PT.Vale Indonesia Raih Pengakuan Tinggi di Indeks Integritas Bisnis Lestari

*Buktikan Komitmen Kuat dalam Praktik ESG*

JAKARTA – Sebagai salah satu produsen nikel berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk meraih pengakuan prestisius dalam Indeks Integritas Bisnis Lestari, yang diluncurkan oleh Transparency International Indonesia (TII) bersama TEMPO Data Science.

Indeks ini menjadi tolok ukur penting yang mengevaluasi integrasi prinsip Environment, Social, Governance (ESG) ke dalam praktik bisnis berdasarkan tiga aspek utama: anti-korupsi, penghormatan hak asasi manusia (HAM), dan pelestarian lingkungan hidup.

Melalui evaluasi terhadap 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan laporan keberlanjutan, kode etik, dan dokumen informasi publik lainnya, PT Vale Indonesia Tbk menerima penghargaan di kategori berikut:
1. Aspek Bisnis Berintegritas / Anti-Korupsi – Kategori EMERALD: PT Vale telah mengimplementasikan kebijakan anti-korupsi dan anti-suap yang transparan, disertai mekanisme pelaporan (whistleblowing) yang efektif untuk mencegah praktik tidak etis.
• Tata kelola perusahaan secara konsisten mengikuti standar internasional untuk memastikan integritas dalam operasional sehari-hari.
2. Aspek Bisnis dan Hak Asasi Manusia – Kategori EMERALD: Penghormatan terhadap HAM diwujudkan melalui program pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar area tambang kami, termasuk dukungan di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan kapasitas.
• Kebijakan keberagaman yang diterapkan telah mendorong perempuan untuk mengambil peran strategis di sektor pertambangan, sebuah langkah penting dalam inklusi sosial.
3. Aspek Lingkungan Hidup – Kategori RUBY: PT Vale memanfaatkan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air, yang telah mengurangi emisi karbon secara signifikan.
• Reklamasi lahan bekas tambang telah menghasilkan jutaan pohon baru untuk memulihkan keanekaragaman hayati dan meningkatkan kualitas lingkungan.
4. Indeks Total – Kategori SAPPHIRE: Penghargaan ini mencerminkan keberhasilan PT Vale dalam mengintegrasikan ketiga pilar ESG ke dalam strategi dan operasional perusahaan, menciptakan dampak positif jangka panjang bagi pemangku kepentingan dan lingkungan.

Keberhasilan PT Vale dalam meraih penghargaan ini adalah hasil dari pendekatan strategis perusahaan yang memprioritaskan keberlanjutan dan integritas dalam semua aspek bisnis.

Andaru Adi, Manager of Corporate Finance and Investor Relations PT Vale Indonesia Tbk, menjelaskan, “Penghargaan ini adalah bukti nyata dari komitmen PT Vale Indonesia untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam setiap aspek operasional kami.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras tim kami, dukungan dari para pemangku kepentingan, dan pendekatan strategis yang berfokus pada tata kelola yang baik, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pelestarian lingkungan.

“Kami terus berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan, sejalan dengan visi kami untuk mendukung transisi energi bersih dan keberlanjutan global,”ujarnya.

Indeks ini mendorong perusahaan di Indonesia untuk dapat memastikan tata kelola yang bebas korupsi sebagai pondasi keberlanjutan. Selain itu, mampu mengintegrasikan penghormatan terhadap HAM dalam kebijakan dan program sosial. Selain itu, mengimplementasikan praktik pelestarian lingkungan yang berorientasi pada masa depan.

Ia menambahkan, dengan memanfaatkan sumber daya secara bertanggung jawab, mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga air, serta memastikan transparansi melalui laporan keberlanjutan. “Kami berhasil menciptakan keseimbangan antara pencapaian kinerja bisnis dan tanggung jawab sosial. Hal ini yang memungkinkan kami untuk mencapai pengakuan di Indeks Integritas Bisnis Lestari,”ujarnya.

Sebagai pelopor dalam pertambangan berkelanjutan, PT Vale terus berkomitmen untuk memimpin transisi energi bersih dengan memanfaatkan teknologi rendah emisi dan praktik ramah lingkungan. Kami percaya bahwa setiap langkah menuju keberlanjutan membawa manfaat nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.(*)

PT Vale Indonesia Tbk Capai Peningkatan Peringkat Kredit BB+

*Perkuat Kepercayaan Investor dan Memajukan Pertumbuhan Strategis

JAKARTA– Sebagai salah satu perusahaan tambang nikel berkelanjutan terbesar di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) meraih pencapaian penting dengan peningkatan peringkat kreditnya oleh S&P Global Ratings dari ‘BB’ menjadi ‘BB+’ dengan prospek stabil.

