang memeriksa, rata-rata itu sudah siap di mesjid -mesjid tempat warga berkurban,”katanya

Selain itu, Dinas Peternakan Lutim juga rutin melakukan vaksinasi ke hewan ternak guna mencegah penularan virus yang ditakutkan menganggu kesehatan hewan ternak saat menjelang idul adha.

Ditambahkannya, Penyakit yang pernah menyerang hewan ternak di Lutim itu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Jadi Untuk mengantisipasi penyakit itu kita juga melakukan vaksin PMK, dan vaksin ini sudah di lakukan dua kali vaksin dan Minggu ini akan di lakukan vaksinasi PMK yang ke tiga atau booster pada ternak sapi,” kata dia.(*)

RSUD I Lagaligo Wotu Buka Poliklinik Jantung , Sudah Layani 838 Pasien

MALILI– RSUD I Lagaligo Luwu Timur telah membuka poliklinik jantung sejak tanggal 02 Januari 2023. Poliklinik ini dari hari Senin-Sabtu dan dilayani oleh dr. Nurhidayah, Sp.JP, FIHA.

Seorang dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dibantu oleh 1 orang perawat yang berkompoten serta 1 orang teknik kardiovaskular.

Sejak dibuka, hingga hari ini rata-rata kunjungan pasien per-hari di Polilinik Jantung mencapai 10-15 Orang.

Secara akumulatif, jumlah pasien yang telah dilayani pada poliklinik Jantung bulan Januari – Mei 2023 sebanyak 838 kunjungan pasien.

Poliklinik Jantung RSUD I Lagaligo memberikan pelayanan rawat jalan di bidang Jantung dan Pembuluh Darah, dengan jenis layanannya meliputi pemeriksaan oleh Kardiologist, pemeriksaan rekam jantung (EKG), ekokardiografi dan uji latih beban jantung (exercise stress test/treadmill test).

Guna mendukung pelayanan pemeriksaan kesehatan di poliklinik jantung RSUD I Lagaligo, telah dilengkapi fasilitas berupa peralatan pemeriksaan kesehatan jantung yang memadai. Selama beroperasi, keluhan terbanyak pasien yang berkunjung ke poliklinik jantung yaitu adanya nyeri dada pada pasien.

Menurut dr. Nurhidayah, Sp.JP, FIHA, beberapa Gejala penyakit jantung yang sering dirasakan pasien di antaranya ; Nyeri dada, Nyeri atau ketidaknyamanan yang menyebar ke bahu, leher, lengan kiri, atau rahang, Nyeri dada yang menjadi lebih intens atau tidak hilang dengan beristirahat, Nyeri dada dikombinasikan dengan berkeringat, rasa dingin, kulit lembab, pucat, sesak napas, mual atau muntah, pusing atau pingsan, kelelahan tanpa sebab, denyut nadi yang cepat atau tidak teratur, Suara serak karena tekanan pada pita suara, Sulit menelan, Kecemasan dan Tekanan darah rendah.

“Jika ada masyarakat yang mengalami gejala seperti diatas, maka disarankan segera periksakan atau konsultasikan kesehatan ke Poliklinik Jantung karena pelayanan jantung di Poliklinik Jantung RSUD I Lagaligo Lutim ditanggung BPJS Kesehatan,“ kata dr. Nurhidayah, Sp.JP, FIHA, Selasa (23/05/2023).

Terkait dengan layanan Jantung ini, dr. Nurhidayah, Sp.JP, FIHA berharap dapat mengembangkan layanan imaging dan intervensi Kardiologi, yang meliputi pemeriksaan CT scan angiografi koroner dan ruangan laboratorium kateterisasi jantung.

“Ini sangat penting agar kami dapat memberikan pelayanan komprehensif di bidang Kardiologi, yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung,“ imbuhnya.(*)

Ternak Babi di Luwu Timur Mati Massal Capai 14.756 Ekor

MALILI – Tercatat Sudah 14.756 ternak babi mati di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Jumlah tersebut sesuai data per hari ini, Sabtu (13/5/2023).

