Pemkab Luwu Timur Mulai Salurkan Bantuan untuk 50 Kelompok Nelayan

KABAR LUTIM– Sejumlah kelompok nelayan di Kabupaten Luwu Timur mulai menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur.

Penyaluran bantuan itu melalui Dinas Kelautan, Perikanan (DKP) Luwu Timur berupa bantuan mesin ke kelompok nelayan di Kecamatan Wotu.

Adapun bantuan nelayan atau kelompok calon penerima di tahun ini sebanyak 50 kelompok yang meliputi nelayan pesisir dan nelayan di Danau.

“Dari 50 calon penerima, sudah ada sebagian nelayan menerima bantuan mesin merek Yasuka,” ujar Alimuddin Nasir, Rabu (04/12/2024).

Dia juga juga merincikan, Kalau 50 kelompok di rata-ratakan 10 orang dalam perkelompok, itu berjumlah 500 orang penerima.

“Saya berharap dengan adanya bantuan ini, dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh teman-teman nelayan untuk meningkatkan produksi tangkapan yang nantinya dapat berdampak meningkatnya kesejahteraan nelayan,” tutupnya.

DPRD Luwu Timur Akan Menjadi Penengah Antara PT CLM dengan Keluarga Almarhum Amran Syam

KABAR LUTIM- Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Luwu Timur akan menjadi penengah antara PT Citra Lampia Mandiri atau PT CLM dengan keluarga almarhum Amran syam terkait dengan lambang tambang yang berada di kilometer 10 hingga ke Jety.

Dalam polemik itu, pihak keluarga Amran syam menginginkan win win solution dari PT CLM. Mewakili keluarga, Acong menginginkan Surat Perintah Kerja ( SPK ) dari PT CLM.

“Jika CLM memberikan SPK dia akan menambang nikkel yang ada dilahan miliknya,” Katanya, Selasa, 3 Desember 2024.

Terkait dengan polemik tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Luwu Timur, Badawi Alwi meminta perlunya komunikasi dan koordinasi yang baik antar semua pihak dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Segala permasalahan kata dia, dapat diselesaikan dengan sebuah musyawarah, sehingga Komisi III DPRD Luwu Timur Akan mempasilitasi kedua belah pihak untuk mendapatkan solusi terbaik.(*)

Bapelitbangda Lutim Musnahkan Arsip Inaktif Retensi di Bawah 10 Tahun

KABARLUTIM-Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Luwu Timur memusnahkan 1.065 berkas Arsip Inaktif retensi di bawah 10 (Sepuluh) Tahun, yang berlangsung di Aula Bapelitbangda, Selasa (03/12/2024).

Sekretaris Bapelitbangda, Syaifullah didampingi Kepala Bidang Kearsipan DPK, Hairil Muchtar, mengatakan, arsip ini sangat berperan penting dalam pelaksanaan pemerintahan.

“Dalam pengelolaan arsip ada dua hal yang sangat penting, yaitu bagaimana kita memanfaatkan aset itu, kemudian di dalam aset itu juga ada umur pemanfaatannya dan ini punya masa yang seperti kita lakukan pada hari ini yaitu masa penghapusan,” jelasnya.

Syaifullah mengatakan, ada beberapa arsip yang sudah terdaftar dan sudah ia laporkan ke bagian perpustakaan dan kearsipan.

“Dari laporan daftar penghapusan arsip ini, tidak semua kita lampirkan, ini hanya perwakilan beberapa arsip yang nantinya akan kita musnahkan melalui proses pada hari ini dan sisanya akan dilanjutkan pemusnahan bersama dari tim arsip dan Bapelitbangda,” tutur Syaifullah.

Sementara Kepala Bidang Kearsipan DPK, Hairil Muchtar mengatakan, pemusnahan arsip dilakukan idealnya rutin setiap tahun, karena ini mencakup dalam amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 terkait dengan kearsipan.