Pencapaian ini menandai langkah besar yang meningkatkan kredibilitas PT Vale di pasar keuangan global, mencerminkan pengelolaan keuangan yang bijaksana, serta menegaskan dukungan strategis dari PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (“MIND ID”), holding tambang milik negara.

Peningkatan peringkat kredit ini hadir di momen yang krusial ketika PT Vale menyelaraskan strategi jangka panjangnya dengan agenda nasional Indonesia untuk pertumbuhan industri dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

S&P Global Ratings menyoroti peran penting MIND ID dalam mendorong transformasi ini, dengan kepemilikan 34% yang memberikan pengawasan dan dukungan modal yang kuat terhadap inisiatif strategis PT Vale, termasuk pengembangan tambang nikel baru dan peningkatan kapasitas pengolahan hilir.

Peningkatan saham MINDID di PT Vale sejalan dengan aspirasi pemerintah Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional yang kuat dan percepatan pertumbuhan hilirisasi industri mineral Indonesia, sementara PT Vale mendapatkan pertambahan nilai dan manfaat dari sinergi di antara anggota grup MIND ID.

Rizky Putra, Direktur Keuangan PT Vale, menyatakan, “Peningkatan peringkat kredit ini adalah bukti nyata dari pengelolaan keuangan yang disiplin oleh PT Vale serta pentingnya peran strategis kami dalam ekosistem pertambangan Indonesia.

Kepercayaan yang meningkat dari investor dan pemberi pinjaman akan memungkinkan kami mengakses pendanaan yang lebih besar dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif.

Hal ini pada akhirnya akan mempercepat proyek transformasi yang mendorong pertumbuhan jangka panjang dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,”katanya.

Peringkat ini juga mengakui manajemen keuangan PT Vale, di mana Perseroan berhasil mempertahankan posisi kas yang kuat serta rasio utang terhadap EBITDA yang diperkirakan tetap di bawah ambang batas fase pengembangan.

Meski menghadapi tantangan di pasar nikel global, PT Vale menunjukkan ketangguhan dengan menunda belanja modal yang tidak mendesak sambil tetap fokus pada investasi strategis.

Akhmad Fazri, Direktur Keuangan MIND ID, menekankan, “Pencapaian ini mencerminkan kekuatan kolaborasi antara PT Vale dan MIND ID. Ini menegaskan komitmen kami untuk mendukung entitas strategis yang berperan penting dalam pengembangan hilirisasi mineral Indonesia. Peningkatan peringkat kredit ini tidak hanya memperkuat posisi pasar PT Vale tetapi juga meningkatkan kredibilitas industri tambang Indonesia di panggung global. Bersama, kami menciptakan jalur untuk dampak ekonomi yang lebih besar, keberlanjutan, dan inovasi.”

Peningkatan peringkat kredit ini merupakan bukti ketangguhan keuangan PT Vale serta kekuatan kemitraan strategisnya. Dengan akses yang lebih luas terhadap pembiayaan yang kompetitif, PT Vale berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai, memperkuat perannya sebagai kontributor utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia.(*)

Gerakkan Generasi Muda untuk Aksi Nyata Lingkungan

*PT Vale Kampanye ESG Demi Masa Depan Berkelanjutan

MAKASSAR– Dalam langkah strategis untuk memperkuat kesadaran global akan keberlanjutan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari Mining Industri Indonesia (MindID) menggelar Identitas Talk bersama Universitas Hasanuddin (UNHAS) sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-50 Penerbitan Kampus (PK) Identitas.

Mengangkat tema “Dari Media Sosial ke Aksi Nyata: Anak Muda dan Lingkungan Sehat Berkelanjutan,” acara ini berhasil menginspirasi ratusan peserta, termasuk mahasiswa, akademisi, dan NGO, untuk bersama-sama mendukung penerapan Environment, Social, and Governance (ESG) dalam menjaga masa depan yang lebih hijau, di Auditorium Prof. A. Amiruddin, Jumat (6/12/2024).

Kegiatan ini menegaskan komitmen PT Vale dalam mendorong peran generasi muda sebagai motor penggerak perubahan lingkungan, sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap pencapaian target Net Zero Emissions yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan yakni menghargai bumi dan masyarakat, serta sejalan dengan prinisp People, Planet dan Profit (3P).

