Ikatan Apoteker Indonesia Lutim Gelar Konfercab dan Seminar Nasional

MALILI– Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Luwu Timur menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) yang dirangkai dengan Seminar Nasional, di Hotel Sikumbang, Kecamatab Tomoni, Minggu (12/03/2023).

Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan, dr. H. April mewakili Bupati Luwu Timur membuka kegiatan dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah mengapresiasi pelaksanaan Seminar Nasional dan Konfercab Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Luwu Timur.

Menurut dr. April, Pembangunan bidang Kesehatan termasuk Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDMK) menjadi prioritas di Kab. Lutim, mulai peningkatan kuantitas SDMK Kefarmasian, Ketersediasn Alkes, Obat dan Bahan Kefarmasian baik di seluruh Fasilitas Sarana Kesehatan Puskesmas/Dinkes termasuk penyiapan anggaran obat PKD dan RSUD menyiapkan anggaran obat di luar Fornas milik Pemerintah.

“Pemerintah daerah juga mendorong peningkatan jumlah sarana Apotek, baik milik pemerintah maupun swasta untuk menjamin kebutuhan masyarakat terhadap obat dan sediaan Farmasi lainnya di Lutim,” ujarnya.

“Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan stakholder terkait seperti IAI, BBPOM/Loka POM, dapat berkontribusi, bersinergi dengan pemerintah guna meningkatkan kualitas Pelayanan Kefarmasian, dengan cara mengedukasi masyarakat serta memonitor pengobatan yang rasional sesuai standar dan aturan ditengah perkembangan pengobatan Swamedikasi oleh masyarakat yang begitu pesat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” jelas, dr. H. April.

Sementara Panitia pelaksana Seminar dan Konfercab IAI Kabupaten Luwu Timur tahun 2023, Apt. Riki Andriawan, S.Farm, dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan sebagai penyegaran kepengurusan IAI Cabang Luwu Timur agar program kegiatan IAI di Luwu Timur dapat dilaksanakan dengan baik.

Selain itu juga, memberi tambahan pengetahuan kepada Apoteker maupun tenaga farmasi lainnya yang ada wilayah di Lutim maupun luar wilayah Luwu Timur, sekaligus Sebagai sarana konsolidasi dan penguatan IAI cabang Luwu Timur dan sebagai perpanjangan tangan dari Pengurus Daerah IAI Sulawesi Selatan yang baru terbentuk.

“Untuk Konferensi Cabang, bertujuan untuk melanjutkan estafet kepengurusan IAI cabang Luwu Timur. Melalui Konfercab ini diharapkan dapat melahirkan kader pengurus yang amanah dan bisa meningkatkan rasa persaudaran sesama apoteker Kabupaten Luwu Timur,” imbuhnya.

“Kita berharap kegiatan ini bisa tepat sasaran sehingga IAI dapat berdampingan dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Luwu Timur,” tambah Riki Andriawan.

Sementara untuk Narasumber Seminar Nasional adalah Apt. Andi Alfian, S.Si.,M.Si dan Apt. Muhammad Ridwan, S.Si.,M.Sc.

Turut hadir Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sulawesi Selatan, Ketua PC IAI Lutim, Kab. Luwu Utara, Kota Palopo, Kab. Luwu, dan Kab. Sidrap, Organisasi Profesi IDI, PDGI, PPNI, IBI, PAFI, HAKLI, PERSAGI, IAKMI, PATELKI dan apoteker se Luwu Timur. (*)

Tekan Penyebaran Penyakit Jembrana , 81 Ekor Sapi Bali di Kecamatan Burau di Vaksin

MALILI– Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan (PKP) Luwu Timur melakukan vaksinasi Jembrana ternak sapi Bali d Tiga Desa di Kecamatan Burau yang digelar mulai tanggal 2-3 Maret 2023 lalu.

Vaksinasi dilakukan oleh Petugas Vaksinator dari bidang Peternakan didampingi Aparat Desa Bone Pute, Desa Benteng dan Lanosi serta anggota Polsek Burau. Adapun Jumlah ternak yang divaksin sebanyak 81 ekor jenis sapi Bali Murni.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Frans Bungin, S.P, mengatakan, Penyakit Jembrana merupakan penyakit viral yang bersifat menular pada sapi Bali.

Itu ditandai dengan demam, peradangan selaput lendir mulut (stomatitis), pembesaran kelenjar limfe preskapularis, prefemoralis dan parotid, terkadang disertai keringat darah (blood sweating).

