Dinkes  Himbau Masyarakat Waspadai Penyakit Ini di Musim Hujan 

KABAR LUTIM | MALILI– Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang rentan terjadi di musim  penghujan.

Itu disampaikan plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur, dr Adan, Kamis , 7 Desember 2023.

Menurutnya, Saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan ini masyarakat rentan terserang penyakit dikarenakan menurunnya daya tahan tubuh. Seperti penyakit influenza dan gangguan pencernaan.

Akibat penurunan daya tahan tubuh, di musim Hujan  ini masyarakat lebih rentan terserang penyakit infeksi.

Tidak hanya itu, Masyarakat juga harus mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD

“Di musim hujan, memungkinkan adanya genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti,”katanya

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu melaksanakan 3M yakni menguras tempat penampungan air atau bak mandi, kemudian menutupnya, dan menimbun benda yang dapat menampung hujan.

Dinkes juga mengimbau masyarakat dapat memerhatikan peringatan ini sebagai bentuk pencegahan sebelum terserang penyakit

“Masyarakat juga diminta segera langsung ke puskesmas terdekat bila mengalami demam tinggi lebih dari 3 hari , sehingga mendapatkan penanganan yang cepat,”kuncinya.(*)

DP2KB Identifikasi 7.588 Keluarga Berisiko Stunting di Luwu Timur

KABAR LUTIM | MALILI– Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Luwu Timur mencatat ada 7.588 Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Luwu Timur teridentifikasi merupakan keluarga berisiko stunting.

Itu disampaikan Kadis (DP2KB) Lutim, Hj. Puspawati Husler, melalui Kepala Bidang KB , Suliati saat dikonfirmasi Wartawan, Selasa 23 Oktober 2023.

Dikatakan Suliati, Data tersebut Berdasarkan Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 atau (PK22 ) di 11 kecamatan di Luwu Timur.

Ia menjelaskan, PK22 sendiri merupakan kegiatan pengumpulan data mikro tentang data kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

“Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode sensus, di mana kader mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan dengan kunjungan ke rumah,”kata Suliati

Dijelaskan Suliati, Adapun sasaran Keluarga Berisiko Stunting yaitu kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 59 Bulan.

Sasaran lain adalah pasangan usia subur yang butuh ber-KB menggunakan alat kontrasepsi (alkon) modern namun tidak terlayani agar mereka tidak mengalami stunting.

Ia menambahkan, dalam penanganan Stanting ini tidak hanya DP2KB tapi melibatkan lintas sektor , termasuk diantaranya Dinas PU-PR terkait untuk mencari keluarga yang tidak mempunyai sumber air minum sehat.

Kemudian, rumah tidak layak untuk dihuni, ibu yang terlalu tua untuk hamil dan melahirkan, terlalu dekat jarak anak yang dilahirkan, atau terlalu muda untuk melahirkan.

“Untuk itu, Pemerintah Luwu Timur melakukan upaya ini sekaligus mencapai 14 persen prevalensi stunting sesuai target Nasional,”tandas Sulianti

Ia menambahkan, dalam penanganan stanting ini, pihaknya mendapatkan dana Rp 2,1 Miliar dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Khusus DP2KB, Rp 2,1 miliar, masih ada juga di Dinas terkait , untuk itu dibutuhkan komitmen dan kolaborasi semua stakeholder dalam menanggulangi stunting, yang dituangkan pada program dan kegiatan,”pungkasnya.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mencatat ada 874 kasus stanting di Luwu Timur, data per- Agustus tahun 2023.

Itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Luwu Timur, Nelli Mualim, Selasa 23 Oktober 2023.

