Pemprov Sulsel Punya Utang Rp 90 Miliar Ke Pemkab Lutim, Bagi Hasil Pajak Water Levy

KABAR LUTIM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) punya utang ke Pemkab Luwu Timur sekitar Rp 90 miliar.

Dana bagi hasil tersebut berasal dari pajak air permukaan atau water levy PT Vale Indonesia mulai dari priode triwulan ke II tahun 2024.

Itu diungkapkan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Luwu Timur, Ramadhan Pirade saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (14/01/2025).

“Pemprov belum bayar ke kita pajak water levy, belum dibayar sampai sekarang,” kata Ramadhan.

Ramadhan mengatakan, dirinya sudah jauh hari melayangkan surat kepada Pemprov Sulsel soal tunggakan ini.

“belum ada realisasi, belum tau kapan dibayarkan,”imbuh Ramadhan singkat.

Sekedar informasi, pajak bagi hasil ini merupakan pembagian Pemkab lutim dan Pemprov Sulsel, 80 persen merupakan hak Pemkab Luwu Timur dan 20 persen sisanya untuk Pemprov Sulsel.

Dana bagi hasil (DBH) pajak terhadap penggunaan Water Levy PT Vale dibayarkan emiten pertambangan ini ke kas negara dalam empat kali setiap tahunnya (pertriwulan).

Water levy ini terkait dengan pemanfaatan air melalui ketiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).Tiga PLTA PT Vale yaitu Larona, Balambano dan Karebbe.

PLTA Larona berkapasitas 165 megawatt (MW), PLTA Balambano kapasitas 110 MW dan PLTA Karebbe dengan kapasitas 90 MW.

Jumlah pembayaran tersebut juga termasuk pajak air permukaan untuk operasional lainnya.Dana water levy ini sedianya akan digunakan Pemkab membangun dan menjalankan program ke masyarakat.(*)

Bupati Luwu Timur Apresiasi Peran PT. Vale dalam Peringatan Bulan K3 Nasional

KABAR LUTIM- Bupati Luwu Timur, H. Budiman, memimpin Upacara Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2025 tingkat Kabupaten di Area Parkir Main Office, Plant Site PT. Vale Indonesia, Tbk., Senin (13/01/2024).

Peringatan Bulan K3 yang diselenggarakan setiap tahun ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Untuk tahun ini, tema yang diusung adalah “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) untuk Meningkatkan Produktivitas.”

Dalam sambutannya, H. Budiman menyampaikan apresiasi kepada PT. Vale Indonesia beserta para vendornya atas inisiatif dalam menggelar peringatan Bulan K3.

Ia juga menegaskan bahwa tema Bulan K3 Nasional tahun ini telah diatur secara resmi melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 316 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional Tahun 2025.

Budiman menjelaskan, pelaksanaan Bulan K3 berlangsung mulai 12 Januari hingga 12 Februari 2025. Adapun sasaran yang ingin dicapai pada tahun ini meliputi:

1. Meningkatkan jumlah perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK K3).
2. Meningkatkan jumlah perusahaan dengan tingkat kecelakaan kerja yang minim.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi di semua sektor usaha yang berbudaya K3.
4. Meningkatkan produktivitas kerja secara nasional.
5. Memperkuat koordinasi, sinergi, dan kolaborasi antara pemangku kepentingan.

“Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berharap, melalui tema Bulan K3 Nasional 2025, semua pelaku usaha, khususnya di sektor pertambangan seperti PT. Vale Indonesia, dapat menjadi role model bagi pelaku usaha lainnya. Penerapan sistem K3 secara konsisten di seluruh wilayah operasional perusahaan diharapkan terus dilakukan,” tegas Budiman.

Setelah memimpin upacara, acara dilanjutkan dengan pembacaan laporan oleh Ketua Bulan K3 Nasional Pertambangan 2025, Harahap Rasyid, dan laporan statistik Keselamatan Kerja Tahun 2024 oleh Ashadi Cahyadi. Selanjutnya, dilakukan perkenalan Duta Keselamatan Berkendara serta pemaparan Car in Champion oleh Agni Putro.