Menurut Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, aksi keberlanjutan adalah tanggung jawab kolektif. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

“PT Vale telah menjalankan good mining practices selama 56 tahun dengan menjaga ekosistem Danau Matano, merehabilitasi lahan lebih dari 2,5 kali dari yang dibuka, serta melibatkan generasi muda dalam berbagai inisiatif lingkungan,” jelas Endra.

Salah satu contoh nyata adalah program Hari Konservasi Alam Nasional 2023, di mana PT Vale melibatkan 34 pelajar SMA/SMK se-Luwu Timur untuk menanam mangrove di pesisir Laut Malili, yang bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Kegiatan Identitas Talk ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga bukti nyata sinergi antara PT Vale dan UNHAS dalam membangun ekosistem keberlanjutan.
Saat ini, PT Vale percaya bahwa kolaborasi dengan generasi muda adalah kunci untuk menciptakan perubahan nyata. Melalui kampanye ESG dan program edukasi, perusahaan terus menginspirasi anak muda untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keberlanjutan.

“Harapan kami, kegiatan ini akan memotivasi lebih banyak pihak untuk bersama-sama menjaga bumi, sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai pemimpin global dalam solusi keberlanjutan,” tutup Endra.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen PT Vale terhadap SDG 13 (penanganan perubahan iklim) dan target Net Zero Emissions pada 2050, menjadikan perusahaan sebagai salah satu pelopor utama keberlanjutan di Indonesia.

Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Prof.dr. Eng. Adi Maulana, S.T, M.Phil, menyampaikan apresiasi untuk PT Vale Indonesia yang selama ini banyak mendukung berbagai kegiatan Unhas.

“Kita juga akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan PT Vale, selama ini PT telah banyak mensupport kegiatan-kegiatan Unhas. Kegiatan Ident Talk merupakan hal baik untuk melakukan sharing ide terkait upaya anak muda dalam mendukung lingkungan berkelanjutan,” ungkap Adi Maulana disambut tepuk tangan peserta talkshow.

Dia menyebutkan, Unhas dan PT Vale punya sejarah yang panjang, dan selalu berkolaborasi dalam berbagai kegiatan selama ini.

Terkait event Ident Talk yang mengangkat tema media sosial, pemuda dan lingkungan, Adi menyinggung target Indonesia Emas 2045 yang ditandai dengan penghasilan masyarakat Indonesia rata-rata USD 14.000 per tahun, dibandingkan saat ini sebesar USD 3.000.

Menurut dia, selain target-target pengurangan emisi karbon, target lainnya adalah tingkat korupsi yang bisa berkurang karena penghasilan naik dan biaya kesehatan serta pendidikan yang terjamin.

“Masalah pertama yang bisa memicu korupsi, adalah orang tua yang ingin anaknya terjamin pendidikannya, masa depannya. Kedua, kalau sakit, negara belum bisa memberi jaminan kesehatan sampai 100 persen. Makanya orang orang berlomba cari duit supaya kalau sakit bisa berobat ke luar negeri, ke Singapura dan lainnya.Ketiga, belum ada jaminan di hari tua,” ungkap dia.

Pembicara lainnya, Nurul Masyiah Rani, Dosen Teknik Lingkungan Unhas, menyebutkan, upaya-upaya dekarbonisasi atau mengurangi emisi karbon bukan cuma tanggung jawab pemerintah.

Semua masyarakat khususnya anak muda juga harus berupaya menurunkan emisi karbon. Dosen Antropologi Unhas Dr. Yahya, MA menuturkan, pemanasan global terjadi karena ada industri ekstraktif, namun yang jauh berbahaya petani masyarakat. Dimana sekarang petani diarahkan untuk menanam tanaman orientasi market, maka terjadilah marketisasi, profitisasi dan konsekuensinya deforetisasi.

“Pengalaman di PT Vale, rusak hutan karena tanaman merica dan sama sekali tidak bisa dikontrol, karena permintaan luar biasa dasyat. Isu-isu selalu luput, bahwa ada aktifitas penduduk yang sangat berkontribusi pada kerusakaan ekosistem,”tuturnya.

Begitupun, ketika membahas lingkungan berkelanjutan harusnya masyarakat disana hidupnya juga berkelanjutan. Hadirnya kebijakan deforestasi menghabisi masyarakat lokal atau indigineous people, ketika pemerintah menetapkan kawasan hutan lindung maka akses masyarakat hilang, hak-hak ekonomi hilang.