“Terkait dengan pemusnahan arsip yang idealnya dilakukan tiap tahun menjadi salah satu indikator penilaian kearsipan. Di tahun 2024 kita mendapat nilai DB (sangat baik), terbaik se Sulawesi Selatan,” ucap Hairil.

“Ini semua tidak lepas dari kerjasama teman-teman yang ada di OPD, nilai DB itu tidak bisa kita dapatkan kalau pengawasan internal di OPD tidak berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Turut hadir, Auditor Muda Inspektorat Daerah Kabupaten Lutim, Muh. Yani Rahman dan Penyuluh Hukum Ahli Muda Bagian Hukum Setda Kabupaten Lutim, Andi Jaka Hendra, Staf Perpustakaan dan Kearsipan serta Staf Bapellitbangda. (ik/ikp-humas/kominfo-sp)

Tingkatkan Kapasitas Warga di Daerah Rawan, BPBD Gelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana

KABARLUTIM-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Timur menggelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana tingkat Kabupaten.

Kegiatan yang dibuka Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lutim, dr. H. April ini dilaksanakan selama 2 hari di dua desa berbeda yang ada di Kecamatan Malili yakni Desa Pasi-Pasi (02 Desember 2024) dan Kelurahan Malili (03 Desember 2024).

Sementara peserta pelatihan ialah masyarakat yang berada didaerah rawan bencana berjumlah 100 orang dengan rincian 50 orang Masyarakat di Desa Pasi-Pasi dan 50 Orang Masyarakat di Kelurahan Malili.

Kalaksa BPBD Lutim, dr. H. April menyampaikan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dukungan pemerintah daerah, untuk secara bersama-sama meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana.

“Saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh peserta yang hadir, yang telah meluangkan waktunya untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman terutama dalam hal penanggulangan bencana,” ujarnya.

Lanjut dr. April menjelaskan, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam penanggulangan bencana, karena masyarakat dapat menjadi orang-orang pertama yang terkena dampak.

Menurutnya, masyarakat juga menjadi orang yang pertama kali memberikan respons terhadap bencana yang mereka hadapi.

“Untuk itu, dalam upaya membangun kapabilitas masyarakat, maka mereka perlu dibekali pengetahuan tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi bencana, minimal mereka dapat memahami bagaimana cara melakukan evakuasi mandiri bilamana terjadi bencana,” tuturnya.

Usai dibuka dr. H. April, pelatihan dilanjutkan dengan pemaparan dari pemateri yakni Tenaga Ahli BPBD Provinsi Sulsel, Jasman Ghadi, dan Koordinator Pos Unit Siaga SAR Basarnas Kendari Wilayah Lutim, Reppind, S.Si., M.A.P. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)

Yusuf Pombatu Dilantik PAW Anggota DPRD Gantikan H.Usman Sadik Sisa Masa Jabatan 2024-2029

MALILI, KABAR LUTIM- – Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli mewakili Bupati Luwu Timur menghadiri sekaligus mengikuti Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur dengan agenda pelantikan Pengganti Antar Waktu (PAW), di Ruang Rapat Paripurna, DPRD Lutim, Selasa (03/12/2024).

PAW ini menyangkut pemberhentian Anggota DPRD Luwu Timur atas nama H. Usman Sadik yang dilanjutkan oleh Yusuf Pombatu sisa masa jabatan 2024-2029 dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Diketahui bahwa H. Usman Sadik mundur dari posisi anggota DPRD Luwu Timur karena mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

H. Bahri Suli dalam kesempatan tersebut mengucapkan selamat kepada saudara Yusuf Pombatu sebagai anggota DPRD PAW masa bakti 2024-2029 menggantikan saudara H. Usman Sadik.