Jumlah tersebut  berdasarkan sistem aplikasi online Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).(*)

Berikut Data Keluarga Berisiko Stanting Berdasarkan PK22 di 11 Kecamatan di Luwu Timur

  • Kecamatan Mangkutana, jumlah Keluarga Berisiko 398 (KK)
  • Kecamatan Nuha, Jumlah Keluarga Berisiko 766 (KK)
  • Kecamatan Towuti, Jumlah Keluarga Berisiko 1.272 (KK)
  • Kecamatan Malili , Jumlah Keluarga Berisiko 1.289 (KK)
  • Kecamatan Angkona, Jumlah Keluarga Berisiko 754 (KK)
  • Kecamatan Wotu, Jumlah Keluarga Berisiko 896 (KK)
  • Kecamatan Burau, Jumlah Keluarga Berisiko 965 (KK)
  • Kecamatan Tomoni , Jumlah Keluarga Berisiko 495 (KK)
  • Kecamatan Tomoni – Timur, Jumlah Keluarga Berisiko 264 (KK)
  • Kecamatan Kalena , Jumlah Keluarga Berisiko 211 (KK)
  • Kecamatan Wasuponda, Jumlah Keluarga Berisiko 278 (KK)

Dinkes Himbau Masyarakat Waspadai Penyakit di Musim Pancaroba

KABAR LUTIM | MALILI– Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang rentan terjadi di musim pancaroba atau peralihan kemarau ke musim penghujan.

Itu disampaikan plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur, dr Adan, Rabu 9 Agustus 2023.

Dikatakan dr Adnan, Peralihan musim ini masyarakat diminta senantiasa menjaga pola hidup sehat, bersih, dan beristirahat cukup.

“Masyarakat harus selalu menjaga pola hidup sehat. Istirahat yang cukup, ” kata dr Andan

Menurutnya, Saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan ini masyarakat rentan terserang penyakit dikarenakan menurunnya daya tahan tubuh. Seperti penyakit influenza dan gangguan pencernaan.

Akibat penurunan daya tahan tubuh, di musim pancaroba ini masyarakat lebih rentan terserang penyakit infeksi.

“penyakit yang kadang muncul saat pancaroba disebabkan oleh virus, sehingga masyarakat harus sigap dalam penanganan penyakit,”tambahnya

Tidak hanya itu, Masyarakat juga harus mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD

“Di musim hujan, memungkinkan adanya genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti,”katanya

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu melaksanakan 3M yakni menguras tempat penampungan air atau bak mandi, kemudian menutupnya, dan menimbun benda yang dapat menampung hujan.

Dinkes juga mengimbau masyarakat dapat memerhatikan peringatan ini sebagai bentuk pencegahan sebelum terserang penyakit

“Masyarakat juga diminta segera langsung ke puskesmas terdekat bila mengalami demam tinggi lebih dari 3 hari , sehingga mendapatkan penanganan yang cepat,”kuncinya.(*)

Ikatan Apoteker Indonesia Lutim Gelar Konfercab dan Seminar Nasional

MALILI– Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Luwu Timur menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) yang dirangkai dengan Seminar Nasional, di Hotel Sikumbang, Kecamatab Tomoni, Minggu (12/03/2023).

Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan, dr. H. April mewakili Bupati Luwu Timur membuka kegiatan dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah mengapresiasi pelaksanaan Seminar Nasional dan Konfercab Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Luwu Timur.

Menurut dr. April, Pembangunan bidang Kesehatan termasuk Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDMK) menjadi prioritas di Kab. Lutim, mulai peningkatan kuantitas SDMK Kefarmasian, Ketersediasn Alkes, Obat dan Bahan Kefarmasian baik di seluruh Fasilitas Sarana Kesehatan Puskesmas/Dinkes termasuk penyiapan anggaran obat PKD dan RSUD menyiapkan anggaran obat di luar Fornas milik Pemerintah.

“Pemerintah daerah juga mendorong peningkatan jumlah sarana Apotek, baik milik pemerintah maupun swasta untuk menjamin kebutuhan masyarakat terhadap obat dan sediaan Farmasi lainnya di Lutim,” ujarnya.

“Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan stakholder terkait seperti IAI, BBPOM/Loka POM, dapat berkontribusi, bersinergi dengan pemerintah guna meningkatkan kualitas Pelayanan Kefarmasian, dengan cara mengedukasi masyarakat serta memonitor pengobatan yang rasional sesuai standar dan aturan ditengah perkembangan pengobatan Swamedikasi oleh masyarakat yang begitu pesat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” jelas, dr. H. April.

Sementara Panitia pelaksana Seminar dan Konfercab IAI Kabupaten Luwu Timur tahun 2023, Apt. Riki Andriawan, S.Farm, dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan sebagai penyegaran kepengurusan IAI Cabang Luwu Timur agar program kegiatan IAI di Luwu Timur dapat dilaksanakan dengan baik.