Sebagai penutup, dilakukan penyerahan penghargaan kepada atlet berprestasi Luwu Timur yang berlaga di PON Aceh 2024. Penghargaan diberikan kepada Angga Pratama dan M. Ardhiyat Syam Putra yang telah meraih medali perak cabang olahraga karate oleh Bupati Luwu Timur, H. Budiman, bersama Ketua KONI Luwu Timur, Agus Melas. (*)

Dua Warga Luwu Timur Korban Penembakan Sadis KKB di Papua Diterbangkan Ke Makassar

KABAR LUTIM–  Keluarga Korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Minta Jenasah Korban di terbangkan untuk dikebumikan di kampung halamannya di Luwu Timur.

Itu disampaikan Sekdes Desa Kasinntwu, Emi Panginja saat dikonfirmasi,  Kamis 9 Januari 2024.

Emi Panginja membenarkan bahwa kedua korban Penembakan Kelompok Radikal ini memang merupakan warganya.

Informasi, dua korban ini bernama Abeneno dan Efraim Dore, keduanya merupakan warga Luwu Timur.

Tepatnya Desa kasintuwu, Dusun Tongkomaino, Kampung kawanga, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi -Selatan.

Kedua korban ini mengadu nasib di Papua Pegunungan sebagai tukang senso kayu (penebang Pohon) di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.

korban Abeneno (34) yang pertama berangkat ke Papua tahun 2023 lalu . Kemudian Efraim Dore (37) pada Agustus tahun 2024 lalu.

Sekdes Desa Kasintuwu, Emi Panginja mengatakan, keinginan keluarga korban saat ini meminta supaya jenasah dibawa kembali ke Luwu Timur kampung halamannya untuk di kebumikan.

“Keluarga kedua korban juga sudah mengetahui kejadian ini, harapan keluarga, bahwa kedua korban ini diminta untuk dipulangkan dan kebumikan di kampung halamannya,”kata Emi

Emi mengatakan , kedua korban saat ini sudah di semayamkan di wamena Papua , kemudian besok (hari ini) jenasah kedua korban baru akan diberangkatkan ke bandara Jayapura dan diterbangkan ke Makassar.

“Informasi besok , (Jumat 10 Januari ) tepat pukul 7.00 Waktu di Jayapura Diterbangkan menuju Makassar dan tiba di Luwu Timur, Sabtu 11 Januari,”tandas Emi

Informasi yang dilansir, insiden penembakan sadis yang dialami dua perantau asal Mangkutana Luwu Timur itu, terjadi pada Rabu (8/1/2025) siang lalu, sekitar pukul 12:00 WIT.

Insiden itu awalnya dilaporkan oleh masyarakat kepada aparat keamanan. Masyarakat menyebutkan bahwa terdapat dua orang korban di lokasi kejadian. Kedua korban meninggal dunia akibat adanya luka yang dicurigai bekas tembakan.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan, kedua korban merupakan dua pekerja senso asal Sulsel. Aksi sadis OPM tersebut, kata dia, menyebabkan kedua korban tewas mengenaskan akibat ditembak dan dianiaya dengan cara kepala dipenggal menggunakan kapak.

“Aksi biadab OPM ini mengakibatkan kedua warga sipil tersebut meninggal dunia, atas nama Efraim dan Abineno, keduanya asal Sulsel,”
ujar Kolonel Inf Candra Kurniawan, Kamis (9/1/2025).

Dia menyayangkan aksi OPM itu yang dinilai brutal. Saat ini, kata dia kedua korban telah dievakuasi ke Puskesmas Elelim. Sementara itu, para pelaku masih diburu personel gabungan TNI dan Polri. “Pelakunya merupakan pelanggar HAM dan saat ini dalam pengejaran aparat keamanan TNI Polri,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Yalimo, Komisaris Polisi (Kompol) Joni Samonsabra, menyatakan bahwa penembakan tersebut diduga dilakukan KKB yang dipimpin Aske Mabel. “Dari informasi yang kami terima, penembakan ini dilakukan oleh KKB Aske Mabel,” kata Joni, kemarin.

Joni menambahkan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai insiden tersebut dan pihaknya telah melakukan penyelidikan para pelakunya. (*)

Daftar Tunggu Calon Haji Luwu Timur 4.702 Ribu, Estimasi Masa Tunggu 32 Tahun

MALILI, KABAR LUTIM- Calon Jamaah haji Luwu Timur harus bersabar menunggu antrean hingga puluhan tahun.

Berdasarkan data, daftar tunggu haji Luwu Timur jika mendaftar hari ini, diperkirakan baru habis 32 tahun kedepan.