Pergantian Antar Waktu bagi Anggota DPRD ini, kata Bahri Suli, merupakan proses politik yang harus dilakukan sebagai upaya memenuhi kelengkapan keanggotaan DPRD, Tentu kita sepakat, bahwa selama ini jalinan kemitraan antara Pemerintah dan DPRD telah berjalan dengan baik, akan tetapi, masih banyak tantangan pembangunan yang harus segera di tindak lanjuti bersama-sama.

“Secara khusus saya berharap kepada saudara dapat segera melakukan penyesuaian diri untuk mengemban amanah rakyat. Sebagai kader partai politik, tentu saudara sudah mengetahui dan memahami kedudukan anggota DPRD, begitupun tugas, fungsi, wewenang, dan kewajiban yang mesti dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab demi kepentingan rakyat,” kata H. Bahri Suli.

Menurutnya, tugas dan tanggung jawab sebagai anggota DPRD adalah amanah yang sangat besar, dan saya yakin bahwa anggota DPRD yang baru ini akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, penuh integritas, dan komitmen untuk kepentingan masyarakat.

“Sebagai legislatif, peran DPRD sangat penting dalam mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah daerah, serta menjadi mitra yang konstruktif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di daerah kita,” ujarnya.

Selanjutnya Sekretaris Daerah H. Bahri Suli juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada saudara H. Usman Sadik dari Partai Amanat Nasional atas dukungan, kerjasama dan kontribusi yang telah diberikan semasa menjabat sebagai Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur yang telah berjuang untuk kemajuan daerah ini. Dedikasi dan komitmen dalam melayani masyarakat patut diapresiasi. Meskipun tugas sebagai Pimpinan dan anggota DPRD telah berakhir.

“Saya berharap kita tetap bekerjasama dan bersinergi untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Luwu Timur,” ucap Sekda Luwu Timur.

Terakhir, H. Bahri Suli juga mengajak kepada seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur untuk tetap bekerja sama, menciptakan sinergitas yang baik untuk kepentingan masyarakat.

Sidang Paripurna Pengucapan Sumpah dan Janji Anggota DPRD Luwu Timur sisa masa jabatan 2024 – 2029 dipimpin oleh Ketua DPRD Luwu Timur, Ober Datte, didampingi Wakil Ketua I dan II, HM. Siddiq, BM. dan Hj. Harisah Suharjo.

Sebelum pengambilan sumpah, terlebih dahulu pembacaaan keputusan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan. Kemudian pemanduan sumpah oleh Ketua DPRD Luwu Timur dilanjutkan penandatanganan berita acara pengucapan sumpah atau janji dan penyematan tanda keanggotaan DPRD Luwu Timur, penyerahan keputusan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan dan diakhiri dengan pembacaan doa.

Sidang Paripurna dihadiri Pimpinan dan segenap Anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa Lingkup Kabupaten Luwu Timur serta para undangan. (op/prokopim/ikp-humas/kominfo-sp)Sidang Paripurna dihadiri unsur Forkopimda Lutim, Pimpinan dan segenap Anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa Lingkup Kabupaten Luwu Timur serta para undangan.

Sekda Lutim Ajak Anggota DPRD Yang Baru Dilantik Untuk Memperkuat Sinergi

KABAR LUTIM– Usai pelantikan, dan pengangkatan sumpah dan janji anggota dewan PAW, Yusuf Pombatu, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Bahri Suli, mengajak anggota DPRD Luwu Timur yang baru dilantik untuk memperkuat sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam membangun daerah.

Ini disampaikannya saat memberikan sambutan di acara pelantikan tersebut, Selasa (03/12/2024).

Bahri Suli dalam kafasitasnya mewakili Bupati Luwu Timur, menekankan pentingnya kerjasama yang solid demi mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah, serta untuk menciptakan kebijakan yang dapat memajukan Luwu Timur.

Dalam sambutannya, Sekda Lutim berharap agar hubungan yang baik antara pemerintah dan anggota dewan dapat terjalin dengan baik, dengan saling mendukung dalam berbagai program pembangunan.