Menurut Frans Bungin, latar belakang penyakit Jembrana di Luwu Timur berawal pada Februari lalu, pihaknya menerima laporan peternak di Desa Bonepute perihal ternak sapi bali yang dipelihara memperlihatkan gejala tidak nafsu makan.

Petugas kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan terhadap sapi tersebut memperlihatkan kondisi sapi mengalami demam, anoreksia (tidak nafsu makan), dan lemah dengan prognosa infausta.

Petugas juga memberikan tindakan pertolongan berupa pengobatan simptomatis untuk meredahkan gejala yang ditemukan.

Selanjutnya, Pada 08 Februari 2023, Sapi dikabarkan mati. Petugas turun ke lapangan untuk melakukan nekropsi guna melihat perubahan patologis yang ada dan mengambil sampel organ.

“Kemudian pihak kami kembali mendapatkan laporan bahwa terdapat sapi yang memperlihatkan gejala yang sama dengan sebelumnya di Desa Bonepute,”katanya

“Setelah dilakukan pemeriksaan klinis, sapi memperlihatkan ciri-ciri yang mengarah ke penyakit jembrana yaitu hematohidrosis (keringat darah). Selain itu, dilakukan pengambilan sampel darah,” terang Frans Bungin

“Sampel organ dan darah dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBV) Maros untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Dan 22 Februari 2023 Keluar Surat Laporan Hasil Ujian Laboratorium BBV Maros dengan kesimpulan Positif Penyakit Jembrana,” ungkapnya.

Atas adanya hasil uji laboratorium tersebut, pihak peternakan Lutim akhirnya melakukan vaksinasi jembrana di lokasi temuan dan daerah yang berdekatan. Kemudian meminta peternak untuk mengisolasi sapi yang menunjukkan gejala sakit.

Selain itu juga, pihak peternakan melakukan tindakan penanganan terhadap Sapi yang sakit berupa penyuntikan antibiotik untuk infeksi sekunder dan anti piretik serta terapi supportif berupa pemberian multivitamin.

“Sedangkan Untuk hewan sehat yang berada di dekat terduga PMK, diberikan injeksi multivitamin untuk imunitas. Kemudian meminta peternak untuk melakukan ontrol vektor (nyamuk dan lalat) penyebaran penyakit dengan cara pengasapan di kandang, atau dengan penyemprotan insektisida,” ujarnya.

“Melakukan pengambilan sampel dan mengirim sampel ke BBV Maros untuk pemeriksaanvlaboratoris serta melakukan vaksinasi jembarana pada sapi bali di daerah temuan dan daerah sekitar,” tandas Frans Bungin, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan. (*)

Kasus DBD Naik, PKM Mangkutana Roadshow Himbau Masyarakat Lakukan 3M Plus

 

LUTIM– Melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan Februari 2023 membuat UPTD Puskesmas Mangkutana gencar melakukan roadshow untuk memberikan himbauan melalui pengeras suara mobil ambulance untuk menghimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap DBD dengan melakukan 3M Plus, Rabu (01/02/2023).

Petugas Kesehatan UPTD PKM Mangkutana menyasar tempat-tempat umum utamanya sekolah-sekolah untuk menyampaikan pentingnya melalukan 3M plus, yang pertama : Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, kedua : Menutup rapat semua tempat penyimpanan air baik di dalam maupun di luar rumah, Ketiga : Memanfaatkan limbah barang bekas untuk didaur ulang guna menghindari gigitan nyamuk baik siang maupun malam.

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, istrahat yang cukup serta memperbanyak minum air putih. Disamping itu, yang juga tidak kalah pentingnya adalah membersihkan rumah baik di dalam maupun luar rumah.

Sementara bagi warga yang anggota keluarganya ada yang merasakan demam, agar segera dibawah ke sarana kesehatan terdekat.

Kepala UPTD PKM Mangkutana, Waode Ferliani, SKM. mengatakan bahwa, jumlah kasus DBD di wilayah kerja PKM Mangkutana naik cukup signifikan di bulan Februari ini.

“Tercatat ada 11 kasus DBD, dengan rincian 5 kasus berasal dari luar Lutim dan 6 kasus lokal. Kami sudah menyurat ke kepala desa untuk lakukan pencegahan dengan melakukan pembersihan lingkungan serta pola 3 M,“ kata Waode Ferliani.