“Jadi artinya itu, kalau ada yang mendaftar hari ini, bisa menunggu selama 32 tahun, baru naik haji,” Kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Luwu Timur, H.Akhwan, Selasa 7 Januari 2025.

Faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu keberangkatan antara lain jumlah pendaftar dan kuota haji Luwu Timur.

Perhari ini, banyak yang mendaftar, artinya Semakin banyak pendaftar, maka akan semakin lama waktu tunggunya.

Sementara, jumlah daftar tunggu calon haji Kabupaten Luwu Timur saat ini sudah mencapai sekitar 4.702 orang.

Dengan kuota haji yang setiap tahunnya sekitar 148 orang.” maka masa tunggu calon haji Luwu Timur ini baru akan habis 32 tahun kemudian,”katanya.(*)

Rakor Awal Tahun 2025, Budiman Tekankan Pentingnya Stabilitas dan Komunikasi

MALILI, KABAR LUTIM– Bupati Luwu Timur, H. Budiman, memimpin rapat koordinasi (rakor) awal tahun 2025 yang berlangsung di Aula Sasana Praja, Kantor Bupati, Jumat (03/01/2025).

Rapat ini bertujuan untuk menyelaraskan program kerja dan memastikan kesiapan pelaksanaan agenda pemerintah daerah di tahun yang baru.

Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu Timur, H. Bahri Suli, para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sekretaris, serta kepala bidang dari masing-masing OPD.

Dalam arahannya, Budiman mengucap syukur bisa bertemu pada hari ini di awal tahun 2025 dengan kondisi sehat semua.

Ia mengungkapkan agar pemerintahan harus berjalan terus, karena pertanggung jawaban ada di pengguna anggaran.

Begitupun saat sudah berganti pimpinan, Budiman berpesan agar seluruh programnya harus didukung, karena itu akan menjadi visi misi RPJMD, visi misi Pemda, dan bukan lagi visi misi calon.

“Saya berharap semua proses itu berjalan dengan baik. Kita berharap bahwa kita berhasil secara karir dan ekonomi,” imbuhnya.

Selanjutnya, orang nomor satu di Luwu Timur ini mengingatkan para kepala dinas memperhatikan bawahannya agar tetap kompak dan bekerja dengan baik, ketika kedepan ada yang berganti itu sudah persoalan amanah lagi.

Karena, menurutnya, kedepan tantangannya juga berat, pemerintahan semakin disiplin, rapih, pemerintahan baru, pasti banyak juga aturan-aturan yang berubah.

“Saya berharap di tahun baru ini jauh lebih baik lagi, prestasi kita harus lebih bagus karena APBD kita juga masih cukup bagus. Keberhasilan Bupati itu adalah keberhasilan orang-orang di bawahnya, dan mari jaga stabilitas, jaga komunikasi, dan silaturahmi,” jelas Budiman.

Usai menyampaikan arahannya, Bupati Budiman mendengarkan secara langsung laporan-laporan dari beberapa kepala dinas dan camat untuk sama-sama mencarikan solusinya. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)

Pemkab Lutim Terima DSP dan Bantuan Logistik, Dukungan Operasional Penanganan Tanggap Darurat Bencana

MALILI, KABAR LUTIM– Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menerima Dana Dukungan Operasional Penanganan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Basah sebesar Rp. 539.026.000 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Penyerahan secara simbolis diterima Bupati Luwu Timur, H. Budiman dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Kamis (02/01/25).

Dana yang diterima tersebut terdiri dari Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp. 150 Juta dan Bantuan Logistik dan Peralatan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi sebesar Rp. 389.026.000, yang isinya ratusan paket kebutuhan masyarakat terdampak banjir. Seperti 100 paket sembako, 50 paket makanan siap saji, 50 paket hygine kit, 100 paket selimut, 100 lembar matras, 2 set tenda pengungsi, 10 unit tenda keluarga ukuran 4×4 dan 1 unit pompa Alkon.

Bupati Luwu Timur H. Budiman berterimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan dari BNPB pusat.

“Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Kabupaten Luwu Timur, bantuan DSP dan bantuan logistik serta peralatan ini bakal digunakan untuk keperluan penanganan bencana salah satunya pemenuhan logistik yang dibutuhkan para korban bencana,” ucap Bupati yang didampingi Kalaksa BPBD Luwu Timur, dr. H. April.