Sinergi ini, menurutnya, akan sangat menentukan keberhasilan dalam mengatasi tantangan pembangunan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Selain itu, Bahri Suli juga mengajak para anggota dewan yang baru dilantik untuk bekerja bersama-sama dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, serta memastikan bahwa anggaran daerah digunakan secara efektif dan efisien untuk kemajuan daerah.

“Selamat buat saudara Yusuf Pombatu yang telah dilantik menjadi anggota dewan, semoga ini membuat kita saling menguatkan untuk Luwu Timur yang berkelanjutan. ” Tutupnya.(*)

Sekda Lutim Kukuhkan Pajung Anti AIDS Tingkat Desa

KABARLUTIM-Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli secara resmi mengukuhkan Perangkat Jejaring Anggota Tim Aids (Pajung Anti Aids) tingkat desa sebanyak 128 desa dan kelurahan se Kabupaten Luwu Timur.

Pengukuhan ini dilakukan pada momentum Peringatan Hari AIDS Sedunia yang diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Lutim bekerjasama dengan KPA Provinsi Sulsel yang berlangsung di Aula Dinas Dikbud Lutim, Selasa (02/12/2024).

Dalam sambutannya, H. Bahri Suli mengatakan, untuk kegiatan tahun ini mengusung tema nasional yakni hak setara untuk semua, bersama kita bisa.

“Peringatan ini kita lakukan tidak hanya untuk menggugah keprihatinan bersama akan bahaya serius yang mengancam kehidupan umat manusia. Tetapi juga bagaimana kita memberikan kesempatan dan kesetaraan hak pendidikan dan pekerjaan kepada orang yang telah terjangkit virus HIV/AIDS,” ungkap Bahri Suli.

H. Bahri Suli menjelaskan, Pajung Anti Aids ini merupakan program dari pemerintah daerah.

“Pajung anti AIDS ini merupakan wujud untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap HIV/AIDS sehingga menjadi salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan dalam membantu mewujudkan ending HIV/AIDS pada 2030 di Luwu Timur,” jelas Bahri Suli.

Ia berharap, dengan dikukuhkannya Pajung Anti AIDS tingkat desa ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat Luwu Timur terhadap HIV/AIDS.

“Mewakili Bupati Luwu Timur, saya berharap sepenuhnya dengan dikukuhkannya pajung anti aids tingkat desa ini, dapat memberi dampak positif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Luwu Timur, terutama upaya pencegahan HIV AIDS dengan pemberdayaan masyarakat,” tandas Bahri Suli.

Sementara Kepala Dinkes Provinsi Sulsel, Dr. dr. H.,M., Ishaq Iskandar, M.Kes., MM.,MH mengapresiasi Pemkab Lutim yang bersedia memusatkan peringatan penting ini di Bumi Batara Guru.

“Mewakili Gubernur Sulsel, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lutim atas berjalan lancarnya rangkaian acara pada hari ini,” tuturnya.

Adapun rangkaian kegiatan yakni Seminar HIV/AIDS dan Narkoba serta Penyerahan Penghargaan kepada Kepala Daerah dan Pihak Swasta.

Turut hadir, Perwakilan Unsur Forkompimda Lutim, Sekretaris KPA Lutim, Andi Tulleng, Narasumber, Prof. Dr. Arlin Adam, SKM., M.Si., Kepala BNNK Palopo, AKBP. Herman S.Pd., MH., Testimoni ODHA, Indrayanti Septiyani Rundu, Ketua DWP Lutim, perwakilan Kepala Daerah se Sulsel, Management PT. Vale, perwakilan direktur RSUD inco Sorowako, perwakilan Direktur RSUD I Lagaligo, para Kepala PKM se Lutim, dan para tamu undangan. (res/ikp-humas/kominfo-sp)

PT Vale Perkuat Kesiapsiagaan Bersama Ahli Toksikologi Nasional

*Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja 

LUWU TIMUR, KABAR LUTIM – Wujud nyata kepedulian PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terhadap keselamatan kerja dilakukan melalui Pelatihan Penanganan Gigitan Ular. Memiliki wilayah operasi yang berdekatan dengan area hutan, potensi terserang hewan dan tumbuhan beracun perlu dimitigasi oleh Perseroan.