Hak budaya, ekonomi penduduk lokal termarginalisasi terjadi etnosida.
Identitas Talk merupakan talkshow yang menjadi rangkaian kegiatan dari Dies Natalis Penerbitan Kampus (PK) Identitas Unhas ke-50 tahun.

Kegiatan menghadirkan narasumber President Site Reliability Engineering (SRE) Unhas Adib Mapparaga, Member Society of Indonesian Science Journalists (SISJ) Irmawati, Dosen Teknik Lingkungan Unhas Nurul Masyiah Rani. Sementara hadir sebagai penanggap Peneliti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Slamet Riyadi, Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup Unhas Prof Anwar Daud, Akademisi Teknik Lingkungan Unhas Dr. Eng, Irwan Ridwan Rahim dan moderator oleh Direktur Kemahasiswaan Unhas Abdullah Sanusi. (*)

Sehat Bersama, PT Vale Gelar Aksi Donor Darah Serentak di Morowali dan Pomalaa

MOROWALI – Dalam upaya memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai bagian dari group MIND ID mempertegas komitmennya terhadap kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan aksi donor darah dan pemeriksaan _Voluntary Counseling and Testing_ (VCT) serentak di dua lokasi pengembangan proyek strategisnya: Morowali dan Pomalaa yang dimulai sejak tanggal 30 November dan ditutup hari ini dengan mengumpulkan total 174 kantong.

Kegiatan ini menggambarkan pendekatan kolaboratif antara perusahaan, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menciptakan dampak nyata terhadap kesehatan komunitas lokal.

Melalui aksi ini, sekitar 174 kantong darah terdiri dari 84 kantong dari Indonesia Growth Project (IGP) Morowali dan 90 kantong dari IGP Pomalaa berhasil di kumpulkan. Darah yang terkumpul dengan dukungan dari Palang Merah Indonesia (PMI) di Pomalaa dan Unit Transfusi Darah RSUD Morowali, akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan kritis stok darah di fasilitas kesehatan setempat.

“Donor darah bukan hanya tindakan kemanusiaan, tetapi juga bentuk nyata dari semangat berbagi dan tanggung jawab sosial perusahaan,” ujar Octavianus Riza Ganna, Head of Health, Safety, Environment, and Risk (HSER) Project PT Vale. “Melalui momen Hari Kesehatan Nasional ini, kami ingin menginspirasi lebih banyak pihak untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan peduli,”katanya.

Riza juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai inisiatif berkelanjutan PT Vale dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar area operasional perusahaan. PT Vale menargetkan agar aksi donor darah ini dapat menjadi agenda tahunan yang konsisten menghadirkan manfaat positif.

Kepala PMI Kabupaten Kolaka, Andi Wahidah, mengapresiasi inisiatif PT Vale, menyebut langkah ini sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Langkah ini menunjukkan bahwa dunia usaha dapat berperan besar dalam menjawab tantangan kesehatan di daerah,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Kepala Unit Transfusi Darah RSUD Morowali, Nurmalasari Rahim, menyebut kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan darah tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya membantu sesama.

Dengan tema “Sehat Bersama, Peduli Bersama,” PT Vale terus menunjukkan bahwa komitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan sosial adalah bagian integral dari visi perusahaan untuk menciptakan nilai bersama yang berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya memperingati Hari Kesehatan Nasional tetapi juga menjadi momentum strategis untuk menginspirasi lebih banyak pihak, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh.

Melalui program-program berbasis kesehatan, PT Vale berkomitmen untuk memainkan peran strategis dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Perusahaan percaya bahwa kolaborasi dan aksi nyata adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan.(*)

PT Vale Perkuat Kesiapsiagaan Bersama Ahli Toksikologi Nasional

*Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja 

LUWU TIMUR, KABAR LUTIM – Wujud nyata kepedulian PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terhadap keselamatan kerja dilakukan melalui Pelatihan Penanganan Gigitan Ular. Memiliki wilayah operasi yang berdekatan dengan area hutan, potensi terserang hewan dan tumbuhan beracun perlu dimitigasi oleh Perseroan.

Kesadaran akan risiko bekerja di alam liar, mendorong PT Vale mengambil langkah proaktif melalui edukasi keselamatan kerja kepada karyawan serta tenaga medis di sekitar wilayah operasional.