Hidrometereologi basah sendiri meliputi banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.

Pantauan Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Luwu Timur, Rakor Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 Wilayah Provinsi Sulsel dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Pratikno, Pj. Gubernur Sulsel Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, Kepala Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, Forkopimda Sulsel, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, Yasir Mahmud, Bupati/Walikota wilayah Sulsel serta Kalaksa BPBD Kabupaten/Kota se Sulsel.

Dalam arahannya, Pj. Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, dilaksanakannya Rakor ini dalam rangka membahas langkah strategis untuk mengantisipasi dan menangani potensi bencana yang meningkat akibat fenomena hidrometeorologi, utamanya pada musim penghujan.

Dirinya menegaskan pentingnya sinergitas dan komitmen semua pihak dalam mengantisipasi dan menangani potensi bencana, dengan harapan agar dampak hidrometeorologi dapat diminimalkan demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.

“Kami akan bergerak cepat dengan melibatkan semua OPD terkait untuk menangani dampak bencana dan meminimalkan kerugian masyarakat,” tegasnya.

Sementara Menko PMK, Pratikno mengungkapkan, potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah di Sulawesi Selatan perlu diantisipasi.

Menurutnya, selain curah hujan yang tinggi, dampak dari hujan ekstrem ini bisa berupa tanah longsor, banjir, dan ombak tinggi yang harus diwaspadai.

Di hadapan 24 kepala daerah, Pratikno memerintahkan agar ada persiapan menghadapi tingginya curah hujan, agar dampak bencana bisa diminimalkan.

“Rakor bersama jajaran Forkopimda Sulawesi Selatan dan para Bupati serta Wali Kota untuk mempersiapkan segala kemungkinan dampak bencana ini. Infrastruktur fisik, aparat, dan masyarakat harus siaga, termasuk dukungan logistik untuk kemungkinan korban bencana, seperti pengungsian,” jelas Pratikno.

Ia juga menambahkan bahwa, Pemerintah Pusat, melalui BMKG, memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana.

Sedangkan Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menjelaskan bahwa, pihaknya bersama Menko PMK melaksanakan rapat koordinasi dengan provinsi-provinsi yang berdasarkan analisa BMKG berpotensi mengalami bencana lebih besar.

Suharyanto mengungkapkan, rakor ini dilakukan secara maraton, dimulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, dan kini di Sulawesi Selatan.

Suharyanto menambahkan, meskipun sudah ada bencana di 16 kabupaten/kota di Sulsel, kesigapan pemerintah daerah telah membuat dampaknya dapat diminimalisir.

“Rapat koordinasi ini diadakan untuk memastikan kita tidak menghadapi bencana serupa di 2025. Kami berkoordinasi untuk menyatukan langkah-langkah antisipasi. Bila terjadi cuaca ekstrem, kita akan segera melaksanakan intervensi,” katanya.

Suharyanto juga mengungkapkan, BNPB menyerahkan bantuan hampir Rp. 15 miliar dalam bentuk barang dan anggaran operasional untuk memitigasi bencana.

Usai rakor tersebut, para peserta diberikan kesempatan untuk berdialog dan bertanya langsung dengan Menteri Koordinator PMK Pratikno, Letjen Suharyanto dan Kepala Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. (op/prokopim/ikp-humas/kominfo-sp)

Gerakan Luwu Timur Sedekah Jumat Tetap Konsisten, 20 Paket Sembako Disalurkan di Lakawali

MALILI,KABAR LUTIM– Komunitas Gerakan Luwu Timur Sedekah Jum’at terus konsisten menjalankan rutinitasnya. Pekan ini, yang bertepatan hari Jumat terakhir di tahun 2024, Giat dilaksanakan di Desa Lakawali, Kecamatan Malili.

Paket sedekah Jumat yang di salurkan ini seperti biasanya berupa beras, telur, mie instan, gula, sarden, minyak, teh dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Ada dua puluh (20) paket yang disalurkan kepada warga yang kurang mampu di desa tersebut.

Penyaluran paket yang dilaksanakan langsung ke rumah warga kurang mampu ini, dipimpin oleh Sekretaris Daerah Luwu Timur, H. Bahri Suli, Jumat (28/12/2024).