Kesadaran akan risiko bekerja di alam liar, mendorong PT Vale mengambil langkah proaktif melalui edukasi keselamatan kerja kepada karyawan serta tenaga medis di sekitar wilayah operasional.

Edukasi diberikan secara bergiliran dalam bentuk Pelatihan Penanganan Gigitan Ular di tiga lokasi, yakni Sorowako, Morowali dan Pomalaa pada (19-20 dan 22/11/2024). Sebanyak 400 peserta hadir untuk belajar bersama Ahli Toksikologi Nasional Dr dr. Tri Maharani, Sp.Em.

Dalam pelatihan ini, dr Tri Maharani membagikan wawasan dan keterampilan kepada para peserta mengenai penanganan darurat saat tergigit ular dan terpapar racun lainnya. Ia berbagi kekhawatiran terkait kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pertolongan pertama yang benar dalam kasus gigitan ular berbisa.

“Di Indonesia, tantangan terbesar adalah kurangnya pengetahuan yang benar tentang pertolongan pertama. Meskipun informasi mudah diakses melalui internet, banyak informasi keliru yang justru bisa memperburuk keadaan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pengetahuan mengenai jenis ular berbisa perlu dimiliki oleh setiap pekerja di lapangan. Ia menegaskan, waktu adalah faktor krusial dalam menangani paparan racun saat tergigit hewan. Dengan pengetahuan yang baik, dalam sepersekian detik kita tidak hanya berhasil menyelamatkan nyawa tetapi membantu mencegah dampak yang serius.

dr Tri Maharani juga menambahkan dalam mencegah gigitan ular dibutuhkan pemahaman mengenai teknik evakuasi ular secara aman dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan nilai PT Vale yakni menghargai bumi, sebagai langkah mitigasi risiko tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.

Tidak hanya belajar dari dr Tri Maharani, PT Vale juga merefleksikan kejadian gigitan ular yang pernah menimpah pekerja di lapangan. Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, ada 6 kasus akibat gigitan hewan berbisa ditemukan di Blok Sorowako.

Darmawan, salah satu kontraktor PT Vale pernah mengalami gigitan ular berbisa saat melakukan pekerjaan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan. Berada di hutan terbuka yang ditumbuhi banyak tanaman pakis, membuatnya sulit membedakan tumbuhan dan hewan yang sedang berkamuflase.

“Saat itu saya bekerja di hutan dan tidak melihat ada ular yang bersembunyi di balik tanaman pakis. Ular menyerang lengan dan saya berusaha tenang sesuai dengan materi keselamatan kerja yang saya dapatkan sebelumnya. Saya telpon teman dan dibantu untuk penanganan pertama lalu dirujuk ke Rumah Sakit PT Vale,” katanya.

Setelah menjadi korban gigitan ular, Darmawansyah merasa edukasi penanganan pertama serta pengenalan jenis hewan berbisa sangat penting. Ia berpesan kepada para pekerja lainnya untuk selalu waspada dan mempelajari kondisi alam di sekitar tempat kerja.

Selaras dengan harapan Darmawansyah, Head of Health, Safety, Environment & Risk Project PT Vale, Oktavianus Riza Ganna, mengatakan pelatihan praktis ini sangat penting untuk memastikan setiap pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan dalam situasi darurat.

“Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen PT Vale untuk mengimplementasikan nilai life matter most. Perseroan senantiasa berupaya untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja. Kami ingin agar setiap karyawan merasa siap dan percaya diri dalam menghadapi situasi kritis,” ujar Riza.