Edukasi diberikan secara bergiliran dalam bentuk Pelatihan Penanganan Gigitan Ular di tiga lokasi, yakni Sorowako, Morowali dan Pomalaa pada (19-20 dan 22/11/2024). Sebanyak 400 peserta hadir untuk belajar bersama Ahli Toksikologi Nasional Dr dr. Tri Maharani, Sp.Em.

Dalam pelatihan ini, dr Tri Maharani membagikan wawasan dan keterampilan kepada para peserta mengenai penanganan darurat saat tergigit ular dan terpapar racun lainnya. Ia berbagi kekhawatiran terkait kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pertolongan pertama yang benar dalam kasus gigitan ular berbisa.

“Di Indonesia, tantangan terbesar adalah kurangnya pengetahuan yang benar tentang pertolongan pertama. Meskipun informasi mudah diakses melalui internet, banyak informasi keliru yang justru bisa memperburuk keadaan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pengetahuan mengenai jenis ular berbisa perlu dimiliki oleh setiap pekerja di lapangan. Ia menegaskan, waktu adalah faktor krusial dalam menangani paparan racun saat tergigit hewan. Dengan pengetahuan yang baik, dalam sepersekian detik kita tidak hanya berhasil menyelamatkan nyawa tetapi membantu mencegah dampak yang serius.

dr Tri Maharani juga menambahkan dalam mencegah gigitan ular dibutuhkan pemahaman mengenai teknik evakuasi ular secara aman dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan nilai PT Vale yakni menghargai bumi, sebagai langkah mitigasi risiko tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem.

Tidak hanya belajar dari dr Tri Maharani, PT Vale juga merefleksikan kejadian gigitan ular yang pernah menimpah pekerja di lapangan. Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, ada 6 kasus akibat gigitan hewan berbisa ditemukan di Blok Sorowako.

Darmawan, salah satu kontraktor PT Vale pernah mengalami gigitan ular berbisa saat melakukan pekerjaan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan. Berada di hutan terbuka yang ditumbuhi banyak tanaman pakis, membuatnya sulit membedakan tumbuhan dan hewan yang sedang berkamuflase.

“Saat itu saya bekerja di hutan dan tidak melihat ada ular yang bersembunyi di balik tanaman pakis. Ular menyerang lengan dan saya berusaha tenang sesuai dengan materi keselamatan kerja yang saya dapatkan sebelumnya. Saya telpon teman dan dibantu untuk penanganan pertama lalu dirujuk ke Rumah Sakit PT Vale,” katanya.

Setelah menjadi korban gigitan ular, Darmawansyah merasa edukasi penanganan pertama serta pengenalan jenis hewan berbisa sangat penting. Ia berpesan kepada para pekerja lainnya untuk selalu waspada dan mempelajari kondisi alam di sekitar tempat kerja.

Selaras dengan harapan Darmawansyah, Head of Health, Safety, Environment & Risk Project PT Vale, Oktavianus Riza Ganna, mengatakan pelatihan praktis ini sangat penting untuk memastikan setiap pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan dalam situasi darurat.

“Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen PT Vale untuk mengimplementasikan nilai life matter most. Perseroan senantiasa berupaya untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja. Kami ingin agar setiap karyawan merasa siap dan percaya diri dalam menghadapi situasi kritis,” ujar Riza.

*Sub Judul: Edukasi Masyarakat melalui Tenaga Medis*

Pengetahuan mengenai cara menangani gigitan ular berbisa perlu disebarkan ke lebih banyak orang. Tidak dapat dipungkiri, bukan hanya pekerja lapangan yang bisa terdampak. Melainkan masyarakat sekitar wilayah operasional PT Vale juga berpotensi terkena serangan hewan dan tumbuhan beracun.

Hal ini mendorong PT Vale tidak hanya melibatkan para pekerja namun juga menggandeng Dinas Kesehatan dan Tenaga Medis Lokal di setiap desa pemberdayaan.

Perseroan menyadari penanganan keadaan darurat, mulai dari kejadian di lapangan hingga dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat harus memiliki keterikatan. Seperti yang dijelaskan dr. Tri Maharani jika penanganan awal salah, maka potensi risiko kematian atau dampak serius lainnya bisa muncul.

Setelah diberikan berikan materi, berbagai pandangan dari tenaga medis bermunculan. Salah satunya dari dr. Sukmawati Arifuddin yang bekerja di Puskesmas Bantilang. Ia merasa pelatihan sangat relevan dan bermanfaat baginya yang bertugas di wilayah dekat dengan kawasan hutan.