H. Bahri Suli saat menyerahkan bantuan sembako tersebut menyampaikan kepada penerima manfaat bahwa paket ini merupakan sumbangsih dari para pegawai dilingkup Sekretariat Daerah yang setiap pekan di hari Jumat disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Alhamdulillah, pada Jumat akhir di tahun ini kami masih diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan rutin kami yakni bersedekah sembako kepada warga yang membutuhkan,” ucap H. Bahri Suli.

Sementara warga yang menerima bantuan paket sembako merasa senang dan mengucap syukur. Merekapun menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang di berikan.

“Terima kasih atas bantuannya bapak ibu. Semoga bapak ibu selalu dilancarkan rejeki, diberi kesehatan dan dipanjangkan umurnya. Aamiin,” ucap Boniah (47) salah satu penerima sembako tersebut.

Sebagai Informasi, Gerakan Luwu Timur Jumat Sedekah ini telah berjalan sejak pertengahan Agustus 2021 dan sampai hari ini masih terus berlanjut. (op/prokopim/ikp-humas/kominfo-sp)

Komisi III DPRD Hearing PT.Vale Soal Tanamalia , Hasilnya PT Vale Buka Ruang Diskusi dan Hentikan Aktivitas

MALILI, KABAR LUTIM-  DPRD Luwu Timur menghering PT.Vale Indonesia soal Persoalan Tanamalia di Lohea Raya, Kecamatan Towuti, Luwu Timur.

Blok Tanamalia masuk dalam operasional pertambangan PT.Vale, persoalan ini dibahas di DPRD perihal adanya Penolakan Warga Petani Merica di Wilayah Pesisir Lohea Raya.

Lohea Raya ini tergabung di 5 Desa yang terletak di sebelah Danau Towuti, yakni Desa Rante angin, Lohea, masiku, Bantilang dan Tokalimbo.

Rapat dengar Pendapat (RDP) dilaksanakan di Gedung Banggar DPRD Luwu Timur, dipimpin Ketua DPRD , Ober Datte , Wakil Ketua I, HM Siddik BM, Wakil Ketua II, Hj. Harisa Suharjo dan Ketua Komisi III, Rivaldi dan Anggota Dewan yang hadir.

Dihadapan pimpinan dan Anggota Komisi III DPRD , Manajemen PT Vale menyampaikan jika pihaknya membuka ruang diskusi bersama warga untuk membahas operasional di Blok Tanamalia. Upaya tersebut dilakukan menyusul adanya masukan dari sejumlah pihak.

\”Adapun Bentuk komitmen membuka ruang dengan menghentikan sementara kegiatan eksplorasi dan mengajak warga berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang ada diwilayah tersebut,\” Kata Manaeger External Relations Tanamalia PT Vale Indonesia Tbk, Aswaddin, dalam Rapat Dengar Pendapat di DPRD Luwu Timur. Jumat ( 27/12/2024).

Menurut Aswaddin sapaan akrabnya Kamto, PT Vale sangat memperhatikan aspirasi yang berkembang, dan PT Vale tetap ingin penyelesaian masalahnya berlangsung transfaran dan memperhatikan hak azasi manusia.

”Berdasarkan hasil evaluasi dan identifikasi yang kami lakukan, kami paham masyarakat resah, masyarakat resah akan kehilangan mata pencaharian. Resah bagaimana masa depannya dan resah masa depan generasinya, “ungkap Kamto.

Untuk itu upaya PT Vale hari ini ;

1. PT Vale membuka ruang diskusi untuk mencari solusi bersama, karena kami merasakan itu belum bisa terbangun dengan baik karena hubungan antara PT Vale dengan Masyarakat belum cukup harmonis. Tapi kami tetap membuka ruang untuk mendiskusikan itu, karena ini tidak bisa diselesaikan dalam satu hari.

2. PT Vale akan melakukan inventarisasi aset dan identifikasi petani terdampak melalui sensus ( Profil pengguna lahan, status lahan, identifikasi tanaman, harapan petani, cara menghitung biaya operasional dan produksi, dokumentasi sebagai acuan dalam menyusun skema penyelesaian masalah bersama petani.

3. Sebagai pemegang izin PPKH, PT Vale berkewajiban untuk melakukan explorasi yang akan dimulai Februari 2025. Dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2026. Dan meminimalkan dampak negatif terhadap masyarakat dan lingkungan.

4. PT Vale akan melakukan explorasi pada area yang tidak ada aktivitas kebun masyarakat. Dan memastikan tidak akan melakukan aktivitas explorasi dikebun masyarakat sebelum ada diskusi dan kesepahaman bersama dengan petani penggarap.