“Per hari ini sudah 14.756 babi yang mati,” kata Dokter Hewan Dinas Pertanian Luwu Timur, drh Ummi Fahmi saat dikonfirmasi Minggu 14 Mei 2023

drh Ummi mengatakan kasus ternak babi warga yang mati hampir menyebar di 11 kecamatan di Luwu Timur. Ternak babi milik warga ini mati akibat terserang virus African Swine Fever (ASF).

“Untuk kasus yang terjadi ke peternak babi kita ini bisa dikatakan penyebab dari infeksi virus ASF,” katanya

Sebelumnya, Angka kematian ternak babi milik warga ini terus mengalami peingkatan akibat wabah virus African Swine Fever atau deman babi Afrika.

Dimana, Khusus di kecamatan Tomoni Timur, kabupaten Luwu Timur hingga hari Jumat 12 Mei 2023 terdata sudah 8.081 ekor babi yang mati dari total ternak warga sebanyak 12.054 ekor di 8 Desa.

” Angka ini terus bertambah karena masih banyak yang bergejala, per hari angka kematian capai 300an ekor, ternak yang sudah terpapar tidak akan bertahan,” Ucap drh. Gusti Ngurah

Pemerintah kecamatan dan Polsek Tomoni Timur pun sudah menyiapkan lahan sebagai tempat penguburan massal ternak babi yang mati.

Warga yang ternaknya mati diimbau agar membawa dan menguburkan dilahan yang sudah disiiapkan.

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit viral pada babi yang sangat menular, menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal dan disertai angka kematian yang sangat tinggi.

Babi peliharaan (domestik) adalah hewan yang paling peka terhadap penyakit ASF. Kasus ini mulai diketahui dan ditelusuri saat ditemukan banyak bangkai babi yang dibuang di pengairan sawah di wilayah Kecamatan Tomoni Timur.

Apakah virus ASF ini bisa menular ke manusia?

Gusti menjelaskan virus ini tidak bersifat zoonosis jadi tidak terjadi penularan dari hewan ke manusia.

“Yang terserang dari virus ini hanya hewan babi,” kata Gusti.

Pemerintah juga melakukan upaya untuk pencegahan agar penyebaran tidak terjadi secara meluas.

Kami selaku petugas teknis melakukan penyuluhan dan edukasi untuk menerapkan tindakan biosekuriti,”

“Penyemprotan kandang dengan desinfektan , pemisahan ternak yang sakit dengan yang sehat dan lakukan penguburan, jika terdapat ternak yang sudah mati akibat infeksi virus ASF,” imbuhnya.

Ternak babi yang banyak dilaporkan mati ada di Kecamatan Mangkutana, seperti di Desa Maleku dan Kecamatan Tomoni Timur.

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Luwu Timur menerjunkan alat berat berupa ekskavator untuk mengubur ternak babi ini.

“Kita turunkan alat untuk bantu kuburkan babi yang mati ini,” ujar Sekretaris Dinas PU Luwu Timur, Heriwanto Manda saat dikonfirmasi kemarin

Upaya penguburan ini sebagai langkah mencegah virus ini menular ke ternak babi yang masih hidup.(*)

Terpapar Virus African Swine Fever, 8 Ribu Ternak Babi Milik Warga di Tomoni Timur Mati Massal

TOMONI– Angka kematian ternak babi milik warga terus mengalami peingkatan akibat wabah virus African Swine Fever atau deman babi Afrika.

Khusus di kecamatan Tomoni Timur, kabupaten Luwu Timur hingga hari Jumat 12 Mei 2023 terdata sudah 8.081 ekor babi yang  mati dari total ternak warga sebanyak 12.054 ekor di 8 Desa.

” Angka ini terus bertambah karena masih banyak yang bergejala, per hari angka kematian capai 300an ekor, ternak yang sudah terpapar tidak akan bertahan,” Ucap drh. Gusti Ngurah

Pemerintah kecamatan dan Polsek Tomoni Timur pun sudah menyiapkan lahan sebagai tempat penguburan massal ternak babi yang mati.

Warga yang ternaknya mati diimbau agar membawa dan menguburkan dilahan yang sudah disiiapkan.

” Sudah ada lahan disiapkan, jadi tidak ada lagi warga yang membuang bangkai ke sungai dan irigasi,” Kata Kapolsek Tomoni Timur, IPDA. Andi Muhtar.(*)