“Sosialisasi ini memberikan edukasi yang baru bagi kami. Sebagai tenaga medis, kami butuh memperdalam pemahaman soal bagaimana penanganan darurat akibat gigitan hewan beracun terlebih dahulu, sebelum menyebarkannya ke masyarakat,” ujarnya.

Sulaiman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali juga merasa sangat bersyukur karena Perseroan telah memfasilitasi pelatihan gawat darurat yang kasusnya sangat dekat dalam kehidupan masyarakat.

“Terima kasih PT Vale untuk kegiatan edukasi kepada para tenaga kesehatan. Melihat pengalaman dan kemampuan dari pemateri yang luas dalam bidang toksikologi, kami merasa lebih yakin dan terinformasi mengenai langkah-langkah yang tepat dalam penanganan gigitan ular,” pungkasnya.

PT Vale berkomitmen untuk terus mengedepankan keselamatan kerja dalam setiap aspek operasionalnya, dan pelatihan semacam ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meminimalkan risiko dan memastikan kesejahteraan seluruh tim yang terlibat.(*)

Pansus DPRD Panggil Semua Perusahaan, Wajib Serap Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas

MALILI, KABAR LUTIM -Panita Khusus (Pansus) Dewan Perwaklian Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur memanggil semua Perusahaan perseroan di Luwu Timur, membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang Penyandang Dibilitas.

Kegiatan itu digelar diruang Aspirasi DPRD Luwu Timur yang dipimpin Ketua DPRD Aripin, ikut mendampingi Ketua Pansus Alpian, Abdu, Ir Rahman, hadir juga Dinas Sosial dan Disnakertrans Luwu Timur.

Ketua DPRD Aripin mengatakan Pansus ini hasil kunjungan di Provinsi Jambi , di Jambi itu perusahaan -perusahaan disana merekrut Penyandang Disabilitas.

Sementara di Luwu Timur ini, kata Aripin banyak perusahaan yang kompeten dan kita berharap dengan perda ini nantinya mereka merekrut pekerja Penyandang Disabilitas.

\”Perusahaan wajib menyerap dan merekrut tenaga kerja untuk penyandang disabilitas , itu amanah Undang-undang,\”kata Aripin saat ditemui usai Rapat, Jumat , 5 Juli 2024.

Dikatakan Aripin, Ini upaya pemerintah dan DPRD untuk memberikan perlakuan khusus, melalui Perda tersebut nantinya mengatur kebijakan yang berkaitan dengan upaya pemberdayaan kaum disabel.

Sekalipun , kata Aripin , sudah ada perusahaan yang memperkerjakan seperti PT.Vale Indonesia (PTVI).

\”Sudah ada penyandang disabilitas yang dipekerjakan, karena itu perintah Undang -undang, misalnya kalau cacat hanya kaki, kan bisa jadi admin, jadi intinya sesuai kebutuhan Perusahaan,\”kata Aripin

Ditambahkan Aripin, kesimpulan dari hasil pembahasan Raperda tentang Disabilitas tadi itu, pihak perusahaan sepakat dan siap melaksanakan Peraturan Daerah (Perda).(*)

Usai RDP, Pimpinan DPRD Lutim  Langsung Sambangi Lokasi Penambangan PT PUL

KABAR LUTIM- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu Timur, turun langsung bersama DPRD Lutim, warga dusun Saluciu,Desa Ussu serta Pemerintah Kecamatan Malili, untuk meninjau lokasi Pertambangan PT PUL serta peninjauan Sedimenponya.

Penijauan pihak DLH Lutim ke PT PUL guna menindak lanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Lutim Jum’at 21 Juni 2024, terkait keluhan warga Saluciu desa Ussu, mengenai adanya keluhan warga yang diduga terdampak dari aktivitas yang dilakukan PT PUL di area penambangan, salah satunya lumpur yang merembes kejalan pada saat musim hujan.

Kepala Bidang PPL DLH Luwu Timur Abshar, yang diwawancarai di lokasi pertambangan Senin (24/6/2024) mengatakan, pihaknya hanya menindak lanjuti hasil dari RDP dengan DPRD Lutim terkait pemasalahan warga dengan PT PUL.