5. Bekerjasama dengan tim DLHK Provinsi Sulsel dan Pemerintah Daerah Luwu Timur untuk pencegahan pembukaan lahan baru di wilayah IUPK PT Vale di Tanamalia.
6. Menyusun konsep bersama dan penyelarasan rencana pemberdayaan petani dan masyarakat terdampak bersama Pemerintah, PT Vale dan Perwakilan Masyarakat.

” Jika Vale konsisten dengan enam point ini saya rasa bisa diselesiakan persoalan di tanamalia ini. Ternyata Vale juga siap berdialog dengan warga untuk menyelesaikan masalah. ” Kata Siddiq Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Siddiq juga mengakui tidak ada kewenangan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk menghentikan aktivitas PT Vale di Tanamalia. Point – point pertemuan ini akan disusun untuk selanjutnya diserahkan ke DPR RI.

” Biarlah di pusat juga ikut menyelesaikan persoalan Tanamalia ini, untuk itu semua masalah sedapat mungkin di susun agar dibicarakan ditingkat pusat. ” Kata Siddiq.

Siddiq juga baru tahu bahwa luas area IUPK PT Vale di Tanamalia seluas 9 Ribuan Hektar saja. ” Kita sudah dengar tadi pemaparan dari PT Vale ternyata luas area PT Vale di Tanamalia itu hanya 9 Ribuan hektar saja, tidak seperti yang disampaikan Walhi 20 Ribuan Hektar ya. Dan Vale dalam hal ini masih membuka ruang diskusi penyelesaian masalah dengan warga. Kita berharap ada opsi – opsi yang lahir sebagai sebuah kesepakatan bersama,”katanya.

RDP ini sempat berjalan panas, karena Aripin Anggota DPRD berkali – kali memotong pemaparan yang disampaikan Kamto. Aripin menilai PT Vale tidak konsisten terhadap lahan yang sudah dilepasnya dan diambil kembali.

” Dia sudah lepas lahannya tiba – tiba diambil kembali dan ini sudah kita bicarakan sebelum ini tapi tidak ada penyelesaian ” Ujar Aripin yang merupakan anggota Komisi I DPRD Luwu Timur.

Oleh Siddiq, Aripin diminta menyampaikan pendapat tidak disertai emosi. ” Kita pahami itu, masukkan juga itu sebagai suatu masalah di Tanamalia, nanti sama – sama kita sampaikan di DPR RI. Karena yang perlu dipertanyakan itu Negara, kenapa lahan yang dilepas di masukkan kembali ke konsesi PT Vale.

RDP ini dihadiri oleh Komisi Tiga dan Komisi I DPRD Lutim, Tim PT Vale, dan Perwakilan Masyarakat Tanamalia.(*)

PT CLM Lakukan Uji Coba Produksi Cokelat Lokal, Siap Rilis Awal Tahun Depan

MALILI, KABAR LUTIM– Suasana berbeda terlihat pagi tadi, Senin (23/12/24), di kantor PT Citra Lampia Mandiri (CLM).

PT CLM yang selama ini fokus pada sektor pertambangan ini menunjukkan komitmen pemberdayaan masyarakat melalui inovasi di bidang agribisnis.

Dalam langkah awal yang menggembirakan, UMKM binaan PT CLM berhasil mengolah biji kakao menjadi produk makanan cokelat.

External Act Manager PT CLM, Fauzi mengungkapkan program ini merupakan wujud nyata dukungan PT CLM terhadap petani lokal dan pengembangan usaha mikro di wilayah Luwu Timur.

“Uji coba pertama ini menandai langkah awal produksi cokelat lokal berkualitas. InsyaAllah, produk ini akan resmi diluncurkan awal tahun depan,” ujarnya.

Produk ini diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah pada hasil pertanian kakao lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin UMKM binaan ini menjadi model sukses bagaimana sebuah perusahaan besar dapat bersinergi dengan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal,” tambah Fauzi.(*)

PT Vale IGP Morowali Perkenalkan Produk Herbal Binaan di International Conference and Expo Jamu di Bali

*Komitmen Kembangkan UMKM Lokal

BALI – Sebagai perusahaan yang peduli terhadap keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari *grup MIND ID*, berupaya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan kesehatan berbasis produk yang lebih alami dan ramah lingkungan. Melalui area pengembangan Indonesia Growth Project (IGP) Morowali turut berpartisipasi dalam International Conference and Expo Jamu (Loloh) yang pertama kali digelar di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, pada 16-18 Desember 2024.