“Selain itu, kami juga melakukan kunjungan rumah pasien DBD serta publikasi keliling ke 11 Desa di Kecamatan Mangkutana kolaborasi dengan Staf Kecamatan Mangkutana,“ tambah Kapus Mangkutana.

Kepada masyarakat kecamatan Mangkutana, Kepala Puskesmas Mangkutana berpesan agar berusaha melakukan pencegahan terhadap DBD ini karena bisa menyebabkan kerusakan sejumlah organ paru, hati dan jantung, tekanan darah bisa menurun secara drastis hingga level yang Sangat berbahaya bahkan bisa mengakibatkan kematian.

“Olehnya itu, saya mengajak semua masyarakat untuk bisa mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dengan menyingkirkan habitatnya dengan cara memberantas sarang nyamuk di rumah masing-masing (PSN),“ tandas Waode Ferliani. (*)

Tim RSUD Sawerigading Palopo Lakukan Study Tiru di RSUD I Lagaligo Lutim

LUTIM– Sebanyak lima orang Tim RSUD Sawerigading Kota Palopo yang terdiri dari dr. Spesialis Radiologi, Kepala Seksi Pelayanan, Tenaga IT dan Radiografi melakukan study tiru ke RSUD I Lagaligo Lutim, Jumat (24/02/2023).

Rombongan RSUD Sawerigading ini diterima oleh manajemen RSUD I Lagaligo Lutim, yang diwakili Sekretaris RSUD I Lagaligo, Baso Simun, S.KM. didampingi Kabid. Pelayanan Medik & Keperawatan, Suhelmi Daras, M. Kes, Kabid. Pengembangan SDM & Penelitian, Hajar Nur, M. Kes, Kasi Penunjang Non Medik, Yeremia Pratama, M. Tr. Adm. Kes, Kasi Pengembangan SDM, Moh. Shihap, M. Kes. dan Kasi Pengembangan Sistem Layanan, Y. Siahaya, M. Tr. Adm. Kes.

Pada kesempatan tersebut, Baso Simun menyampaikan selamat datang di RSUD I Lagaligo rombongan RSUD Sawerigading Palopo, sekaligus sebuah kebanggaan karena menjadikan RSUD I Lagaligo sebagai tempat untuk study tiru.

Lebih jauh Ia menjelaskan bahwa, awal digitalisasi hasil foto Radiologi dimulai Tahun 2015 (Computed Radiography /CR) hingga pada Tahun 2020, dan telah dilakukan integrasi kedalam SIMRS (CR-SIMRS).

“Ide Filmless ini berawal dari diskusi dokter Radiologi dengan Direktur RSUD I Lagaligo yang ingin menerapkan efesiensi dalam penggunaan BHP di Radiologi baik Kertas Foto, Map Foto, Cairan Foto, dll, karena alokasi anggaran untuk BHP Radiologi dalam setiap tahunnya mencapai ratusan juta rupiah,” kata Baso.

“Saat ini, Implementasi filmless dapat berjalan dengan baik di RSUD I Lagaligo karena didukung komitmen dan komunikasi antar Tenaga Medis dalam menggunakan aplikasi ini dalam pelayanan pasien,” jelas Baso.

Sementara itu, Yohanis Siahaya selaku Kepala Unit SIMRS menjelaskan bahwa, saat ini sedang dilakukan proses upgrade modul Radiologi dimana target pada bulan Maret 2023, hasil foto Radiologi dapat diupload langsung ke dalam ERM Pasien di SIMRS, sehingga arsip foto dapat tersimpan dengan aman dan dapat di akses kapan pun dan di manapun oleh dokter – dokter RSUD I Lagaligo.

Senada dengan itu, Kabid. Penunjang Medik, I Putu G. Sudarsana, M. Kes. menyatakan akan terus memprogramkan digitalisasi pada setiap unit yang ada di RSUD I Lagaligo.

Setelah pemaparan, Tim Study Tiru dari RSUD Sawerigading Palopo melakukan diskusi dengan Tenaga IT terkait pembuatan Filmless-SIMRS, Diskusi dengan Radiografer mengenai teknis penggunaan Filmless & Diskusi dengan Dokter di Poliklinik terkait manfaat yg di rasakan dengan Filmless. (*)

Ketua Tim Surveior KARS Puji Simulasi “Code Red” dan “Code Blue” RSUD I Lagaligo

LUTIM– Ketua Tim Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), DR. Dr. Muhammad Basir Palu, Sp.A, MHA., memuji simulasi yang dilakukan oleh Tim RSUD I Lagaligo Wotu, Kabupaten Luwu Timur.