“Kami meninjau lokasi pertambangan ini dengan DPRD Lutim, untuk memastikan apa yang menjadi keluhan warga, hasil dari peninjauan yang kami lakukan di areah pertambangan, semua masih dalam keadaan stabil, apalagi belum adanya aktifitas pertambangan pada intinya semua masih baik-baik saja” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Penalutim di lokasi tambang, pihak PT PUL masih melakukan pembenahan, terutama diarea sedimenpon yang ada suda mengalami pembenahan, dan itu mendapat pengakuan dari anggota DPRD Luwu Timur H.Usman Sadik dengan perhatian pihak perusahaan yang mempelihatkan wujud tanggungjawabnya, dengan melakukan perbaikan sistem, sebelum melakukan aktivitas pertambangan. (*)

DPRD Lutim Panggil Manajemen PT CLM Perihal Dampak Perubahan Warna Sungai

KABAR LUTIM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Timur, gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait Aspirasi kelompak Nelayan penambak yang terdampak akibat dugaan pencemaran Sungai Malili, Kamis (20/6/2024).

RDP tersebut berlangsung dan dihadiri tiga pimpinan DPRD Luwu Timur yakni, Ketua DPRD, Aripin, Wakil Ketua I DPRD, HM Siddiq BM, Wakil Ketua II DPRD, Usman Sadik.

PT CLM yang diduga sebagai penyebab dugaan pencemaran Sungai Malili turut Hadir dalam RDP tersebut. Selain itu, turut hadir Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Perikanan dan Kelautan.

Saat RDP berlangsung, semua pihak menyampaikan pendapatnya. Adu argumentasipun tak terhindar. Hingga pada akhirnya, RDP tersebut menemukan rekomendasi sebagai tindak lanjut dari RDP ini.

Abbas, salah satu nelayan tambak di Desa Wewangriu, Kecamatan Malili menjadi salah satu perwakilan para kelompok nelayan. Dia mengaku, jika kondisi sungai Malili yang tercemar berdampak negatif terhadap usaha nelayan.

“Nelayan harus melaut begitu jauh untuk mencari ikan saat ini. Dan syukur jika hasil tangkapan menutupi modal. Nasib nelayan yang melaut tak kalah parah dengan kami penambak yang harus gagal panen akibat aliran sungai Malili yang merah,” kata Abbas.

Dari hasil pertemuan beberapa kali dengan pihak manajemen PT CLM sambungnya, diakui jika perusahaan pertambangan ini menjadi salah satu dalangnya. Untuk itu, perusahaan harus bertanggung jawab.

“Kami sepakat jika perusahaan melakukan pembenahan di internal. Namun tak boleh abai dengan kondisi masyarakat, utamanya nelayan yang terkena dampaknya secara langsung. Jadi bagaimana perusahaan bertanggung jawab atas masalah ini,” imbuhnya.

Manajer Eksternal PT CLM, Fauzi Lukman mengatakan, jika kondisi nelayan dan petambak ikan yang gagal panen perlu kajian. Apakah betul kondisi tersebut diakibatkan karena kondisi air sungai.

Meski begitu, Fauzi menyampaikan jika perusahaan telah menyalurkan dana CSR. Dimana CSR ini menjadi kewajiban perusahaan. “Kami selalu siap untuk membahas solusi dari masalah ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur, HM Siddiq BM meminta agar perusahaan pertambangan tidak berusaha untuk menutupi kesalahan. Sebab, kondisi sungai Malili yang keruh dari 50 tahun yang lalu jauh berbeda dengan yang kita saksikan saat ini.

Di sisi lain, jika mengupas lebih jauh dalam dokumen AMDAL, PT CLM yang beroperasi dua tahun harus membangun smelter. “Tapi apa coba. Mana ada smelter yang dibangun. Tidak ada itu,” kata Siddiq.

Karenanya, masalah yang dihadapi masyarakat perlu direspon dengan baik. Jangan membiarkan masyarakat menjadi korban. Masalah ini harus ditindaklanjuti dan menemukan solusi.

Akhirnya, dialog yang cukup alot ini membuahkan hasil kesepakatan. Dimana tim kecil dibentuk. Didalamnya ada dinas terkait DLH dan Dinas Perikanan dan Kelautan, Manajemen PT CLM, dan unsur masyarakat.(*)

Petani Tambak Gagal Panen, Begini Solusi Yang Diutarakan Pimpinan DPRD Lutim

KABAR LUTIM- Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Luwu Timur Usman Sadik, mengatakan penyelesaian permasalahan Perusahaan Tambang di kabupaten Luwu Timur, perlu dibentuk tim kecil dari pihak perusahaan bersama pemerintah dan masyarakat, guna mencari solusi yang terbaik.