Pada kegiatan tersebut ditampilkan berbagai produk herbal organik yang dihasilkan dari bahan-bahan lokal berkualitas, yang merupakan hasil binaan masyarakat di 13 desa pemberdayaan di Morowali._

Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejarah, integrasi budaya, validasi ilmiah, dan sinergi pelayanan kesehatan modern, dan dihadiri oleh berbagai tokoh terkemuka, termasuk perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Bapak Giring Ganesha, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pakar jamu, akademisi, dan berbagai lembaga pemerintahan dan swasta yang memiliki minat pada pengobatan tradisional dan kesehatan.

Produk-produk unggulan yang dipamerkan antara lain Wedangan (terdiri dari wedang sapu jagat, wedang dewi, dan wedang dewa), yang masing-masing mengandung kombinasi rempah pilihan yang berkhasiat untuk kesehatan.

Selain itu, terdapat juga Simplisia Bunga Telang dan Simplisia Bunga Rosella, yang dikenal akan manfaatnya dalam mendukung kesehatan tubuh. Tidak ketinggalan, Virgin Coconut Oil (VCO) yang dihasilkan dengan metode tradisional untuk menjaga kualitas dan khasiat alaminya, serta produk-produk herbal lain seperti Sijale (minuman herbal dari jahe dan rempah), Sirtela (herbal untuk kesehatan pencernaan), Kopi Kampung dengan cita rasa khas Morowali, dan Kunyit Asam Sirih, yang memiliki khasiat anti-inflamasi dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Head of External Relations Bahodopi dan Pomalaa PT Vale, Yusuf Suharso mengatakan, melalui partisipasi dalam konferensi ini, perseroan dapat memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan sektor kesehatan tradisional, serta menciptakan peluang baru bagi masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam ekonomi berbasis herbal yang berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pengobatan dengan memanfaatkan tanaman herbal memiliki potensi yang luar biasa untuk mendukung gaya hidup sehat, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk yang lebih alami dan ramah lingkungan,”katanya.

Dia berharap,seluruh program-program pemberdayaan yang dijalankan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Partisipasi PT Vale IGP Morowali dalam konferensi ini merupakan wujud nyata dari kontribusi perusahaan dalam mempromosikan produk-produk lokal unggulan ke kancah internasional, sekaligus memperkenalkan potensi besar pengobatan tradisional Indonesia yang kaya akan kearifan lokal. Upaya ini juga sejalan dengan pilar ketiga Sustainable Development Goal (SDG) 3, yakni Good Health and Well-Being (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan).

“Melalui keterlibatan ini, kami tidak hanya berfokus pada pengembangan produk herbal yang ramah lingkungan, tetapi juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pendekatan holistik dan integratif dalam dunia kesehatan,”ungkapnya

Saat ini, PT Vale berharap dapat menginspirasi berbagai pihak untuk lebih menghargai nilai-nilai pengobatan alami yang telah terbukti efektif dan berkelanjutan, serta membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi berbasis produk herbal di tingkat internasional.

Salah satu pelaku herbal organik binaan PT Vale IGP Morowali, Tri Puji Nurjanah, mengungkapkan rasa senang dan terima kasihnya kepada PT Vale karena dapat berkontribusi dalam pengenalan produk lokal di ajang International Conference and Expo Jamu ini.

“Terima kasih kepada PT Vale atas dukungannya hingga saat ini. Bisa hadir pada event international merupakan kesempatan yang luar biasa bagi kami untuk menunjukkan kualitas produk yang kami buat. Keberhasilan ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi kami, tetapi juga menjadi sumber semangat untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas produk kami. Kami berharap keberhasilan ini dapat membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Sebelumnya, PT Vale IGP Morowali telah meluncurkan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB) untuk masyarakat di 13 desa pemberdayaan. Melalui program ini, perseroan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pengolahan tanaman obat lokal, yang dapat dijadikan produk herbal dengan berbagai varian dan khasiat. Kegiatan pelatihan ini dipandu langsung oleh Ahli Herbal Medik, dr. Rianti Maharani, yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang herbal dan pengobatan tradisional.(*)