Pujian tersebut dilontarkannya usai menyaksikan 2 simulasi yang dilakukan oleh tim RSUD I Lagaligo yakni simulasi penanganan orang/pasien yang tiba-tiba jatuh pingsan dan henti jantung (code blue) dan penanganan kebakaran (Code Red)

“Dari segi menikmati peristiwa tadi, saya berikan jempol. Saya sangat menikmati karena tadi seakan-akan seperti juga proses rekreasi, proses mengeluarkan karena selama ini ada tekanan tegang, maka keluarlah waktu turun dari lantai 2,” kata Ketua Tim Surveior KARS, DR. Dr. Muhammad Basir Palu, Sp.A, MHA., Kamis (23/02/2023).

“Saya lihat peran masing-masing semua sudah betul, mulai dari helem putih dan kuning, begitu juga yang memakai helem biru, semua sudah betul perannya,” sambungnya.

Selain memuji, pada kesempatan ini Ia juga memberikan saran agar waktu membuat dan mensimulasikan skenario kejadian tersebut jangan terlalu singkat, berilah sedikit variasi.

“Untuk pak Direktur, saat kejadian mimiknya harus bagaimana. Jadi sebenarnya dan seharusnya paling panik saat ada kebakaran ialah direktur,” bebernya.

Ia pun berharap hal seperti ini harus dibudayakan, karena jika dibudayakan, maka api akan cepat dipadamkan.

“Saya juga berharap, ada hydrant, sehingga jika terjadi kebakaran, bisa langsung disiram. Sebab, 30 sampai 40 meter dari kejadian harus ada hydrant dalam itu selang kalau api belum padam. Namun Insha Allah tahun depan, pemerintah kita sudah mengagendakan untuk memasang hydrant di sekian titik. Dan yang jelas, simulasi tadi ini patut diapresiasi,” jelas Muhammad Basir Palu.

Sementara surveior lainnya yakni Dr. Abubakar Betan, S.Kep., NS., M.Kes., memberikan masukan terkait penanganan pasien yang tiba-tiba jatuh pingsan di area rumah sakit.

Yang pertama, kata dia ialah, kasus ini kejadiannya di area luar ruangan. Jadi jangan hanya ada satu saja security yang membantu, tetapi tambah lagi 1 orang untuk menolong.

“Dan yang kedua, dari segi keluarga. Jadi saat ada kejadian seperti tadi, harus ada medis yang menenangkan keluarga, karena itu juga penting, supaya keluarga korban tidak panik dan lain-lain,” jelas Dr. Abubakar Betan, S.Kep., NS., M.Kes.

Sekedar diketahui, simulasi yang dilakukan dalam halaman RSUD tersebut, dalam rangka Akreditasi kesiapan pelayanan dan pengamanan ketika terjadi kebakaran di rumah sakit, dimana standar mutu atau kualitas rumah sakit itu dilihat. (*)

RSUD I Lagaligo Luwu Timur Dikunjungi Tim Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit

LUTIM– Tim Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan kunjungan lapangan ke RSUD I Lagaligo Wotu Luwu Timur, Rabu (22/02/2023), dalam rangka melakukan survey sejauh mana peningkatan mutu pelayanan RSUD I Lagaligo.

Kedatangan Tim Surveior KARS yang terdiri dari; DR. Dr. Muhammad Basir Palu, Sp.A, MHA, selaku Ketua bersama Dr. Abubakar Betan, S.Kep., NS., M.Kes, ini disambut hangat oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I Lagaligo Wotu Kabupaten Luwu Timur, dr. Benny, M.Kes. didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan, Andi Tulleng dan para dokter serta jajaran RSUD I Lagaligo Wotu.

Akreditasi adalah kewajiban bagi setiap Rumah Sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit yang wajib dilakukan secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali.

Survei akreditasi rumah sakit oleh KARS terhadap RSUD I Lagaligo, juga sebagai bentuk komitmen Rumah Sakit untuk terus meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan bagi masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.

Dalam kunjungan lapangan ini, tim Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit tersebut terbagi dua kelompok masing-masing melakukan penilaian dengan mengunjungi setiap POLI, ruang rawat inap, toilet pasien, ruang ICU, Laboratorium, bahkan tempat sampah dan cara cuci tangan pun tidak luput dari penilaian kedua surveior ini.