“Perlu perusahaan tambang bersama masyarakat terdampak dan pemerintah, untuk membahas dan mencari solusi yang sama-sama menguntungkan kedua bela pihak,” Ungkap Usman Sadik saat diwawancarai Penalutim di gedung DPRD Luwu Timur, Kamis (21/6/2024).

Legislator dari partai PAN itu mencontohkan, pemasalahan Puluhan Petani Tambak dan Nelayan Malili yang merasa di rugikan, dengan perusahaan PT. CLM agar kiranya memperhatikan lingkungan, karena selama 8 bulan terakhir hasil melaut para nelayan menurun Begitu juga petani tambak sering gagal panen.

Sementara Manajer Eksternal PT CLM, Fauzi Lukman mengatakan, jika kondisi nelayan dan petambak ikan yang gagal panen perlu kajian. Apakah betul kondisi tersebut diakibatkan karena kondisi air sungai.

Meski begitu, Fauzi menyampaikan jika perusahaan telah menyalurkan dana CSR. Dimana CSR ini menjadi kewajiban perusahaan.

“Kami selalu siap untuk membahas solusi dari masalah ini,” Ungkapnya.

Dari hasil rapat dengar pendapat diruang Aspirasi yang dihadiri pihak perusahaan CLM, Dinas Kelautan dan DLH sepakat akan membentuk tim Kerja Mencari Solusi, Kamis 20 Juni 2024.

“atas usulan dari semua pihak, sepakat akan dibentuk tim kerja dan yang terlibat didalamnya, yaitu perwakilan masyarakat perwakilan pemerintah dan pihak CLM,”tutur Usman Sadik.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan dibentuknya tim kerja yang akan mendiskusikanguna mencari solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang, dari DPRD tinggal melakukan pengontrolan jalanya diskusi tim tersebut serta apa yang menjadi hasil kesepakatan dalam tim tersebut.

Sekedar Informasi RDP ini dipimpin oleh tiga Pimpinan DPRD Luwu Timur, yakni Ketua DPRD, Aripin, Wakil Ketua I DPRD, HM Siddiq BM, Wakil Ketua II DPRD, Usman Sadik. (*)

Siddiq BM Minta PT PUL Berdayakan Masyarakat Lokal

KABAR LUTIM– Wakil Ketua I DPRD kabupaten Luwu Timur (Lutim) M.Sddiq BM memberikan ultimatum kepada pihak PT PUL dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Jum’at (21/6/2024) antara PT PUL dengan DPRD Lutim, terkait banyaknya keluhan warga terutama warga desa Ussu, kecamatan Malili, kabupaten Luwu Timur.

“Saya memberikan penegasan kepada pihak PT PUL terkait keluhan warga yang lahannya diminta PT PUL untuk dibeli, namun harga yang ditawarkan tidak sesuai, harga lahan warga dibeli dengan bervariasi, adapun pemilik lahan yang tidak mau menjual lahanya mendapatkan penekana dari pihak tertentu, agar menjual lahannya,”katanya

Olehnya itu, Legislator dari partai nasdem ini meminta agar pihak PT PUL terbuka ke publik dan pemerintah, berapa sebenarnya nominal harga yang ditentukan dari perusahaan anggaran pembelian lahan masyarakat, sehingga tidak ada yang saling mencurigai.

Selain itu, kehadiran pemerintah sangat diperlukan dalam menangani permasalahan di warga dengan pihak perusahaan, jika pemerintah desa tidak mampu menangani permasalahan warga tersebut mendingan pemerintahan di desa tersebut dibubarkan saja, karena dianggap tidak mampu menyelesaikan permasalahan warganya sendiri.

Lebih lanjut Siddiq menuturkan, ada juga laporan dari warga yang masuk terkait pemerintah desa Ussu yang tidak mau menandatangani atau menerbitkan, surat keterangan tana (SKT), SKT bisa di terbitkan dan ditandatangani jika pemilik lahan tersebut menyetujui pembayaran lahan dari PT PUL baru pihak pemdes Ussu, siap tandatangani dan terbitkan SKT tersebut.

“Saya ingatkan perusahaan jangan bertindak sewenang-wenang dalam melakukan pembelian lahan masyarakat, jangan hanya perusahaan yang diuntungkan tapi masyarakat yang dirugikan, kalau memang seperti itu mendingan perusahaan jangan beroperasi di daerah kami, daripada warga yang jadi korban,”tuturnya.(*)