*Sub Judul: Edukasi Masyarakat melalui Tenaga Medis*

Pengetahuan mengenai cara menangani gigitan ular berbisa perlu disebarkan ke lebih banyak orang. Tidak dapat dipungkiri, bukan hanya pekerja lapangan yang bisa terdampak. Melainkan masyarakat sekitar wilayah operasional PT Vale juga berpotensi terkena serangan hewan dan tumbuhan beracun.

Hal ini mendorong PT Vale tidak hanya melibatkan para pekerja namun juga menggandeng Dinas Kesehatan dan Tenaga Medis Lokal di setiap desa pemberdayaan.

Perseroan menyadari penanganan keadaan darurat, mulai dari kejadian di lapangan hingga dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat harus memiliki keterikatan. Seperti yang dijelaskan dr. Tri Maharani jika penanganan awal salah, maka potensi risiko kematian atau dampak serius lainnya bisa muncul.

Setelah diberikan berikan materi, berbagai pandangan dari tenaga medis bermunculan. Salah satunya dari dr. Sukmawati Arifuddin yang bekerja di Puskesmas Bantilang. Ia merasa pelatihan sangat relevan dan bermanfaat baginya yang bertugas di wilayah dekat dengan kawasan hutan.

“Sosialisasi ini memberikan edukasi yang baru bagi kami. Sebagai tenaga medis, kami butuh memperdalam pemahaman soal bagaimana penanganan darurat akibat gigitan hewan beracun terlebih dahulu, sebelum menyebarkannya ke masyarakat,” ujarnya.

Sulaiman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali juga merasa sangat bersyukur karena Perseroan telah memfasilitasi pelatihan gawat darurat yang kasusnya sangat dekat dalam kehidupan masyarakat.

“Terima kasih PT Vale untuk kegiatan edukasi kepada para tenaga kesehatan. Melihat pengalaman dan kemampuan dari pemateri yang luas dalam bidang toksikologi, kami merasa lebih yakin dan terinformasi mengenai langkah-langkah yang tepat dalam penanganan gigitan ular,” pungkasnya.

PT Vale berkomitmen untuk terus mengedepankan keselamatan kerja dalam setiap aspek operasionalnya, dan pelatihan semacam ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meminimalkan risiko dan memastikan kesejahteraan seluruh tim yang terlibat.(*)

Legislator PDI-P Dukung Penuh Dukcapil Lutim Bangun Sistem Administrasi

KABAR LUTIM – Anggota DPRD Luwu Timur dari Fraksi PDI-P Muhammad Nur mendukung penuh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil membangun sistem administrasi kependudukan yang modern dan terintegrasi.

Ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik di suatu negara atau daerah. Demikian disampaikannya, Senin ( 02/12/2024).

Menurut Muhammad Nur, sistem yang baik akan mempermudah pengelolaan data penduduk, memastikan keakuratan data, serta memberikan akses yang cepat dan transparan kepada masyarakat dan pemerintah.

Kemudian yang dimaksud dengan sistem administrasi kependudukan yang modern dan terintegrasi adalah :

1. Digitalisasi Data Penduduk:

Pencatatan dan Pengelolaan Data secara Elektronik: Seluruh data kependudukan, seperti KTP, KK, dan akta kelahiran, harus dicatat dan dikelola secara elektronik untuk mengurangi kesalahan manusia dan mempermudah akses serta pembaruan data.

Penggunaan Teknologi Informasi: Menggunakan aplikasi dan platform berbasis teknologi untuk mempermudah pengumpulan, pengelolaan, dan pemrosesan data penduduk secara efisien.

2. Integrasi Lintas Sektor:

Kolaborasi antar Instansi Pemerintah: Sistem administrasi kependudukan harus terhubung dengan berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan sosial, untuk mempermudah pertukaran data yang relevan.