Selain itu, tim surveior juga bertanya tentang penanganan kasus stunting yang dilakukan oleh RSUD I Lagaligo yang dibuktikan dengan dokumen-dokumen pendukung.

Berbagai saran dan masukan dari kedua surveior tersebut disampaikan kepada setiap penanggung jawab POLI guna lebih meningkatkan lagi pelayanan-pelayanan masyarakat di RSUD I Lagaligo.

Direktur RSUD I Lagaligo Wotu, dr. Benny mengucapkan terima kasih atas kedatangan Tim Surveyor ke Luwu Timur.

“Harapan kami, semoga lelah Tim Surveior dapat terobati dengan pelayanan yang kami berikan. Dan semoga hasil survey yang akan dilakukan hari ini dan esok sesuai dengan harapan kami,” harap dr. Benny.

Ketua Surveior KARS, DR. Dr. Muhammad Basir Palu, Sp.A, MHA, saat dikonfirmasi mengaku bahwa, kedatangannya ke RSUD I Lagaligo ini adalah memenuhi permintaan bapak Bupati melalu pak Direktur untuk melakukan Akreditasi kepada sarana pelayanan kesehatan tersebut.

Ia pun mengungkapkan kesannya terhadap rumah sakit milik pemerintah Lutim ini, sekaligus mengapresiasi karena RSUD I Lagaligo ini mempunyai pelayanan yang lengkap padahal letaknya bukan di ibu kota Kabupaten.

“Ini sangat luar biasa dan satu pertimbangan, karena ada fasilitas kesehatan yang bagus di satu kecamatan padahal Malili ibu kota. Rata-rata daerah lain rumah sakitnya di ibu kota, namun itu tidak mengurangi sistem, karena merujuk dari Malili kesini dalam proses rujukan sudah lengkap, mulai sistem informasinya, proses pengangkutan transportasinya, dimana yang mengantar dan menerima sudah terlatih prosedurnya,” tuturnya.

“Itu semua sudah menandakan bahwa pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit rujukan oleh Pemerintah Luwu Timur menandakan bahwa Pemda Lutim sangat care terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakatnya,” puji Ketua Tim Surveior, Muhammad Basir Palu.

Sebagai informasi, Kegiatan Akreditasi RSUD I Lagaligo dimulai sejak 21 hingga 23 Februari 2023. (*)

Dialokasikan Rp 14,7 Miliar , Rumah Sakit Atue di Malili Segera Dibangun

LUTIM–  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur mengalokasikan Anggaran APBD untuk Pembangunan Rumah sakit di Desa Atue Malili Rp 14,7 Milyar.

Saat ini pembangunan Rumah Sakit Atue tinggal menunggu proses tender untuk pelaksanaannya tahun 2023.

Lokasi pembangunan Rumah Sakit Atue ini berlokasi di Desa Atue, Kecamatan, Malili, Luwu Timur tepat di poros jalan nasional.

Tahun 2022 lalu, Pemkab melalui Dinas Kesehatan sudah melakukan penimbunan hingga pemetaan lahan dan pemancangan.

Camat Malili Nasir Dj dalam rapat kordinasi yang dilaksanakan di Desa pasi pasi pada Rabu (22 Pebruari 2022) menyampaikan jika tahun ini pemerintah kabupaten Luwu Timur mulai melaksanakan pembangunan Rumah sakit Atue yang sempat tertunda akibat Corona .

“Insya Allah tahun ini pembangunan Rumah Sakit Atue akan segera dilaksanakan, “kata Nasir dihadapan peserta rakor yang diikuti oleh seluruh kepala Desa dan kelurahan se kecamatan Malili.(*)

Tak Perlu Lagi Ke RSUD, Puskesmas di Luwu Timur Sudah Miliki Layanan USG Ibu Hamil

LUTIM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur terus mengenjot pelayanan Kesehatan secara maksimal khususnya di Puskesmas.

Diaman salah satunya, Pelayanan Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil.

Diketahui, saat ini sudah tersedia alat USG atau ultrasonografi di sejumlah puskesmas di Luwu Timur termasuk di Puskesmas Burau.

Kepala Puskesmas Burau, Nurhafia Hafid mengatakan keperluan USG tidak harus ke RSUD I La Galigo Wotu lagi. Karna,Puskesmas Burau saat ini telah menyediakan alat pemeriksaan USG.

“Silahkan ibu-ibu hamil ke Puskesmas Burau untuk melakukan USG karena peralatannya sudah tersedia,” Sebutnya.