Selain itu juga, memberi tambahan pengetahuan kepada Apoteker maupun tenaga farmasi lainnya yang ada wilayah di Lutim maupun luar wilayah Luwu Timur, sekaligus Sebagai sarana konsolidasi dan penguatan IAI cabang Luwu Timur dan sebagai perpanjangan tangan dari Pengurus Daerah IAI Sulawesi Selatan yang baru terbentuk.

“Untuk Konferensi Cabang, bertujuan untuk melanjutkan estafet kepengurusan IAI cabang Luwu Timur. Melalui Konfercab ini diharapkan dapat melahirkan kader pengurus yang amanah dan bisa meningkatkan rasa persaudaran sesama apoteker Kabupaten Luwu Timur,” imbuhnya.

“Kita berharap kegiatan ini bisa tepat sasaran sehingga IAI dapat berdampingan dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Luwu Timur,” tambah Riki Andriawan.

Sementara untuk Narasumber Seminar Nasional adalah Apt. Andi Alfian, S.Si.,M.Si dan Apt. Muhammad Ridwan, S.Si.,M.Sc.

Turut hadir Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sulawesi Selatan, Ketua PC IAI Lutim, Kab. Luwu Utara, Kota Palopo, Kab. Luwu, dan Kab. Sidrap, Organisasi Profesi IDI, PDGI, PPNI, IBI, PAFI, HAKLI, PERSAGI, IAKMI, PATELKI dan apoteker se Luwu Timur. (*)

Dialokasikan Rp 14,7 Miliar , Rumah Sakit Atue di Malili Segera Dibangun

LUTIM–  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur mengalokasikan Anggaran APBD untuk Pembangunan Rumah sakit di Desa Atue Malili Rp 14,7 Milyar.

Saat ini pembangunan Rumah Sakit Atue tinggal menunggu proses tender untuk pelaksanaannya tahun 2023.

Lokasi pembangunan Rumah Sakit Atue ini berlokasi di Desa Atue, Kecamatan, Malili, Luwu Timur tepat di poros jalan nasional.

Tahun 2022 lalu, Pemkab melalui Dinas Kesehatan sudah melakukan penimbunan hingga pemetaan lahan dan pemancangan.

Camat Malili Nasir Dj dalam rapat kordinasi yang dilaksanakan di Desa pasi pasi pada Rabu (22 Pebruari 2022) menyampaikan jika tahun ini pemerintah kabupaten Luwu Timur mulai melaksanakan pembangunan Rumah sakit Atue yang sempat tertunda akibat Corona .

“Insya Allah tahun ini pembangunan Rumah Sakit Atue akan segera dilaksanakan, “kata Nasir dihadapan peserta rakor yang diikuti oleh seluruh kepala Desa dan kelurahan se kecamatan Malili.(*)

Tak Perlu Lagi Ke RSUD, Puskesmas di Luwu Timur Sudah Miliki Layanan USG Ibu Hamil

LUTIM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu Timur terus mengenjot pelayanan Kesehatan secara maksimal khususnya di Puskesmas.

Diaman salah satunya, Pelayanan Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil.

Diketahui, saat ini sudah tersedia alat USG atau ultrasonografi di sejumlah puskesmas di Luwu Timur termasuk di Puskesmas Burau.

Kepala Puskesmas Burau, Nurhafia Hafid mengatakan keperluan USG tidak harus ke RSUD I La Galigo Wotu lagi. Karna,Puskesmas Burau saat ini telah menyediakan alat pemeriksaan USG.

“Silahkan ibu-ibu hamil ke Puskesmas Burau untuk melakukan USG karena peralatannya sudah tersedia,” Sebutnya.

Ibu hamil pun disarankan agar memeriksakan janin ke puskesmas.

USG merupakan metode pemeriksaan untuk mengetahui penyebab keluhan yang dialami pasien.

Selain untuk keperluan diagnosis, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk memantau perkembangan janin dan skrining rutin untuk mendeteksi penyakit tertentu secara dini.

USG atau ultrasonografi adalah teknik pemindaian dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau citra dari kondisi organ atau jaringan dalam tubuh pasien.(*)