” Ini pangkalan data harus terpusat, dengan membuat sistem pangkalan data terpusat yang dapat diakses oleh berbagai instansi terkait, dengan memperhatikan aspek keamanan dan privasi data. ” Ujarnya.

3. Kemudahan Akses dan Layanan Publik:

Layanan Online: Menyediakan platform layanan online untuk pengajuan dokumen kependudukan, seperti KTP, KK, dan lainnya, sehingga masyarakat tidak perlu datang langsung ke kantor pemerintahan.

” Harus ada Layanan Mobile: Aplikasi mobile yang memungkinkan warga untuk mengakses dan memperbarui data kependudukan mereka, serta menerima informasi terkait administrasi kependudukan secara real-time.” Jelasnya.

4. Keamanan dan Perlindungan Data:

Keamanan Sistem: Mengimplementasikan sistem keamanan yang ketat untuk melindungi data pribadi warga dari ancaman kebocoran atau penyalahgunaan.

Kepatuhan pada Regulasi: Memastikan sistem administrasi kependudukan mematuhi peraturan perlindungan data pribadi, seperti yang diatur dalam undang-undang perlindungan data pribadi.

5. Peningkatan Sumber Daya Manusia:

Pelatihan dan Pengembangan SDM: Memberikan pelatihan kepada petugas yang mengelola administrasi kependudukan agar mereka memiliki kompetensi dalam menggunakan teknologi terbaru dan memahami regulasi yang berlaku.

Penyuluhan kepada Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya administrasi kependudukan dan cara mengakses layanan secara digital.

6. Infrastruktur Teknologi yang Memadai:

Penyediaan Infrastruktur Digital: Pemerintah harus menyediakan infrastruktur yang memadai, seperti jaringan internet yang stabil dan pusat data yang aman, untuk mendukung sistem administrasi kependudukan yang modern.

7. Evaluasi dan Pemeliharaan Sistem:

Pemeliharaan Berkala: Sistem administrasi kependudukan harus terus dievaluasi dan diperbarui secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

Tanggapan terhadap Masukan Masyarakat: Membangun mekanisme untuk menerima masukan atau keluhan dari masyarakat terkait pelayanan administrasi kependudukan, sehingga sistem dapat terus diperbaiki.

” Dengan demikian, administrasi kependudukan yang modern dan terintegrasi, diharapkan dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kecepatan layanan publik, serta mempermudah pemerintah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang berbasis data.” tutup Muh. Nur

Ketua DPRD Luwu Timur Ober Datte Pimpin Proses Gladi Pelantikan PAW Anggota DPRD Luwu Timur

KABAR LUTIM- Dipimpin Ketua DPRD Luwu Timur, Ober Datte proses gladi pelantikan Anggota DPRD Luwu Timur hasil Pergantian Antar Waktu (PAW), Senin (02/12/2024) yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRD Luwu Timur berjalan sukses.

Sekwan DPRD Luwu Timur, Aswan Azis kepada media ini menuturkan proses pelantikan anggota DPRD Luwu Timr hasil PAW akan digelar besok, Selasa (03/12/2024) di Gedung DPRD Luwu Timur

” Hari ini gladinya berlangsung sesuai rencana, Tadi gladi dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Luwu Timur begitupun dengan pelantikannya besok,” Ujar Aswan

Diketahui politikus PAN, Yusuf Pombatu akan dilantik sebagai anggota DPRD Luwu Timur menggantikan H.Usman Sadik yang memilih mengundurkan diri karena maju sebagai Calon Wakil Bupati di Pilkada tahun ini.

Yusuf Pombatu sendiri dalam Pileg Januari lalu berhasil duduk diperingkat ke-tiga dengan total raihan suara sebanyak 539. Untuk di Dapil 5 (Nuha – Towuti), Partai PAN berhasil meloloskan dua kadernya sehingga secara otomatis jika ada salah satu anggota DPRD terpilih lantas mengundurkan diri, maka calon dengan perolehan suara ke-tiga yang akan dilantik