Ibu hamil pun disarankan agar memeriksakan janin ke puskesmas.

USG merupakan metode pemeriksaan untuk mengetahui penyebab keluhan yang dialami pasien.

Selain untuk keperluan diagnosis, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk memantau perkembangan janin dan skrining rutin untuk mendeteksi penyakit tertentu secara dini.

USG atau ultrasonografi adalah teknik pemindaian dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau citra dari kondisi organ atau jaringan dalam tubuh pasien.(*)

118 Mahasiswa Kedokteran Gigi Unhas Sasar 11 Kecamatan di Luwu Timur ,Ini Tujuannya

LUTIM–  Sebanyak 118 orang peserta dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin akan melakukan Kerja Sosial 2023 di Luwu Timur.

Dijadwalkan, Mahasiswa Kedokteran Gigi Unhas ini akan menyasar 11 Kecamatan di Luwu Timur, mulai 13 hingga 18 Februari 2023.

Adapun tujuannya, yaitu melakukan Kerja Sosial berupa Pencabutan Gigi (ekstraksi), pembersihan karang gigi (scalling).

Selanjutnya, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, medikamen dan sikat gigi massal di 11 kecamatan se-Kabupaten Luwu Timur.

Kedatangan 118 Mahasiswa Kedokteran Gigi Unhas ini diterima langsung Asisten Administrasi Umum, Nursih Hariani di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Luwu Timur, Selasa (14/02/2023).

Kerja Sosial Tahun 2023 itu bertemakan “Wujudkan Insan Pengabdi : Mesa Semangat Sanjuta Cammeru’ Ri Bumi Batara Guru” ini, bertujuan Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat.

Asisten III, Nursih mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan dedikasi peserta Kerja Sosial dari HMI Komisariat Kedokteran Gigi Unhas dalam membantu masyarakat Kabupaten Luwu Timur.

“Sudah menjadi tradisi bahwa setiap tahun tim Bakti Sosial melakukan kegiatan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini membuktikan bahwa kita sebagai generasi muda dan pemimpin masa depan sangat peduli dengan lingkungan dan sosial sekitarnya,” kata Nursih.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat, tapi juga untuk membentuk dan meningkatkan softskill dan leadership kita sebagai mahasiswa dan para dosen.

“Kita semua memiliki tanggungjawab besar untuk membantu masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah sosial. Saya yakin dengan dedikasi dan kemampuan kalian kita dapat mencapai tujuan dalam kegiatan ini.

“Saya juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan sosial dalam membantu masyarakat,” jelas Asisten Administrasi Umum.

Turut hadir dalam penerimaan Tim Kerja Sosial ini, Ketua Rombongan Kerja Sosial HMI Komisariat Kedokteran Gigi Unhas, drg. Husni Mubarak, Ketua PDGI Cabang Lutim, drg. Yusuf Pagiling, para perwakilan OPD, para Camat dan perwakilan, dan para Kepala Desa. (*)

Ada Masalah Dengan Ikan Anda? Ayo Segera Bawa Ke Posikandu – Malili

LUTIM-Anda punya ikan peliharaan dan kondisinya tidak sehat, jangan risau coba bawa ke Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu-Malili).

Posikandu ini merupakan salah satu unit pelayanan Dinas Perikanan Luwu Timur yang berlokasi di kompleks tempat pemasaran ikan (TPI) Desa Wewangriu, Kecamatan Malili, Luwu Timur.

Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu – Malili) ini sudah diresmikan Bupati Luwu Timur, Budiman di Kantor Dinas Perikanan Luwu Timur, Senin 13 Februari 2023

Peresmian itu juga ditandai dengan pengguntingan pita yang disaksikan langsung Sekda Bahri Suli dan Seluruh Kepala OPD.

Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu) ini nantinya akan menjadi pusat pelayanan kesehatan ikan di Luwu Timur.

“Ada banyak layanan kesehatan, diantaranya kesehatan lingkungan budidaya, yang dimana untuk menanggulangi penyakit ikan dan pencemaran lingkungan budidaya”kata Kepala Dinas Perikanan, Luwu Timur, Alimuddin Nasir.

Ia mengatakan, layanan Posikandu ini penting bagi pembudidaya ikan, masyarakat umum serta kelestarian lingkungan.

“Untuk itu, Ayo manfaatkan fasilitas Posiknadu ini Untuk menangani berbagai masalah kesehatan ikan dan lingkungan budidaya”Kuncinya.(*)